JAKARTA. Harga minyak bergerak stabil pada perdagangan Rabu pagi, 12 November 2025, meskipun ada sedikit koreksi setelah kenaikan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Pada pukul 07.26 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2025 di New York Mercantile Exchange tercatat US$ 61 per barel. Angka ini menunjukkan penurunan tipis sebesar 0,07% jika dibandingkan dengan harga sehari sebelumnya yang berada di level US$ 61,04 per barel.
Kondisi stabilnya harga minyak ini terjadi di tengah antisipasi pasar terhadap rilis laporan prospek neraca pasar minyak mentah global. Laporan penting yang mencakup proyeksi hingga tahun 2026 ini akan diterbitkan oleh Badan Energi Internasional (IEA) dan menjadi perhatian utama investor yang mencari petunjuk mengenai arah pasar di masa mendatang.
Menurut laporan Bloomberg, harga minyak mentah secara umum telah menunjukkan tren pelemahan sepanjang tahun ini. Sentimen negatif ini dipicu oleh kekhawatiran mendalam akan munculnya surplus pasokan minyak yang signifikan. Kekhawatiran tersebut semakin menguat seiring dengan rencana kelompok produsen minyak OPEC+ untuk memulihkan kapasitas produksinya, yang berpotensi membanjiri pasar dengan pasokan tambahan.
Proyeksi kelebihan pasokan ini juga didukung oleh pandangan dari berbagai pihak. IEA, lembaga yang berbasis di Paris, telah memperkirakan rekor kelebihan pasokan minyak akan terjadi pada tahun depan. Selain itu, institusi keuangan besar seperti Goldman Sachs Group Inc. turut mengeluarkan peringatan mengenai potensi peningkatan drastis persediaan minyak global, yang semakin menambah tekanan pada dinamika harga minyak di masa depan.



