Buyback Saham Jumbo: Analis Ungkap Dampak dan Peluangnya!

Posted on

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah emiten dari berbagai sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara aktif mengumumkan aksi korporasi strategis berupa pembelian kembali saham atau buyback. Langkah ini menandakan komitmen kuat korporasi dalam menjaga stabilitas harga saham di tengah dinamika pasar yang fluktuatif.

Aksi buyback saham merupakan langkah penting di mana perusahaan membeli kembali saham yang telah beredar di pasar, memanfaatkan kas internalnya. Tujuan utamanya sangat beragam, meliputi peningkatan nilai bagi pemegang saham, penguatan kepercayaan investor, serta optimalisasi struktur permodalan perusahaan demi pertumbuhan jangka panjang.

Harga Minyak Lesu, Ini Rekomendasi dan Prospek Saham Emiten Migas Kuartal IV-2025

Dalam catatan Kontan, beberapa emiten kelas kakap yang termasuk dalam konstituen LQ45 tercatat menggelar aksi buyback dengan nilai fantastis. Di antara mereka adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Astra International Tbk (ASII), PT United Tractors Tbk (UNTR), hingga PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Secara lebih rinci, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berencana melakukan buyback saham hingga maksimal Rp 2,49 triliun. Pembiayaan aksi buyback ITMG ini sepenuhnya berasal dari kas internal perusahaan. Periode pelaksanaannya dijadwalkan cukup panjang, yakni mulai paling lambat 3 November 2025 hingga 3 November 2026.

Menyusul jejaknya, raksasa otomotif, PT Astra International Tbk (ASII), juga siap melancarkan aksi buyback dengan alokasi dana maksimal Rp 2 triliun. Estimasi jadwal buyback ASII ini diperkirakan berlangsung antara 3 November 2025 sampai 30 Januari 2026.

Tidak ketinggalan, emiten yang masih terafiliasi dengan grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR), turut ambil bagian dalam aksi buyback senilai Rp 2 triliun. Pelaksanaan buyback UNTR ini direncanakan berlangsung sejak 31 Oktober 2025 hingga 30 Januari 2026.

Puncaknya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), salah satu bank terbesar di Indonesia, menggelar aksi korporasi buyback dengan dana maksimal yang paling jumbo, mencapai Rp 5 triliun. Periode buyback BBCA ini ditetapkan dari 22 Oktober 2025 hingga 19 Januari 2026. 

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menjelaskan bahwa aksi buyback secara fundamental bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham serta memperbaiki kinerja pergerakan harga saham di pasar. 

Lebih lanjut, buyback juga diharapkan mampu mendorong peningkatan nilai kapitalisasi pasar (market cap), mengembalikan pergerakan harga saham agar lebih sejalan dengan fundamental perusahaan yang kuat, serta memperkuat partisipasi investor dan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

  ASII Chart by TradingView  

Nafan menambahkan, sebelum pengumuman buyback dirilis, umumnya sejumlah investor sudah melakukan akumulasi pembelian saham. Pasca-pengumuman tersebut, minat beli biasanya semakin terpicu sehingga harga saham memiliki potensi untuk terkerek naik. “Jadi investor tentu lebih menyukai aksi korporasi buyback dengan akumulasi saham karena perusahaan memiliki fundamental dan prospek yang positif ke depannya,” ungkap Nafan kepada Kontan, Minggu (9/11/2025).

Berangkat dari analisis tersebut, Nafan merekomendasikan saham-saham pilihan seperti ASII, BBCA, ITMG, dan UNTR dengan target harga terdekat masing-masing Rp 6.500, Rp 8.700, Rp 23.775, dan Rp 27.825.

Ringkasan

Beberapa emiten besar di BEI, termasuk ITMG, ASII, UNTR, dan BBCA, mengumumkan aksi buyback saham dengan nilai yang signifikan. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas harga saham, meningkatkan nilai bagi pemegang saham, dan memperkuat kepercayaan investor di tengah pasar yang fluktuatif. Dana untuk buyback berasal dari kas internal perusahaan dan akan dilaksanakan dalam periode waktu tertentu.

Menurut analis Mirae Asset Sekuritas, aksi buyback bertujuan meningkatkan likuiditas saham, memperbaiki kinerja harga saham, dan mendorong peningkatan kapitalisasi pasar. Hal ini juga dapat memicu minat beli investor sehingga harga saham berpotensi naik. Analis merekomendasikan saham ASII, BBCA, ITMG, dan UNTR dengan target harga tertentu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *