Dedi Mulyadi Turun Tangan: Modernisasi Jalur Kereta Jakarta-Bandung Dipercepat!

Posted on

Masa depan transportasi Jawa Barat, khususnya konektivitas antara Jakarta dan Bandung, serta pergerakan logistik hasil pertanian, menjadi sorotan utama dalam pertemuan penting antara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Bobby Rasyidin. Diskusi intensif ini membahas rencana modernisasi jalur kereta api Jakarta-Bandung serta inovasi “kereta petani dan pedagang”, menjanjikan perubahan signifikan bagi perekonomian dan mobilitas masyarakat.

Dedi Mulyadi mengungkapkan optimisme besar terhadap proyek modernisasi jalur kereta Jakarta-Bandung. Ia meyakini, dengan peningkatan fasilitas ini, waktu tempuh perjalanan bisa dipersingkat drastis menjadi hanya satu setengah jam. Dengan estimasi harga tiket yang kompetitif, berkisar antara Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu, Dedi Mulyadi yakin bahwa gerbong kereta akan selalu penuh, mencerminkan tingginya permintaan dan potensi pasar yang besar.

Lebih lanjut, Gubernur Jawa Barat tersebut mengusulkan agar proyek modernisasi ini tidak hanya berhenti pada pembangunan fisik semata, tetapi juga menjadi model kolaborasi yang kuat. Melibatkan pemerintah pusat, Provinsi Jawa Barat, pemerintah kabupaten/kota, hingga masyarakat, proyek ini diharapkan mampu menarik investasi. Dedi Mulyadi secara spesifik menyebutkan potensi ajakan kepada Pemerintah Kota Bandung dan para pebisnis hotel untuk berinvestasi, mengingat implikasinya terhadap peningkatan kunjungan wisatawan dari Jakarta. Konsep “saham warga Jabar” juga digagas, memungkinkan masyarakat memiliki kepemilikan atas kereta yang diproduksi dan dioperasikan dengan tenaga dalam negeri, mengukuhkan identitas lokal.

Menanggapi visi tersebut, Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin menjelaskan bahwa modernisasi jalur kereta Jakarta-Bandung dapat diwujudkan tanpa harus membangun jalur baru yang memakan biaya dan waktu. Strategi utamanya adalah melalui perbaikan komprehensif pada rel yang sudah ada, termasuk penataan tikungan yang presisi (disebut healing) dan optimalisasi kemiringan jalur. Selain itu, PT KAI akan menerapkan teknologi tilting pada bogie kereta, sebuah inovasi yang memungkinkan kereta melaju stabil dan aman meskipun di kontur jalur yang berkelok.

Bobby menambahkan bahwa dengan memanfaatkan jalur eksisting sepanjang sekitar 150 kilometer, estimasi biaya perbaikan dan peningkatan kualitas ini mencapai sekitar Rp 8 triliun. Investasi tersebut mencakup peningkatan kualitas rel secara menyeluruh, pembangunan terowongan dan jembatan baru di sejumlah titik strategis, serta penyempurnaan sistem double track untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi perjalanan kereta api.

Selain pembahasan mengenai jalur Jakarta-Bandung, pertemuan ini juga menyoroti gagasan inovatif Dedi Mulyadi terkait “kereta petani dan pedagang”. Gubernur Jawa Barat mengusulkan adanya jalur khusus kereta api di Jawa Barat yang didedikasikan untuk mengangkut hasil pertanian dan peternakan. Produk seperti domba, ayam, sayur, buah, dan beras, dapat diangkut secara efisien, memberikan solusi logistik yang sangat dibutuhkan oleh sektor agribisnis. Tujuannya adalah agar petani dan pedagang dapat membawa hasil bumi mereka langsung ke pasar tanpa mengganggu jadwal penumpang umum.

Ide ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pedagang kecil, khususnya di daerah penghasil produk pertanian seperti Cianjur, Subang, Indramayu, dan Cirebon. Dedi Mulyadi bahkan mengusulkan integrasi jalur kereta dari Cirebon hingga Jakarta dengan fasilitas penggilingan beras yang didirikan di sepanjang lintasan. Dengan begitu, hasil penggilingan beras di dekat stasiun-stasiun seperti Subang, Indramayu, atau Cirebon bisa langsung diangkut menggunakan kereta menuju Jakarta, menciptakan rantai pasok yang lebih efisien dan terintegrasi.

Bobby Rasyidin menyambut baik usulan kereta petani dan pedagang tersebut dengan antusias. Ia mengungkapkan bahwa PT KAI telah proaktif memproduksi 4 unit kereta khusus ini dan berencana untuk menambah 4 unit lagi. Unit-unit tambahan ini akan difokuskan secara khusus untuk melayani kebutuhan logistik di wilayah Jawa Barat, menunjukkan komitmen KAI dalam mendukung sektor pertanian dan UMKM di daerah tersebut.

Bobby juga menjelaskan detail desain kereta petani dan pedagang untuk Jawa Barat. Kereta ini akan dibuat khusus tanpa sistem pendingin udara (AC), sebuah keputusan yang disesuaikan dengan kebutuhan pengangkutan hasil ternak dan pertanian. Desain ini selaras dengan saran Presiden, yang menekankan bahwa penggunaan AC dapat membahayakan kesehatan hewan ternak seperti ayam atau domba selama perjalanan, memastikan kenyamanan dan keamanan angkutan logistik hidup.

Pada kesempatan yang sama, Bobby Rasyidin turut menginformasikan bahwa PT KAI bersiap meluncurkan Kereta Wisata Cianjur-Sukabumi pada Desember ini. Peluncuran ini merupakan bagian dari upaya revitalisasi jalur kereta api di wilayah selatan Jawa Barat, yang diharapkan dapat mendongkrak sektor pariwisata dan perekonomian lokal di kedua kota tersebut.

Pilihan Editor: Mengapa Proyek Kereta Cepat Whoosh Rugi Melulu

Ringkasan

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, membahas modernisasi jalur kereta Jakarta-Bandung dan inovasi “kereta petani dan pedagang”. Modernisasi jalur kereta api Jakarta-Bandung bertujuan mempersingkat waktu tempuh menjadi 1,5 jam dengan estimasi biaya Rp 8 triliun melalui perbaikan rel, penataan tikungan, dan penerapan teknologi tilting. Proyek ini juga mengusung konsep kolaborasi dengan melibatkan berbagai pihak dan membuka potensi investasi, termasuk gagasan “saham warga Jabar”.

Selain itu, Dedi Mulyadi mengusulkan “kereta petani dan pedagang” untuk mengangkut hasil pertanian dan peternakan, yang disambut baik oleh PT KAI. PT KAI telah memproduksi 4 unit kereta khusus dan berencana menambah 4 unit lagi tanpa AC, sesuai dengan kebutuhan pengangkutan hasil ternak. PT KAI juga akan meluncurkan Kereta Wisata Cianjur-Sukabumi pada Desember untuk mendongkrak sektor pariwisata lokal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *