Emas Meroket! Safe Haven Diburu, Harga Terbang Tinggi

Posted on

mellydia.co.id NEW YORK. Harga emas menguat signifikan pada Jumat (7/11/2025), terdorong oleh pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat serta meningkatnya ketidakpastian seputar potensi penutupan pemerintahan federal AS. Kondisi ini secara alami meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Pada Jumat yang sama, tepatnya pukul 15.15 ET (2015 GMT), harga emas spot tercatat naik 0,7%, mencapai level US$ 4.005,21 per ons. Kenaikan ini sebagian besar disokong oleh sentimen pasar yang mencari keamanan di tengah volatilitas mata uang dan ketegangan politik domestik AS. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turut menunjukkan kinerja positif, ditutup naik 0,5% pada US$ 4.009,80 per ons.

Pelemahan nilai tukar dolar AS memiliki implikasi langsung terhadap harga emas global. Emas batangan, yang sebagian besar diperdagangkan dalam denominasi dolar AS, menjadi lebih terjangkau bagi investor yang memegang mata uang lain. Ini memicu permintaan beli, mendorong harga naik.

Wall Street Ditutup Bervariasi: Dow Jones, S&P 500 Naik Tipis, Nasdaq Melemah

Analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff, berpendapat bahwa pergerakan harga terkini memberikan sinyal penting. “Pergerakan harga baru-baru ini secara teknis menunjukkan bahwa kita mungkin mencapai batas bawah harga emas dan perak,” katanya seperti dilansir Reuters. Emas memang telah lama dikenal sebagai instrumen lindung nilai yang efektif di masa ketidakpastian ekonomi atau politik, dan sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, ia cenderung sangat menguntungkan di lingkungan suku bunga rendah.

Di tengah potensi penutupan pemerintahan AS, rilis laporan penggajian non-pertanian bulanan yang krusial mengalami penundaan. Para pelaku pasar pun mengalihkan perhatian mereka ke data sektor swasta yang menunjukkan adanya kehilangan lapangan kerja pada bulan Oktober. Informasi ini menjadi indikator penting untuk mengukur probabilitas penurunan suku bunga Federal Reserve pada tahun ini. Pasar saat ini memproyeksikan peluang sebesar 66% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember, berdasarkan data dari FedWatch CME Group.

Dari lanskap global, Tiongkok mulai merancang rezim perizinan baru untuk logam tanah jarang. Kebijakan ini berpotensi mempercepat pengiriman, meskipun para ahli industri meragukan bahwa pembatasan akan sepenuhnya dicabut sesuai harapan Washington. Commerzbank dalam catatannya menyoroti, “Meskipun gelombang kebijakan perdagangan telah sedikit mereda, konflik belum sepenuhnya terselesaikan. Oleh karena itu, emas kemungkinan akan tetap diminati sebagai aset safe haven.”

Namun, tidak semua pasar menunjukkan tren serupa. Permintaan emas fisik di India, misalnya, tetap rendah. Fluktuasi harga yang signifikan membuat pembeli enggan melakukan transaksi, bahkan mendorong para pedagang lokal untuk menawarkan diskon besar guna menarik minat.

Dolar AS Melemah Pada Akhir Pekan Ini, Mata Uang Lain Berpeluang Menguat

Ringkasan

Harga emas mengalami kenaikan signifikan akibat melemahnya dolar AS dan ketidakpastian politik di AS, yang meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven. Harga emas spot naik 0,7% menjadi US$ 4.005,21 per ons, dan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,5% menjadi US$ 4.009,80 per ons.

Pelemahan dolar membuat emas lebih terjangkau bagi investor dengan mata uang lain. Analis berpendapat bahwa pergerakan harga emas menunjukkan potensi batas bawah harga, dan emas tetap diminati sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian global, meskipun permintaan fisik di India relatif rendah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *