Dunia bulutangkis Indonesia sedang diselimuti harapan baru di sektor ganda putra. Setelah memunculkan pasangan-pasangan tangguh, kini sorotan tertuju pada duet eksperimental Muhammad Rian Ardianto dan Rahmat Hidayat, yang menunjukkan performa mengejutkan setelah sempat diragukan oleh banyak pihak.
Perjalanan mereka dimulai dengan gemilang di dua turnamen bergengsi. Di Denmark Open 2025, Rian, yang sebelumnya berpasangan dengan Fajar Alfian, bersama Rahmat sukses menumbangkan ganda putra peringkat kedua dunia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia. Tidak berhenti di situ, pada French Open 2025, duet Rian/Rahmat kembali mencetak kejutan besar dengan mengalahkan pasangan peringkat ketiga dunia, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dari India.
Menyikapi pencapaian impresif ini, Rahmat Hidayat mengungkapkan perasaannya saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur. “Saat bertandem dengan Rian, sebenarnya tidak ada harapan khusus. Saya hanya ingin membuktikan bahwa saya masih mampu bersaing di level atas,” ujar Rahmat kepada media, termasuk BolaSport.com. Ia menambahkan, “Dilihat dari performa, cukup lumayan karena kami bisa mengalahkan pemain top. Tentu sangat senang bisa menumbangkan mereka.”
Meskipun mengakui bahwa permainan terbaik mereka belum sepenuhnya keluar saat di Prancis, Rahmat merasa puas dengan penampilan di Denmark Open dan Hylo Open 2025, di mana mereka berhasil menampilkan permainan yang solid.
Pemain berusia 22 tahun ini, yang sebelumnya berpasangan dengan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, mengaku bermain tanpa beban di Denmark Open 2025. “Mainnya nothing to lose saja. Hanya ingin memberikan yang terbaik,” tuturnya. Mengenai berbagai keraguan dari banyak pihak terhadap duetnya bersama Rian, Rahmat menegaskan bahwa ia tidak terlalu memedulikannya. “Sejujurnya, saya tidak pernah melihat hal seperti itu, hanya mendengar selentingan saja. Fokus kami hanya ingin memberikan yang terbaik,” tambahnya, menunjukkan mentalitas fokus pada performa.
Meski menunjukkan potensi besar, kelanjutan duet Rian Ardianto/Rahmat Hidayat masih menjadi tanda tanya. Rahmat menjelaskan bahwa belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai kemitraan permanen, mengingat Rian baru saja kembali dari Jerman. Ia juga mengonfirmasi bahwa setelah Hylo Open 2025, mereka belum memiliki agenda turnamen lain. “Awalnya, kami ingin mengikuti Australian Open, tetapi tidak jadi,” ungkap Rahmat.
Mengenai harapan ke depan, Rahmat menyerahkan sepenuhnya kepada Rian dan pelatih. “Untuk ekspektasi ke depan semua tergantung Mas Jom (sapaan akrab Rian). Saya belum bisa berbicara,” akunya. Rahmat juga menambahkan bahwa ia siap dipasangkan dengan siapa saja sesuai keputusan pelatih, menunjukkan sikap profesional dan terbuka terhadap berbagai kemungkinan.
Korea Masters 2025 – Debut Super 300 Langsung Tembus 8 Besar, Kadek Dhinda Bawa Asa Tunggal Putri Menyala
Selama berduet dengan Muhammad Rian Ardianto, Rahmat Hidayat merasa performanya secara keseluruhan sangat baik, dengan hanya melakukan kesalahan-kesalahan minor. Ia sangat menghargai bimbingan dari Rian di lapangan. “Mas Jom banyak memberikan arahan di lapangan, terutama saat menghadapi pemain top, karena beliau lebih berpengalaman,” jelas Rahmat. Ia mengakui, “Saya hanya sedikit berbicara, sementara Mas Jom lebih banyak mengingatkan mengenai penempatan bola dan strategi.”
Rahmat merasa ada kecocokan yang kuat dalam hal chemistry dan gaya bermain. “Secara chemistry dan permainan, saya merasa cocok karena tipe permainan saya sebagai playmaker, jadi saya menyukainya,” ungkapnya. Meski demikian, evaluasi mendalam dari pelatih masih belum banyak dibicarakan. “Pelatih belum banyak berbicara karena setiap selesai pertandingan, pelatih mendampingi pemain lain, sehingga kami belum banyak berdiskusi,” tutup Rahmat, menunggu arahan lebih lanjut dari staf pelatih.
Respons Fikri setelah Fajar Ucapkan Perpisahan dengan Rian, Duet dengan Daniel Masih Tanda Tanya
