Kontroversi mewarnai laga panas Liga Champions antara Liverpool dan Real Madrid. Kubu The Reds meyakini seharusnya mendapatkan hadiah penalti di babak pertama, menyusul insiden tendangan Dominik Szoboszlai yang mengenai lengan kiri Aurelien Tchouameni.
Momen krusial tersebut terjadi pada menit ke-30. Tensi permainan memuncak ketika Szoboszlai melesakkan tembakan keras kaki kanan, namun bola nahasnya membentur lengan Tchouameni.
Menanggapi insiden tersebut, wasit utama Istvan Kovacs awalnya meniup peluit untuk memberikan tendangan bebas dari posisi yang berbahaya. Namun, menyadari potensi pelanggaran di area terlarang, Kovacs segera memutuskan untuk meninjau ulang kejadian tersebut dengan bantuan VAR. Rekaman VAR kemudian mengonfirmasi bahwa lengan Tchouameni memang berada di dalam kotak penalti saat bola mengenainya, membuka kemungkinan besar berubahnya keputusan dari tendangan bebas menjadi hadiah penalti bagi Liverpool.
Namun, setelah tinjauan mendalam, laporan dari Amazon Prime menyebutkan bahwa wasit memutuskan posisi lengan Tchouameni dianggap dekat dengan tubuhnya dan berada dalam posisi alami saat bola mengenainya. Oleh karena itu, sentuhan tersebut dikategorikan sebagai pasif, dan penalti pun tidak diberikan. Keputusan ini jelas menjadi angin segar bagi Real Madrid, namun di sisi lain, memicu gelombang frustrasi hebat di kubu Liverpool. Para suporter di Anfield sontak menyuarakan ketidakpuasan mereka dengan lantang, sebelum akhirnya pertandingan dilanjutkan dengan drop-ball, menambah pahitnya rasa kecewa.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Liverpool mendominasi babak pertama dengan keunggulan jumlah tembakan dan nilai xG (gol yang diharapkan) yang signifikan, mencapai 0,71 berbanding 0,21 milik Real Madrid. Meskipun demikian, kedua tim sama-sama hanya mampu menciptakan satu peluang emas yang berbahaya. Penampilan gemilang kiper Thibaut Courtois menjadi tembok kokoh yang menggagalkan setiap upaya anak asuh Arne Slot. Namun, kegigihan Liverpool akhirnya terbayar di menit ke-61 babak kedua. Melalui sundulan akurat Alexis Mac Allister yang memanfaatkan umpan tendangan bebas brilian dari Szoboszlai, The Reds berhasil memecah kebuntuan.
Gol semata wayang tersebut sekaligus menjadi penentu kemenangan 1-0 bagi Liverpool, menandai kebangkitan The Reds setelah melewati rentetan enam kekalahan dari tujuh pertandingan sebelumnya. Sebuah hasil yang sangat berarti untuk mengangkat moral tim.
Sebelum peluit kickoff dibunyikan, sorotan utama juga tertuju pada kembalinya Trent Alexander-Arnold ke Anfield, menyusul kepindahannya ke Los Blancos (Real Madrid) pada musim panas. Meskipun demikian, sang bek kanan hanya memulai laga dari bangku cadangan, sebelum akhirnya masuk pada menit ke-81 menggantikan Arda Guler.
Ringkasan
Laga Liga Champions antara Liverpool dan Real Madrid diwarnai kontroversi terkait potensi penalti untuk Liverpool akibat bola mengenai lengan Aurelien Tchouameni di kotak penalti. Wasit awalnya memberikan tendangan bebas, namun setelah meninjau VAR, diputuskan bahwa posisi lengan Tchouameni dianggap alami dan dekat dengan tubuh, sehingga penalti tidak diberikan.
Meskipun mendominasi babak pertama, Liverpool baru bisa mencetak gol di menit ke-61 melalui sundulan Alexis Mac Allister, memastikan kemenangan 1-0. Kemenangan ini mengakhiri rentetan hasil buruk Liverpool dan menjadi penentu dalam laga tersebut, meski kontroversi penalti tetap menjadi perbincangan.



