Legenda sepak bola Malaysia, Datuk Jamal Nasir Ismail, secara tegas meminta para penggemar Harimau Malaya untuk tetap realistis dalam menyikapi kasus naturalisasi ilegal yang sedang bergulir. Permintaan ini muncul di tengah penantian panjang publik sepak bola Malaysia akan keputusan FIFA terkait banding yang diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Kasus ini telah menjadi sorotan utama, dan sebelumnya, Serge Vittoz, pengacara yang mewakili FAM, mengindikasikan bahwa FIFA akan mengambil keputusan pada 30 Oktober. Namun, hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh FIFA mengenai hasil banding FAM, meninggalkan publik dalam ketidakpastian.
FIFA masih belum memutuskan apakah hukuman yang dijatuhkan kepada FAM dan tujuh pemain naturalisasi akan dipertahankan, dikurangi, atau bahkan diperberat. Menurut laporan Arena Metro, kekecewaan melanda penggemar sepak bola Malaysia akibat penundaan ini. Bahkan, beberapa di antaranya rela begadang semalaman pada tanggal 30 Oktober demi menunggu pengumuman keputusan banding FIFA yang tak kunjung tiba.
Melihat fenomena ini, Jamal Nasir menyerukan kepada para penggemar untuk tidak menaruh harapan terlalu tinggi terhadap hasil banding FAM kepada FIFA. Ia mengaku heran dengan tindakan segelintir penggemar yang sampai begadang demi menunggu keputusan FIFA, menganggapnya kurang rasional.
Pembunuhan Brutal di Thailand, Pemain Naturalisasi Malaysia Tembak Korban 18 Kali
Jamal menegaskan bahwa pernyataan Tunku Ismail Sultan Ibrahim, pemilik klub Johor Darul Ta’zim, beberapa waktu lalu sudah sangat gamblang. Tunku Ismail sebelumnya menyatakan bahwa keputusan FIFA hampir mustahil untuk diubah, sehingga praktis menutup celah untuk kejutan apa pun.
“Tunggu apa lagi? Bahkan Tunku Mahkota Ismail telah mengakui bahwa keputusan FIFA tidak akan berubah,” ujar Jamal, mengutip pernyataan tersebut. “Dia hanya mengatakan bahwa keputusan tersebut kemungkinan akan tetap berlaku dan mungkin hukumannya dapat dikurangi sedikit. Jadi bagi saya, tidak perlu begadang semalaman berharap mendapat keputusan yang berbeda.”
Jamal menilai bahwa tindakan para penggemar yang menanti keputusan di tengah malam adalah sesuatu yang tidak rasional, karena keputusan FIFA bukanlah hal yang bisa diubah secara tiba-tiba layaknya sebuah keajaiban. “Saya tidak melihat rasionalitas dalam menunggu hingga tengah malam seolah-olah sebuah keajaiban telah terjadi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jamal mengimbau para penggemar untuk bersikap lapang dada dan menerima apa pun keputusan yang akan dikeluarkan oleh FIFA. Ia juga mengingatkan bahwa FAM masih memiliki opsi untuk membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) jika banding mereka ke FIFA ditolak. “Kita harus menerima dan terbuka untuk menerima hukumannya. Jika banding kami ditolak, FAM bisa mengajukannya ke CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga). Yang penting, para penggemar harus siap dan menerimanya,” tegas Jamal.
Berkaca dari Timor Leste, Media Malaysia Sebut Harimau Malaya Berpotensi Tak Ikut Dua Turnamen Besar
Keputusan FIFA sendiri diperkirakan akan diumumkan dalam kurun waktu dua minggu setelah komite banding meninjau seluruh proses persidangan. Namun, perlu dicatat bahwa dalam dokumentasi resmi apa pun yang dikeluarkan FIFA, termasuk “Keputusan Bermotivasi” setebal 26 halaman, garis waktu pasti untuk hasil banding tidak dicantumkan, menyisakan ketidakpastian mengenai kapan pengumuman final akan benar-benar tiba.

							

