mellydia.co.id, JAKARTA. Pasar komoditas kembali menyoroti harga emas spot yang diproyeksikan berpotensi menguat. Pemicu utamanya adalah eskalasi situasi geopolitik di Eropa yang memanas, memberikan sentimen positif bagi logam mulia ini sebagai aset lindung nilai. Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, telah mencermati dinamika pasar yang bergejolak.
Meskipun demikian, harga emas spot sempat mengalami koreksi. Berdasarkan data Trading Economics, pada perdagangan Sabtu (1/11/2025), harga emas ditutup pada US$ 4.004,43 per ons troi, menunjukkan penurunan sebesar 0,50%. Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa pelemahan ini salah satunya disebabkan oleh hasil pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang berlangsung pekan lalu. Dalam pertemuan tersebut, tercapai kesepakatan untuk mengurangi tarif impor sebesar 10%, dari sebelumnya 50% menjadi 40%.
Kendati ada penurunan tarif, Ibrahim mengingatkan bahwa langkah tersebut tidak serta-merta menandai berakhirnya perang dagang antara kedua negara adidaya tersebut. Di sisi lain, potensi penguatan harga emas juga diperkirakan datang dari data ekonomi di Asia, khususnya Tiongkok. Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu sedang menghadapi tantangan, dengan aktivitas manufaktur yang menunjukkan penurunan cukup signifikan.
Kondisi ini, menurut Ibrahim, berpotensi mendorong bank sentral Tiongkok untuk mengambil langkah-langkah pelonggaran moneter, termasuk peluncuran stimulus ekonomi dan penurunan suku bunga. Kebijakan semacam ini secara historis kerap memicu lonjakan harga emas karena melemahnya mata uang lokal dan meningkatnya permintaan aset aman.
Harga Emas Antam Hari Ini (1/11), Turun Rp 15.000 Jadi Rp 2.290.000 Per Gram
Selain dari Asia, ketegangan geopolitik di Eropa kembali menjadi sorotan utama. Pada hari Minggu (2/11/2025), Ukraina melancarkan serangan drone yang menargetkan pangkalan di pelabuhan utama Rusia di Laut Hitam. Serangan tersebut secara spesifik menyasar dua kapal asing serta infrastruktur terminal minyak yang vital di pelabuhan tersebut.
Ibrahim Assuaibi mengamati bahwa meskipun sebagian besar drone berhasil dilumpuhkan oleh pasukan Rusia, beberapa di antaranya dilaporkan mengenai target penting, termasuk kilang Tuapse. Kilang ini merupakan fasilitas strategis yang berperan krusial dalam ekspor minyak ke berbagai negara, seperti Tiongkok, Malaysia, Singapura, dan Turki. “Insiden ini secara signifikan kembali memanaskan situasi geopolitik global,” tegas Ibrahim.
Harga Emas Turun 1% di Tengah Ketidakpastian Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Dengan mempertimbangkan berbagai dinamika ini, Ibrahim memproyeksikan pergerakan harga emas spot untuk perdagangan Senin (3/11/2025) akan berada dalam rentang US$ 3.935 hingga US$ 4.080 per ons troi. Sementara itu, dalam proyeksi sepekan ke depan, harga emas spot ditaksir akan bergerak di kisaran yang lebih lebar, yakni antara US$ 3.863 sampai US$ 4.145 per ons troi.
Ringkasan
Harga emas spot diproyeksikan berpotensi menguat karena eskalasi geopolitik di Eropa. Meskipun sempat terkoreksi akibat kesepakatan pengurangan tarif impor antara AS dan China, potensi penguatan juga didorong oleh data ekonomi Tiongkok yang menunjukkan penurunan aktivitas manufaktur, yang berpotensi mendorong pelonggaran moneter.
Ketegangan geopolitik di Eropa, khususnya serangan drone Ukraina ke pangkalan Rusia, semakin memanaskan situasi global. Untuk Senin (3/11/2025), harga emas spot diproyeksikan bergerak antara US$ 3.935 hingga US$ 4.080 per ons troi, dan dalam sepekan ke depan diperkirakan berada di kisaran US$ 3.863 sampai US$ 4.145 per ons troi.



