Legenda Manchester United, Paul Scholes, telah secara blak-blakan mengungkapkan momen yang menjadi penyesalan terbesarnya sepanjang karier sepak bola profesionalnya. Gelandang ikonik yang dikenal dengan visi dan tendangan jarak jauhnya ini mengakui bahwa keputusannya menolak tawaran menggiurkan dari raksasa Italia dan justru meminta kenaikan gaji kepada Sir Alex Ferguson adalah sebuah kesalahan besar yang masih menghantuinya.
Scholes, yang secara luas dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Setan Merah di era keemasan Sir Alex Ferguson, memang kerap menarik perhatian klub-klub top Eropa. Tak heran jika sang mantan pemain Timnas Inggris ini sering menerima pinangan yang luar biasa dari berbagai penjuru benua. Salah satu klub elite yang menunjukkan minat serius pada dirinya adalah Inter Milan.
Minat Inter Milan terhadap Scholes memuncak setelah ia membantu Manchester United meraih gelar treble winner yang bersejarah pada musim 1999-2000. Klub raksasa Italia itu menawarkan kontrak senilai 4 juta poundsterling per tahun, bebas pajak, sebuah angka yang saat itu sangat fantastis. Jumlah tersebut, menurut Scholes sendiri, “mungkin lebih dari dua kali lipat” gajinya di Old Trafford kala itu. Informasi mengenai tawaran ini bahkan sempat muncul di media massa, dengan angka “30 juta pound untuk Inter Milan” yang sempat ia lihat di koran.
Namun, alih-alih menerima tawaran luar biasa tersebut, Scholes justru menolaknya. Pendekatan dari Inter Milan, yang dilakukan melalui agen Ryan Giggs, Harry Swales, ditolak mentah-mentah. Sebuah keputusan yang kini menjadi akar penyesalannya. Ironisnya, setelah menolak kesempatan emas bermain di Italia, Scholes justru memutuskan untuk menghadap Sir Alex Ferguson dan mengajukan permintaan kenaikan gaji.
Dalam pengakuannya di acara The Overlap, Scholes menceritakan momen canggung tersebut. “Saya berusia 25 tahun dan Inter Milan ingin memberi saya 4 juta pound per tahun, bebas pajak. Saat itu, jumlah itu sangat besar,” kenangnya. “Tapi saya tidak pernah mendengar kabar apa pun lagi (setelah menolaknya). Hilang begitu saja. Saya bilang tidak kepada Harry (Swales).” Ia melanjutkan, “Saya sebenarnya masih memberanikan diri untuk menemui Fergie. Saya rasa saya pernah mengatakan sesuatu seperti, saya rasa saya pantas mendapat lebih banyak uang, atau saya ingin mendapat lebih banyak uang.”
Reaksi dari sang manajer legendaris itu sangat berkesan bagi Scholes. “Apa yang saya lakukan? Saya hanya menatapnya dan dia mengeluarkan buku hitam kecil yang selalu dia bawa,” cerita Scholes. “Dia membolak-balik halamannya selama sekitar lima menit, lalu dia berkata, ‘Tidak, kurasa kau baik-baik saja. Kurasa kau setara dengan semua orang. Tidak apa-apa.’ Itu saja,” imbuhnya. Ferguson mengakhiri percakapan singkat itu dengan, “Kurasa yang kamu lakukan itu bagus, ya. Baiklah, terima kasih. Sampai jumpa lagi.”
Momen itulah yang kini terpatri sebagai penyesalan terbesar dalam karier sepak bola Paul Scholes. “Itu yang terburuk. Itu penyesalan terbesar saya dalam sepak bola, melakukan itu. Mengerikan sekali,” tegasnya. Ia bahkan mengaku merasakan detak jantungnya berdebar kencang setiap kali memikirkan insiden tersebut karena merasa sangat bersalah. “Ini gila karena saya berada di Manchester United, saya berada di klub impian saya,” tambahnya, menunjukkan konflik batin yang dalam.
Meskipun Scholes sangat menyesali tindakannya, legenda Manchester United lainnya, Gary Neville, justru memiliki pandangan berbeda. Sebagai bagian dari “The Class of ’92” bersama Scholes, Neville membela keputusan mantan rekan setimnya itu. Neville menilai permintaan gaji Scholes sangat masuk akal, mengingat level permainannya dan tawaran yang datang dari klub lain. “Sebenarnya tidak gila,” kata Neville. “Jika Anda pikirkan tentang level permainan Anda, Anda baru saja memenangi treble. Anda adalah salah satu gelandang terbaik di Eropa dan Anda meminta uang yang ditawarkan klub lain kepada Anda. Saya tahu betapa sulitnya bagi Anda, tetapi itu bukan hal gila untuk dilakukan.”
Ringkasan
Paul Scholes, legenda Manchester United, mengungkapkan penyesalan terbesarnya dalam karier sepak bolanya. Ia menyesal menolak tawaran fantastis dari Inter Milan yang menawarkan gaji lebih dari dua kali lipat dari yang diterimanya di Old Trafford setelah membantu MU meraih treble winner.
Alih-alih menerima tawaran Inter Milan, Scholes justru meminta kenaikan gaji kepada Sir Alex Ferguson. Namun, Ferguson menolak permintaannya, membuat Scholes menyesali tindakannya tersebut dan menganggapnya sebagai kesalahan terbesar dalam karier sepak bolanya, meskipun Gary Neville membela tindakannya tersebut dengan alasan performa dan tawaran dari klub lain.



