Profil Heru Pambudi,Pegawai Kemenkeu yang HP-nya Bikin Purbaya Minder,Hartanya Lebih Rp71 Miliar

Posted on

Ringkasan Berita:

  • Nama Heru Pambudi, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kini jadi perbincangan hangat di media sosial
  • Heru Pambudi yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membuat atasannya Menteri Keuangan Purbaya Yudhi minder
  • Menkeu Purbaya langsung menyoroti ponsel milik anak buahnya tersebut yang memiliki layar besar

mellydia.co.id Nama Heru Pambudi, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), kini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sorotan publik mengemuka setelah sebuah insiden ringan namun menarik perhatian yang melibatkan dirinya dan atasannya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi. Heru Pambudi, yang dikenal dengan rekam jejak mentereng di lingkungan Kemenkeu, berhasil membuat Menkeu Purbaya merasa “minder” hanya karena satu hal: ponsel besar miliknya.

Momen tak terduga ini terjadi dalam sebuah konferensi pers penting terkait perkembangan perbaikan sistem Coretax. Coretax sendiri adalah sebuah inovasi sistem administrasi perpajakan yang terintegrasi, dirancang untuk memberikan layanan perpajakan yang lebih baik kepada wajib pajak. Ketika Menkeu Purbaya kesulitan membaca data pada layar besar di belakangnya, Sekjen Kemenkeu Heru Pambudi dengan sigap menyodorkan ponsel pribadinya, bermaksud mempermudah sang Menteri.

Namun, bukannya langsung fokus pada data, Menkeu Purbaya justru dibuat salah fokus oleh gawai yang disodorkan. “Handphone lo bagus, lebih gede, layarnya gede nih,” seru Purbaya, sembari membandingkan ponsel Heru yang berlayar lebar dengan ponsel miliknya yang jauh lebih kecil. Guyonan ringan ini sontak mengundang tawa, sebelum akhirnya Purbaya kembali serius dan melanjutkan pembacaan data penting dari ponsel sang Sekjen Kemenkeu tersebut.

Di balik cerita jenaka yang viral tersebut, sosok Heru Pambudi memiliki perjalanan karier dan prestasi yang patut dicermati. Lahir pada 11 Februari 1970 di Bondowoso, Jawa Timur, Heru Pambudi telah mengemban tugas sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan sejak 12 Maret 2021. Pengabdiannya di Kemenkeu dimulai sejak September 1991, menandai perjalanan panjang seorang birokrat berdedikasi.

Kehidupan dan Pendidikan Heru Pambudi membentuk dasar kariernya yang gemilang. Setelah menamatkan pendidikan dasar dan SMA Negeri 2 Bondowoso pada tahun 1988, Heru melanjutkan studinya di Diploma III Keuangan Spesialisasi Bea dan Cukai Angkatan IV, Politeknik Keuangan Negara STAN, lulus pada tahun 1991. Ia kemudian meraih gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Indonesia pada tahun 1996, disusul gelar Master of Law dari University of Newcastle Upon Tyne, Inggris, pada tahun 2001. Selain pendidikan formal, Heru Pambudi juga aktif mengikuti berbagai program pelatihan kepemimpinan internasional, seperti Executive Leadership Training dari Melbourne Business School dan Negotiations and Leadership in Action Programme dari Oxford.

Karier Heru Pambudi di lingkungan Kementerian Keuangan dimulai pada tahun 1992 sebagai pelaksana di Direktorat Verifikasi, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Sejak saat itu, ia meniti berbagai posisi penting, mulai dari Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai II pada 2002, Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A4 Tanjung Uban pada 2007, hingga Kepala Subdirektorat Intelijen pada 2009. Puncaknya, pada 1 Juli 2015, ia dipercaya menjabat sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, sebelum akhirnya dilantik menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan pada 12 Maret 2021.

Selama menjabat di berbagai posisi, Heru Pambudi memiliki Pengalaman Reformasi Organisasi yang signifikan. Ia dikenal sebagai inisiator program reformasi yang fokus pada perbaikan tata kelola, proses bisnis, dan pengelolaan sumber daya manusia di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Sejak 1995, ia tergabung dalam Tim Reformasi Kepabeanan, yang berhasil melakukan transformasi besar melalui komputerisasi proses bisnis, pertukaran data antar pemangku kepentingan, perubahan undang-undang kepabeanan dan cukai, serta penegakan disiplin institusi. Dedikasinya berlanjut dalam Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai, menghasilkan penguatan integritas, perbaikan organisasi, optimalisasi penerimaan, serta peningkatan fasilitas dan layanan di tahun 2017. Heru juga mendorong modernisasi institusi melalui optimalisasi penggunaan data analitik untuk layanan maupun tata kelola internal.

Berbagai program terkait fasilitas perdagangan dan reformasi struktural juga lahir dari inisiasi Heru Pambudi. Ini termasuk pembangunan Indonesia Single Risk Management (ISRM) yang menerapkan identitas tunggal pelaku usaha ekspor impor, serta Pusat Komando dan Kendali untuk menutup pergerakan penyelundup. Melalui Operasi Gempur, peredaran rokok ilegal berhasil ditekan dari 12,14 persen di 2016 menjadi 4,86 persen di 2020. Fasilitas kepabeanan seperti Pusat Logistik Berikat (PLB), layanan pembayaran elektronik terpusat, e-warehouse, e-certificate of origin, Operator Ekonomi Bersertifikat, dan penyesuaian fasilitas kepabeanan selama pandemi Covid-19 juga merupakan buah karyanya. Terlebih lagi, ia memprakarsai pembangunan National Logistic Ecosystem (NLE) untuk menyelaraskan arus barang dan dokumen internasional.

Sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Heru Pambudi menginisiasi program “Kemenkeu Satu”. Program ini merupakan perwujudan perubahan paradigma, penguatan budaya, dan cara bekerja pegawai Kementerian Keuangan yang mengedepankan kolaborasi serta pemanfaatan teknologi informasi sebagai pendorong utama. “Kemenkeu Satu” mencakup penguatan budaya sinergi dan integritas, pemanfaatan teknologi dan pola pikir digital, kolaborasi pengelolaan aset dan efisiensi tata ruang kantor, simplifikasi pengelolaan regulasi dan komunikasi, pengelolaan manajemen keuangan dan review kinerja, serta transformasi organisasi dan simplifikasi proses bisnis.

Pengalaman Internasional dan Penghargaan turut memperkuat profil Heru Pambudi. Ia aktif berpartisipasi dalam berbagai forum internasional, baik di tingkat ASEAN maupun dengan negara-negara lain, membahas isu-isu perdagangan internasional, penindakan kepabeanan dan cukai, tindak pidana pencucian uang, hingga kejahatan lintas negara. Pada tahun 2020, Heru Pambudi dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua World Customs Organization (WCO) untuk Asia-Pacific, sebuah wilayah yang luas dan beragam. Dalam setiap pertemuan, ia selalu menekankan pentingnya komunikasi, kepercayaan, dan saling pengertian.

Atas dedikasinya, Heru Pambudi menerima sejumlah penghargaan prestisius. Pada tahun 2017, ia memperoleh Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) atas usahanya menginternalisasi nilai-nilai integritas. Setahun kemudian, pada 2018, kepemimpinannya diakui dunia internasional melalui penganugerahan Pingat Tauladan Terbilang dari Departemen Kepabeanan Kerajaan Malaysia. Presiden Joko Widodo juga menganugerahinya Satyalancana Wira Karya pada tahun 2020 atas kontribusinya dalam mencegah masuknya barang ilegal dan berbahaya ke NKRI melalui sistem analisa data penumpang. Heru Pambudi juga menjadi salah satu dari tiga peraih Piala Adhigana Anugerah ASN untuk kategori PPT Madya Teladan pada tahun 2021, sebuah penghargaan bagi ASN dengan kinerja melampaui ekspektasi yang merepresentasikan nilai-nilai ASN BerAKHLAK. Saat ini, Heru menjabat sebagai Ketua Umum Panitia Rangkaian Pertemuan G20 jalur keuangan (finance track), yang diselenggarakan Indonesia dengan tema “Recover Together, Recover Stronger” pada Presidensi G20 2021-2022.

Dengan rekam jejak yang solid, tentu menarik untuk mengetahui Harta Kekayaan Heru Pambudi. Berdasarkan data yang tercantum di laman resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan e-LHKPN.go.id, total harta kekayaan Heru Pambudi mencapai Rp 71.012.355.184.

Berikut rincian harta kekayaannya:

DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 3.528.436.000

  1. Tanah dan Bangunan Seluas 400 m2/182 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI , WARISAN , Rp. 694.369.000
  2. Tanah dan Bangunan Seluas 197 m2/45 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 498.377.000
  3. Tanah Seluas 400 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 492.778.000
  4. Tanah dan Bangunan Seluas 440 m2/162 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp. 671.970.000
  5. Bangunan Seluas 21 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 307.986.000
  6. Tanah Seluas 195 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp. 86.796.000
  7. Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/90 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 396.160.000
  8. Bangunan Seluas 18 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI Rp. 380.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 346.950.000

  1. LAINNYA, SPESIALIS SEPEDA GUNUNG Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp. 2.500.000
  2. MOTOR, HONDA SUPRA SEPEDA MOTOR Tahun 2007, HASIL SENDIRI Rp. 1.700.000
  3. LAINNYA, GIANT SEPEDA GUNUNG Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp. 1.500.000
  4. LAINNYA, UNITED SEPEDA Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp. 1.250.000
  5. MOBIL, TOYOTA VOXY Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp. 340.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 592.640.000

D. SURAT BERHARGA Rp. 12.160.600.823

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 54.383.728.361

F. HARTA LAINNYA Rp. —-

Sub Total Rp. 71.012.355.184

III. HUTANG Rp. —-

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 71.012.355.184

(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto, Tribunnews.com, Bangkapos.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *