Presiden Federasi Sepak Bola Thailand (FAT), Madam Pang, secara lugas memberikan penjelasan resmi terkait keputusan mengejutkan pemutusan kontrak Masatada Ishii, pelatih kepala Timnas Thailand. Pengumuman yang disampaikan pada Selasa, 21 Oktober 2025, ini menandai berakhirnya masa bakti Ishii yang telah menukangi Gajah Perang sejak akhir tahun 2023.
Melalui laman Facebook resminya, Madam Pang membeberkan bahwa keputusan berat ini didasari oleh evaluasi profesional yang cermat, dengan fokus utama pada ambisi Timnas Thailand menuju Piala Dunia. Ia menegaskan bahwa pemutusan kontrak Masatada Ishii adalah langkah yang sepenuhnya sah, hasil pertimbangan mendalam berdasarkan data statistik dan penilaian objektif dari departemen teknis Federasi.
“Dalam waktu tiga bulan, tiga pelatih asal Jepang telah menjadi korban ketegasan Federasi Thailand,” demikian salah satu poin yang bisa ditarik dari pernyataannya. Madam Pang secara langsung menyampaikan, “Para penggemar sepak bola Thailand yang terhormat, hari ini saya ingin menjelaskan pemutusan kontrak Masatada Ishii.” Ia menekankan bahwa ini adalah hak Federasi yang sah dan didasarkan pada evaluasi kinerja menyeluruh serta rekomendasi akademis dengan data statistik dari departemen teknis. Perubahan pelatih kepala, menurutnya, adalah praktik lazim di dunia sepak bola, dan performa serta kesuksesan Timnas Thailand, khususnya tim putra, selalu menjadi prioritas utama dengan ekspektasi tinggi dari para penggemar.
Madam Pang lantas mengenang kembali momen krusial kekalahan Thailand 1-2 dari Cina pada tahun 2023. Dengan target ambisius untuk lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) kala itu mengambil keputusan strategis untuk menunjuk Masatada Ishii, yang sebelumnya menjabat direktur teknik, sebagai pengganti Mano Polking.
Sayangnya, harapan besar tersebut tak sepenuhnya terwujud. Meskipun meraih kemenangan 3-1 atas Singapura pada 11 Juni 2024, Timnas Thailand hanya kurang satu gol saja untuk bisa melaju ke babak selanjutnya. Bagi Madam Pang, selisih satu gol itu terasa sangat signifikan, mengingat penantian panjang selama empat tahun untuk mencapai target tersebut. Di bawah arahan Masatada Ishii, Timnas Thailand juga harus merelakan gelar juara Piala AFF atau ASEAN Cup 2024, gagal mempertahankan trofi Piala Raja, serta tersingkir lebih awal di ajang Kualifikasi Piala Dunia.
Atas dasar evaluasi komprehensif tersebut, Federasi Sepak Bola Thailand akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kontrak sang pelatih, dengan kompensasi 50 persen dari sisa nilai kontrak sesuai kesepakatan. Setelah melalui pertimbangan matang, Madam Pang mengumumkan penunjukan Anthony Hudson, Direktur Pengembangan Teknis FAT, untuk sementara waktu memimpin tim. Dengan rekam jejak sebagai pelatih kepala tim nasional Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Bahrain, Hudson dinilai memiliki pemahaman mendalam tentang sistem sepak bola Thailand serta pengalaman internasional yang sangat kaya.
“Sepak bola tim nasional bukanlah laboratorium; setiap pertandingan hanyalah 90 menit untuk merefleksikan keyakinan dan emosi para penggemar,” tegas Madam Pang, menekankan bahwa seluruh keputusan diambil berdasarkan kriteria profesional dan data ilmiah yang teruji. Menutup pernyataannya, ia berkomitmen penuh untuk terus berkontribusi dalam memajukan sepak bola Thailand, sembari memohon pengertian dan kesempatan lebih dari para penggemar untuk membuktikan kinerja dirinya dan jajaran pimpinan. “Jalan ini mungkin dipenuhi bunga dan batu, namun saya menerima semua tantangan demi kecintaan yang mendalam terhadap sepak bola Thailand,” pungkasnya.
Ringkasan
Madam Pang, Presiden Federasi Sepak Bola Thailand (FAT), mengumumkan pemutusan kontrak Masatada Ishii sebagai pelatih Timnas Thailand. Keputusan ini didasari evaluasi kinerja dengan fokus utama pada ambisi Timnas Thailand untuk lolos ke Piala Dunia. Evaluasi tersebut menggunakan data statistik dan penilaian objektif dari departemen teknis Federasi.
Meskipun meraih kemenangan penting, Timnas Thailand gagal mencapai target lolos ke babak selanjutnya Kualifikasi Piala Dunia dan gagal meraih gelar juara Piala AFF atau ASEAN Cup 2024. Atas dasar evaluasi komprehensif, FAT memutuskan mengakhiri kontrak Ishii dan menunjuk Anthony Hudson sebagai pelatih sementara, menekankan pentingnya performa dan kesuksesan tim nasional.