Pembalap tim Pertamina Enduro VR46, Fabio Di Giannantonio, berhasil menorehkan prestasi gemilang yang sukses menyelamatkan wajah Ducati pada seri balap ke-19 MotoGP Australia 2025. Diggia, sapaan akrabnya, tampil sebagai satu-satunya wakil Ducati yang mampu menembus tiga besar dari dua balapan yang berlangsung sengit di Sirkuit Phillip Island, Australia.
Dalam balapan utama yang penuh tantangan, Diggia sukses finis di posisi kedua, sebuah pencapaian luar biasa di tengah dominasi dua pembalap Aprilia. Hasil ini bukan hanya menjadi podium ketiganya dalam balapan utama sepanjang musim ini, tetapi juga menandai performa terbaiknya di balapan jarak panjang. Sebelumnya, pembalap asal Italia ini sempat meraih podium ketiga di MotoGP Americas dan MotoGP Italia. Memasuki paruh kedua musim, Diggia juga menunjukkan konsistensi di balapan Sprint, dengan tiga kali berturut-turut naik podium di MotoGP Hungaria, MotoGP Catalunya, dan MotoGP San Marino.
Tanpa Marc Marquez, Ducati Diakui Makin Keteteran dari Aprilia Terutama Murid Rossi
Meskipun performanya di Australia patut diacungi jempol, Fabio Di Giannantonio tetap rendah hati dan merasa penampilannya masih jauh dari kata konsisten. Ia secara terang-terangan mengakui bahwa adaptasi dan pendekatannya terhadap motor tidak selalu sama di setiap sirkuit yang berbeda.
“Kami menyadari bahwa konsistensi kami dengan motor tidak selalu sama,” ungkap Diggia, seperti dikutip dari Motosan. “Sejak Mugello, kami sebenarnya memiliki beberapa kesempatan untuk naik podium, seperti di Sachsenring atau Hungaria, tetapi karena berbagai alasan hal itu tidak terwujud. Itulah mengapa saya ingin tetap realistis dan terus bekerja keras. Kita akan lihat di sirkuit berikutnya,” imbuhnya, menekankan pentingnya kerja keras yang berkelanjutan.
Bahkan, kendati menjadi satu-satunya pembalap Ducati dengan hasil terbaik di MotoGP Australia 2025, Fabio Di Giannantonio tidak merasa berpuas diri. Ia justru melihat adanya ancaman serius dari para kompetitor, terutama Aprilia yang kini semakin mendekati performa Ducati. Selain itu, ia juga menyoroti peningkatan signifikan dari tim Honda dan Yamaha.
“Ini pertanyaan yang sulit. Tanpa ragu, rival-rival kami bekerja dengan baik dan memperkecil jarak,” jelas Diggia. “Ducati memang memiliki keunggulan besar dibandingkan pabrikan lain, tetapi sekarang Aprilia sudah dekat, bahkan kadang-kadang di depan kami. Honda juga semakin dekat, begitu pula Yamaha, kita lihat saja dengan pole position Quartararo,” ujarnya, menunjukkan kewaspadaan terhadap persaingan yang kian ketat.
Berkomitmen penuh untuk terus berkembang, Diggia menegaskan bahwa tidak ada ruang untuk berpuas diri. “Jadi, tanpa ragu, kita harus terus bekerja,” kata Fabio Di Giannantonio. “Beberapa hal yang kita lakukan tahun ini bisa dilakukan dengan lebih baik, tetapi itu bagian dari balapan, itu bagian dari permainan. Tim VR46, Ducati, dan saya adalah tim yang hebat, dan kita akan bekerja untuk terus meningkatkan diri. Saya menantikan untuk memulai persiapan untuk 2026 agar bisa mempertahankan keunggulan kita atas pesaing-pesaing kita,” pungkasnya, menunjukkan pandangan jangka panjang untuk menjaga performa tim.
Tangan Dingin Davide Brivio Kembali Berbicara, Marc Marquez dan Ducati Disebut-sebut
Ringkasan
Fabio Di Giannantonio, pembalap Pertamina Enduro VR46, menjadi penyelamat Ducati di MotoGP Australia 2025 dengan finis kedua di balapan utama, di tengah dominasi Aprilia. Hasil ini menjadi podium ketiganya musim ini, setelah sebelumnya meraih podium di MotoGP Americas dan MotoGP Italia. Diggia menyadari bahwa pendekatannya terhadap motor tidak selalu sama di setiap sirkuit, dan menekankan pentingnya kerja keras.
Meskipun menjadi pembalap Ducati terbaik di Australia, Di Giannantonio tidak merasa puas diri dan mewaspadai persaingan ketat dari Aprilia, Honda, dan Yamaha. Ia berkomitmen untuk terus berkembang bersama tim VR46 dan Ducati, serta menantikan persiapan untuk musim 2026 demi mempertahankan keunggulan atas para pesaing.