mellydia.co.id Aprilia secara konsisten menegaskan posisinya sebagai penantang serius bagi dominasi Ducati di panggung MotoGP. Komitmen ini semakin nyata melalui performa impresif para pembalap mereka pada seri balap ke-19 MotoGP Australia 2025.
Di Sirkuit Phillip Island yang menantang pada Minggu (19/10/2025), para pembalap Aprilia memamerkan kecepatan dan kontrol yang luar biasa, puncaknya dengan meraih dua tempat di podium. Ini menandai kali pertama sejak balapan MotoGP Catalunya dua tahun lalu, di mana kala itu Aleix Espargaro dan Maverick Vinales berhasil menempati posisi kesatu dan kedua.
Kemenangan perdana yang emosional di ajang MotoGP kali ini diraih oleh pembalap satelit Aprilia, Raul Fernandez dari tim Trackhouse. Tak kalah heroik, pembalap utama Aprilia, Marco Bezzecchi, berhasil finis di posisi ketiga, sebuah pencapaian luar biasa mengingat ia harus menjalani hukuman double long lap penalty.
Kecepatan luar biasa Aprilia terlihat jelas dalam dua balapan terakhir, yakni di Indonesia dan Australia. Bezzecchi, meskipun dihantam sanksi penalti, tetap tampil impresif. Pembalap asal Rimini, Italia itu sempat terlempar dari lima besar setelah dua kali menjalani long lap, namun dengan gigih merebut kembali posisi ketiga dari Alex Marquez (BK8 Gresini Racing) hanya dalam dua lap terakhir balapan.
MotoGP Australia 2025 – Pernah Ingin Mundur, Penantian 3 Tahun Raul Fernandez Pertama Kali Jadi Juara Balapan MotoGP
Menyusul performa gemilang ini, CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, tak sungkan melontarkan pujian. Khususnya kepada Bezzecchi, Rivola menyatakan kepada SkySports Italia, “Bezzecchi sempurna. Dan kemudian dia melakukan beberapa kali menyalip… Dia menyalip dengan segala cara, itu fantastis.” Rivola juga mengungkapkan kebahagiaannya atas Raul Fernandez, “Saya juga senang untuk Raul Fernandez, kami selalu percaya padanya.” Ia menambahkan, “Kami berada di jalur yang benar, kami sudah menduganya meskipun Martin absen dan Ogura cedera.” Ini menunjukkan optimisme kuat dari pihak Aprilia.
Dengan hasil ini, Aprilia semakin percaya diri untuk mencapai tujuan utama mereka, yaitu mengalahkan Marc Marquez dari tim Ducati Lenovo. Rivola menyayangkan ketidakhadiran Marquez di MotoGP Australia, yang menurutnya “itu salah kami, di antara semua hal lainnya,” merujuk pada kesalahan Bezzecchi di Sirkuit Mandalika, Indonesia. Ia menegaskan, “Kami optimistis. Aprilia adalah tolok ukur di trek cepat.”
Di sisi lain, Ducati, sebagai tim yang menjadi target utama, menyadari ancaman serius dari pabrikan seperti Aprilia dan KTM. Manajer Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, memahami betul bahwa persaingan di kelas premier semakin sengit. “Satu-satunya pemikiran yang kami miliki adalah membantu Pecco,” kata Tardozzi kepada SkySports Italia, menekankan fokus timnya.
Tardozzi melanjutkan, “Kami tahu betul bahwa persaingannya sengit, bahwa Aprilia dan pabrikan-pabrikan lain telah berkembang, tetapi kami memikirkan Pecco.” Ia juga memberikan klarifikasi mengenai hubungan tim dengan Francesco Bagnaia, membantah adanya keretakan. “Tidak ada keretakan di antara kami, kami mengadakan pembicaraan konstruktif setelah perlombaan apa yang harus dilakukan di Sepang. Kami punya ide,” jelas Tardozzi. “Saya pikir kita akan mencoba sesuatu untuk Malaysia. Saya tidak tahu apakah kita akan menemukan solusi tetapi saya selalu mempercayai teknisi kami dan Pecco.”
MotoGP Australia 2025 – Usik Motor Ducati di Jepang, Bagnaia Malah Terjatuh karena Tak Ingin Finis Terakhir