Ringkasan Berita:
- Dua seri balapan MotoGP 2025 berturut-turut di Indonesia dan Australia telah melahirkan juara-juara baru dari kalangan pembalap muda.
- Fermin Aldeguer sukses meraih kemenangan di Mandalika, Indonesia, disusul oleh Raul Fernandez yang berjaya di MotoGP Australia 2025.
- Di tengah dominasi pembalap muda lain, Pedro Acosta mulai diliputi rasa pesimis untuk merebut kemenangan perdana di MotoGP 2025 akibat performa motor RC-16 KTM yang kurang optimal.
TRIBUNNEWS.COM – Gelombang pembalap muda yang meraih kemenangan perdana di MotoGP 2025 semakin mencuat, namun di balik euforia tersebut, keresahan melanda Pedro Acosta. Setelah Raul Fernandez sukses menempati podium teratas di MotoGP Australia 2025 pada Minggu (19/10/2025), dan sebelumnya Fermin Aldeguer sebagai rookie gemilang merebut kemenangan di Mandalika, Indonesia, Acosta mulai dihantui keraguan akan peluangnya meraih kemenangan perdana di kelas premier.
Andalan pabrikan KTM berusia 21 tahun ini mengungkapkan bahwa kekhawatirannya tentang seri Australia yang diprediksi akan menjadi balapan terburuknya di kalender MotoGP 2025, ternyata terbukti. Padahal, sebelum jeda musim panas 2025 dan setelah pembaruan pada motor KTM, Acosta tampil begitu konsisten, sering bersaing ketat memperebutkan podium. Setelah meraih posisi kedua yang diperjuangkan dengan keras di Indonesia, Sirkuit Phillip Island sejatinya menawarkan peluang emas baginya, terutama dengan absennya beberapa nama besar.
Namun, harapan itu kandas. Setelah sempat memimpin di awal balapan utama pasca meraih posisi ketiga pada Sprint Race Australia, Acosta justru merosot. Ia tertinggal nyaris delapan detik di belakang pemenang dan hanya mampu finis di posisi kelima pada balapan utama tersebut. Penampilan ini jelas membuatnya tidak puas, dan ia terang-terangan menyebut bahwa motor RC-16 KTM masih memiliki masalah mendasar yang menghambatnya untuk tampil kompetitif secara maksimal.
“Yah, sulit, karena ketika Anda balapan hanya dengan 70 persen dari kemampuan Anda dan Anda bahkan harus berurusan dengan ban yang tidak bisa Anda kelola, itu sangat kritis, menurut saya,” jelas Pedro Acosta, julukan “Si Hiu”, seperti dilansir dari TNT Sport yang dikutip Crash. “Untuk alasan ini, kami harus terus berusaha karena hanya itu satu-satunya cara,” tambahnya, menegaskan tekadnya di tengah kendala yang ada.
Meskipun dua balapan terakhir telah menyaksikan lahirnya pemenang baru — Fermin Aldeguer di Mandalika dan Raul Fernandez di Phillip Island — Acosta meyakini bahwa ia dan KTM sebenarnya sudah sangat dekat dengan kemenangan perdana. Akan tetapi, ia tak menampik bahwa kondisi saat ini terasa “cukup berat” untuk membalap dan meraih hasil maksimal. “Saya sudah tahu bahwa sirkuit ini akan sulit sebelum datang ke sini. Ini adalah balapan terburuk kami di kalender bagi saya, dan juga bagi motornya,” papar Acosta.
Harapan untuk merengkuh kemenangan perdana di kelas premier masih dipegang teguh oleh Acosta, terutama dengan menatap seri-seri balapan selanjutnya. Malaysia, Portugal, dan Valencia menanti, sirkuit-sirkuit yang diharapkan lebih cocok dengan karakter motor atau gaya balapnya. “Kami berharap sekarang akan datang balapan-balapan yang lebih baik untuk kami, seperti Sepang, Portugal, dan Valencia,” ujarnya. “Kami berharap bisa meningkat karena cukup berat untuk membalap dalam kondisi seperti ini,” pungkasnya, menyuarakan optimisme yang bercampur dengan realisme atas tantangan yang dihadapi bersama RC-16 KTM.
(Tribunnews.com/Niken)
Ringkasan
MotoGP 2025 diwarnai dengan kemunculan juara baru, yaitu Fermin Aldeguer di Mandalika dan Raul Fernandez di Australia. Di tengah euforia ini, Pedro Acosta dari tim KTM justru merasa pesimis. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terkait performa motor RC-16 KTM yang dianggap belum optimal, terutama setelah merasakan kesulitan di Sirkuit Phillip Island.
Acosta mengakui bahwa ia hanya bisa membalap dengan 70% kemampuannya karena masalah pada ban dan motor. Meskipun demikian, ia tetap optimis dan berharap seri balapan selanjutnya di Malaysia, Portugal, dan Valencia akan lebih menguntungkan bagi dirinya dan tim KTM. Acosta tetap bertekad untuk terus berusaha dan meraih kemenangan perdana di kelas premier.