mellydia.co.id JAKARTA – Kemarin, Kamis (16/10/2025), PSSI secara resmi mengumumkan pemecatan Patrick Kluivert dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Keputusan ini memicu perdebatan sengit di kalangan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, yang kini fokus membahas siapa sosok ideal yang akan mengambil alih kendali tim Garuda.
PSSI dihadapkan pada dua pilihan krusial: apakah akan menunjuk pelatih sementara atau caretaker untuk mengisi kekosongan, atau langsung menunjuk pelatih baru yang bersifat permanen dalam waktu dekat. Desakan untuk segera menentukan pengganti kian terasa mengingat padatnya jadwal Timnas Indonesia, dimulai dengan agenda terdekat, yakni FIFA Matchday November 2025. Setelah itu, Timnas juga akan mempersiapkan diri untuk dua turnamen besar, Piala AFF 2026 dan Piala Asia 2027.
Sebelumnya, berbagai media sempat mengulas sejumlah nama pelatih asing dari luar negeri yang dianggap memiliki kapabilitas untuk menukangi skuad Garuda. Namun, kali ini, fokus beralih pada para juru taktik berprestasi yang saat ini berkarya di kancah domestik, Liga 1 Indonesia. Mereka telah membuktikan kualitasnya dan layak dipertimbangkan sebagai suksesor Patrick Kluivert. Siapa saja mereka?
Fabio Lefundes
Fabio Lefundes, pelatih berdarah Spanyol, kini memimpin Borneo FC di musim 2025/2026. Di bawah arahannya, klub kebanggaan Kalimantan ini berhasil menorehkan catatan impresif sebagai pemuncak klasemen sementara Liga 1 atau Liga Super Indonesia. Kebolehan Lefundes semakin terbukti dengan torehan tanpa kekalahan dalam enam pertandingan awal, sebuah rekor yang mengagumkan.
Pengalaman Lafundes dalam kultur sepak bola Asia sudah tidak diragukan lagi. Ia pernah melatih berbagai klub di Qatar, Arab Saudi, Korea Selatan, hingga China. Selain itu, ia juga telah mengenal seluk-beluk sepak bola Indonesia, pernah menukangi Madura United dan Persita. Konsistensi dan rekam jejaknya membuat Borneo FC sangat yakin bahwa Fabio Lefundes mampu memenuhi target yang ambisius pada kompetisi musim 2025/2026.
Bernardo Tavares
Nama Bernardo Tavares mendadak menjadi perbincangan hangat setelah ia memutuskan untuk meninggalkan PSM Makassar dua pekan lalu. Kabarnya, keputusan pelatih asal Portugal ini dipicu oleh persoalan tunggakan gaji, mengakhiri tiga tahun perjalanan panjangnya bersama Juku Eja. Sebelum menahkodai PSM Makassar, Tavares telah mengarungi dunia kepelatihan di berbagai klub di Eropa, Afrika, dan Timur Tengah. PSM Makassar menjadi jejak pertamanya di kancah sepak bola Asia.
Karier kepelatihannya dimulai sebagai asisten pelatih di klub SL Benfica Youth pada tahun 2001. Selama tiga tahun bersama PSM Makassar, Bernardo Tavares memimpin tim dalam 129 pertandingan dengan catatan 55 kemenangan, 44 hasil imbang, dan 30 kekalahan. Puncaknya, ia berhasil membawa PSM Makassar menyabet gelar juara Indonesian Champion pada musim 2022/2023. Selain itu, ia juga mengantongi sejumlah gelar bergengsi lain, seperti juara Maldivian 2016/2017, juara Maldivian Champion 2016/2017, dan juara Macao Champion 2017/2018. Pengakuan atas kepiawaiannya juga datang saat ia dinobatkan sebagai Manager of the Year di musim yang sama. Meski baru-baru ini dikabarkan diincar oleh Semen Padang yang sedang berkutat di dasar klasemen Liga Super, Tavares menolak tawaran tersebut.
Bojan Hodak
Bojan Hodak adalah sosok pelatih yang tak asing lagi di telinga penggemar sepak bola Indonesia, terutama setelah sukses luar biasa bersama Persib Bandung. Juru taktik berkewarganegaraan Kroasia, yang lahir pada 4 Mei 1971 ini, berhasil membawa Persib Bandung meraih gelar juara Liga 1 Super League secara back to back pada musim 2023/2024 dan 2024/2025, sebuah pencapaian yang langka dan sangat membanggakan.
Rekam jejak kepelatihan Bojan Hodak begitu kaya dan beragam, menunjukkan adaptabilitasnya di berbagai liga dan tim. Ia dipercaya menukangi Persib Bandung sejak 26 Juli 2023 dan kontraknya diharapkan berlanjut hingga 2026. Sebelum itu, Hodak pernah memimpin Kuala Lumpur FC (1 Januari 2021 – 25 Juli 2023), PSM Makassar (1 Januari 2020 – 1 September 2020), dan bahkan melatih Timnas Malaysia U19 (1 Juli 2017 – 30 Juni 2019). Pengalaman internasionalnya juga meliputi Johor DT (25 Februari 2014 – 27 April 2015), Kelantan FA (29 Februari 2012 – 30 November 2013), Phnom Penh (1 Oktober 2010 – 31 Mei 2011), serta UPB-MyTeam FC (1 November 2006 – 21 Desember 2009).
Sumber: Tribunnews.com/TribunWow
Ringkasan
Setelah pemecatan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia, PSSI mempertimbangkan penggantinya dengan fokus pada pelatih yang berkiprah di Liga 1. PSSI dihadapkan pada pilihan antara menunjuk pelatih sementara atau permanen, mengingat jadwal padat Timnas Indonesia termasuk FIFA Matchday November 2025, Piala AFF 2026, dan Piala Asia 2027.
Tiga nama pelatih Liga 1 yang potensial menjadi pengganti Kluivert adalah Fabio Lefundes (Borneo FC), Bernardo Tavares (eks PSM Makassar), dan Bojan Hodak (Persib Bandung). Lefundes memimpin Borneo FC dengan rekor tak terkalahkan, Tavares membawa PSM Makassar juara Indonesian Champion 2022/2023, dan Hodak sukses membawa Persib Bandung juara Liga 1 Super League dua musim berturut-turut.