Resmi Ajukan Banding ke FIFA dengan Pengacara Luar Negeri, Federasi Malaysia: Kali Ini Tidak Sembarangan

Posted on

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah mengambil langkah krusial dengan mengajukan banding resmi kepada Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Langkah ini ditempuh untuk menyelesaikan polemik dokumentasi tujuh pemain naturalisasi yang menjadi bagian vital dari skuad Harimau Malaya, setelah sebelumnya dijatuhi sanksi oleh badan sepak bola dunia tersebut.

Pemangku Presiden FAM, Datuk Mohd Yusoff Mahadi, mengonfirmasi bahwa proses banding ini ditangani oleh tim pengacara asing yang ditunjuk secara khusus. Pengajuan banding dilakukan sebelum batas waktu proses yang berakhir pagi ini waktu Malaysia, menunjukkan keseriusan dan ketepatan waktu FAM dalam menanggapi keputusan FIFA.

“Ketika kami mengajukan banding, itu berarti kami mengharapkan keputusan positif yang menguntungkan kami,” ujar Mohd Yusoff. Ia menambahkan bahwa tim pengacara internasional yang terampil telah ditunjuk, memahami seluk-beluk hukum sepak bola global. Menurutnya, proses banding ini merupakan “putaran kedua” bagi mereka, sehingga persiapan dokumen dipastikan lebih rapi, matang, dan menyeluruh, tidak dilakukan secara sembarangan.

Sebagai informasi, pada 6 Oktober lalu, FIFA secara resmi menjatuhkan sanksi berat kepada FAM dan ketujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia. Komite Disiplin FIFA menjelaskan bahwa sanksi tersebut dijatuhkan berdasarkan pelanggaran Pasal 22 Kode Disiplin FIFA, yang secara spesifik mencakup pemalsuan dan pengubahan dokumen resmi. Tujuh pemain naturalisasi yang teridentifikasi dalam kasus ini adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel.

Konsekuensi dari sanksi ini tidak ringan. FIFA memutuskan bahwa FAM wajib membayar denda senilai 350.000 franc Swiss, atau setara dengan sekitar Rp7,3 miliar. Sementara itu, masing-masing dari tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia yang terlibat juga didenda sebesar 2.000 franc Swiss (sekitar Rp41,7 juta). Lebih jauh lagi, para pemain tersebut juga dikenai larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan penuh, sebuah pukulan telak bagi karier mereka.

FIFA dalam pengumumannya telah membeberkan bukti kuat terkait adanya perbedaan dalam dokumen naturalisasi yang diajukan. Berdasarkan dokumen asli yang diperoleh FIFA, terungkap bahwa ketujuh pemain naturalisasi tersebut tidak memiliki silsilah atau keturunan Malaysia dari kakek-neneknya, bertolak belakang dengan klaim yang diajukan. Kendati demikian, FAM tetap bersikeras untuk mengajukan banding, menegaskan bahwa ketujuh pemain tersebut adalah warga negara Malaysia yang sah, meskipun waktu yang diberikan FIFA untuk mengajukan banding (10 hari sejak 26 September) telah berakhir.

Dampak dari sanksi ini juga menuai reaksi dari internal Timnas Malaysia. Pelatih Peter Cklamovski, juru taktik asal Australia, secara blak-blakan menyalahkan FAM. Menurutnya, keputusan FIFA ini telah merugikan Timnas Malaysia secara signifikan karena tidak dapat menurunkan deretan pemain naturalisasi tersebut, yang tentu saja akan melemahkan kekuatan skuad Harimau Malaya di ajang internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *