Ringkasan Berita:– Review jalannya pertandingan dan lima gol yang tercipta dalam laga Jepang vs Brasil – Komentar Hajime Moriyasu, Ayase Ueda, dan tanggalan Casemiro – Jepang untuk pertama kalinya dari 13 laga menang atas Brasil
mellydia.co.id – Sejarah baru terukir di dunia sepak bola ketika Timnas Jepang berhasil menaklukkan raksasa Amerika Selatan, Brasil, dalam sebuah laga yang mendebarkan pada Selasa, 15 Oktober 2025. Bertanding di hadapan publik sendiri di Stadion Ajinomoto, skuad asuhan Hajime Moriyasu tampil perkasa, mengakhiri dominasi Brasil yang dilatih Carlo Ancelotti dengan skor akhir 3-2. Kemenangan Jepang ini bukan sekadar hasil pertandingan biasa, melainkan pencapaian yang akan dikenang, menandai kali pertama Jepang berjaya atas Brasil setelah penantian panjang dalam 13 pertemuan.
Sejak awal pertandingan, Jepang menunjukkan strategi hati-hati dengan menumpuk lima pemain di lini pertahanan. Kombinasi Ritsu Doan dan Keito Nakamura diposisikan di belakang Takefusa Kubo serta Takumi Minamino yang memiliki peran ganda dalam membantu pertahanan. Kendati demikian, Samurai Biru sempat menciptakan peluang pada menit ke-22. Umpan tarik cermat dari Ritsu Doan berhasil diterima oleh Minamino, yang kemudian melepaskan tembakan. Sayangnya, upaya tersebut belum mampu mengubah keadaan menjadi gol.
Peluang Jepang itu justru seolah menjadi “sengatan” bagi Timnas Brasil. Hanya berselang empat menit, Brasil merespons dengan gol pembuka. Setelah melancarkan serangan satu-dua sentuhan yang memukau, Bruno Guimarães melepaskan umpan terukur ke dalam kotak penalti. Bola kemudian diterima oleh Paulo Henrique yang berhasil lolos dari kawalan pemain Jepang. Dengan tembakan keras dari jarak dekat ke sisi kanan gawang, Henrique sukses membawa Brasil unggul 1-0 pada menit ke-26.
Dominasi Brasil kian terasa enam menit berselang. Meskipun Jepang bermain lebih dalam dengan lima pemain bertahan sejajar, lini belakang mereka mampu ditembus. Lucas Paquetá melancarkan umpan lob akurat yang membelah pertahanan Jepang, mencari Martinelli. Pemain Arsenal itu berhasil meloloskan diri dari jebakan offside dan melesakkan tembakan keras yang sulit diantisipasi oleh penjaga gawang Dion Suzuki, menggandakan keunggulan Brasil menjadi 2-0. Skor Jepang Brasil tersebut bertahan hingga peluit jeda babak pertama dibunyikan.
Di ruang ganti, Hajime Moriyasu dilaporkan oleh Mainichi Japan memberikan instruksi tegas kepada anak asuhnya untuk berani menguasai bola dan meningkatkan intensitas permainan. Pesan tersebut terbukti ampuh. Timnas Jepang bangkit di awal babak kedua, menunjukkan semangat juang yang luar biasa dan tekad untuk melakukan comeback Jepang yang dramatis.
Gol balasan Jepang lahir pada menit ke-52 berkat kesalahan fatal bek tengah Brasil, Fabricio Bruno. Umpan yang ia lepaskan saat berada di bawah tekanan pemain Jepang justru lepas dari kaki. Bola liar itu segera direbut oleh Takumi Minamino, yang tanpa ragu melepaskan tembakan keras ke gawang, mengubah skor menjadi 2-1 dan membangkitkan asa Jepang.
Sepuluh menit kemudian, euforia di Stadion Ajinomoto semakin membuncah saat Jepang berhasil menyamakan kedudukan. Kreativitas Junya Ito menjadi kunci. Umpan silang akuratnya disambut dengan sontekan manis oleh Keito Nakamura yang berdiri tanpa pengawalan ketat di kotak penalti. Skor kini imbang 2-2, momentum sepenuhnya beralih ke pihak Jepang.
Dan puncaknya tiba pada menit ke-71. Lagi-lagi, Junya Ito menjadi arsitek di balik gol penentu kemenangan. Umpan sepak pojoknya yang terukur disundul dengan sempurna oleh Ayase Ueda, menggetarkan jala gawang Brasil untuk ketiga kalinya. Gol spektakuler ini menjadi yang terakhir dalam laga bersejarah ini, sekaligus memastikan kemenangan Jepang atas Brasil dengan skor 3-2.
Kemenangan dramatis ini tidak hanya membalikkan keadaan di lapangan, tetapi juga membalikkan sejarah panjang pertemuan kedua tim. Sejak pertama kali berhadapan pada tahun 1989, Jepang belum pernah sekalipun merasakan manisnya kemenangan atas Brasil. Dalam 13 laga sebelumnya, Jepang harus menelan 11 kekalahan dan hanya mampu meraih dua hasil imbang. Malam itu, di Ajinomoto, kutukan itu akhirnya terpecahkan.
Pelatih Hajime Moriyasu tak dapat menyembunyikan kebanggaannya usai laga. “Upaya para pemain dan staf untuk mengalahkan Brasil di kandang demi melanjutkan perkembangan kami membuahkan hasil,” ujarnya, memuji kerja keras timnya. Sementara itu, Ayase Ueda, pencetak gol kemenangan dan pahlawan bagi Jepang, menyoroti pentingnya masuknya Junya Ito. “Kami tidak bisa menciptakan banyak peluang di babak pertama, tapi saya merasa ada peluang dengan umpan silang Ito yang bagus,” kata Ueda, yang golnya terasa istimewa baginya setelah Ito masuk pada menit ke-54 menggantikan Takefusa Kubo.
Di kubu lawan, kapten Brasil, Casemiro, menyampaikan kekecewaan mendalam atas performa timnya di babak kedua. “Semua pemain benar-benar kehilangan fokus di babak kedua,” ungkap Casemiro kepada TV Brasil, Globo, seperti dilansir Asahi. Ia memberikan peringatan keras kepada rekan-rekannya, “Ini level tertinggi, kalau sampai tertidur sepanjang babak, bisa-bisa Anda kehilangan Piala Dunia, Copa América, atau medali Olimpiade.” Casemiro menegaskan perlunya introspeksi. “Ini tidak bisa diterima dan kita harus belajar dari Jepang karena Piala Dunia tinggal beberapa bulan lagi. Kita harus memperhatikan detailnya karena bisa jadi kita kehilangan segalanya,” tutupnya, memberikan pesan penting menjelang turnamen besar dalam sepak bola.
(Tribunnews.com/Sina)
Ringkasan
Timnas Jepang mencatatkan sejarah dengan mengalahkan Brasil 3-2 dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Ajinomoto. Kemenangan ini merupakan yang pertama bagi Jepang atas Brasil dalam 13 pertemuan. Sempat tertinggal 0-2, Jepang bangkit di babak kedua dengan mencetak tiga gol balasan melalui Minamino, Nakamura, dan Ueda.
Pelatih Hajime Moriyasu memuji kerja keras timnya, sementara Ayase Ueda menyoroti peran Junya Ito dalam kemenangan tersebut. Di sisi Brasil, kapten Casemiro mengungkapkan kekecewaannya dan menekankan perlunya introspeksi bagi timnya menjelang turnamen besar.