LIONEL Messi kembali menunjukkan magisnya, memimpin timnas Argentina meraih kemenangan telak 6-0 atas Puerto Riko dalam laga persahabatan yang digelar di Chase Stadium, markas Inter Miami, pada Rabu, 15 Oktober 2025. Sang kapten timnas Argentina tidak hanya menyumbangkan dua assist krusial, tetapi juga terlibat aktif dalam terciptanya sejumlah gol lainnya, menegaskan dominasinya di lapangan.
Kecemerlangan Messi langsung terlihat di babak pertama ketika ia mengirimkan umpan lambung akurat yang berhasil dikonversi menjadi gol pembuka oleh Gonzalo Montiel. Di babak kedua, magi Messi berlanjut dengan umpan balik matang yang sukses dimanfaatkan Lautaro Martínez untuk menutup pesta gol Argentina pada menit ke-83, melengkapi performa gemilangnya di depan publik Miami.
Kembalinya Messi ke lapangan setelah absen dalam kemenangan tipis 1-0 Argentina atas Venezuela pekan lalu sangat dinantikan. Pelatih Lionel Scaloni memastikan kondisi Messi telah pulih sepenuhnya. “Kemarin saya bertanya apakah dia siap bermain, dan dia menjawab, ya. Itu selalu menjadi kebahagiaan bagi kami,” ungkap Scaloni, seperti dikutip dari ESPN, menggambarkan antusiasmenya atas kehadiran sang mega bintang.
Selain kontribusi Messi, Alexis Mac Allister juga tampil menonjol dengan mencetak dua gol yang turut memperlebar keunggulan Argentina. Kemenangan telak ini semakin lengkap dengan gol bunuh diri dari pemain Puerto Riko di pertengahan babak kedua. Scaloni juga sempat menyoroti kedalaman skuadnya, “Dia berlatih bersama kami minggu lalu, dan kemudian kami memutuskan untuk tidak memainkannya melawan Venezuela. Kami memiliki Lautaro (Martinez) dan Julian (Alvarez), dan kami memiliki El Flaco Lopez di bangku cadangan. Dia mampu bermain di pertandingan ini, dan saya membayangkan dia dan Rodrigo (De Paul) merasa nyaman di lapangan tempat mereka bermain,” jelasnya.
Pertandingan yang awalnya dijadwalkan berlangsung di Chicago harus dipindahkan ke Miami hanya sepekan sebelum kick-off. Promotor mengklaim rendahnya penjualan tiket sebagai alasan utama, sementara Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) menyoroti penindakan imigrasi yang ketat di Chicago, yang menyebabkan lebih dari seribu orang ditangkap sejak September lalu, sebagai faktor lain di balik pemindahan lokasi ini.
Keadaan unik tercermin dari harga tiket pertandingan yang sempat dijual hanya US$ 25 beberapa jam sebelum laga dimulai, sebuah fenomena yang jarang terjadi untuk pertandingan yang menampilkan Lionel Messi. Meskipun stadion terisi sekitar separuh kapasitas di awal, jumlah penonton terus meningkat seiring berjalannya pertandingan, menunjukkan antusiasme yang tumbuh.
Laga ini mempertemukan Argentina, tim peringkat ketiga dunia, melawan Puerto Riko yang berada di posisi 155 FIFA. Beberapa pemain tim tamu bahkan masih berstatus mahasiswa, seperti kiper Sebastian Cutler dari Villanova dan gelandang Noeh Hernandez dari DePaul. Cutler sempat berhasil menggagalkan sundulan Messi di awal babak kedua, meski akhirnya harus kebobolan empat gol tambahan.
Argentina memanfaatkan laga persahabatan ini sebagai bagian penting dari persiapan mereka menuju Piala Dunia 2026 yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, mulai 11 Juni hingga 19 Juli tahun depan. Menariknya, pada hari yang sama, Presiden Donald Trump kembali mengangkat isu rencana pemindahan lokasi pertandingan Piala Dunia di Amerika Serikat, dengan alasan keamanan di sejumlah kota.
Pilihan Editor: Bagaimana Tanjung Verde Bisa Lolos ke Piala Dunia 2026
Pilihan Editor: Modal Positif Timnas Indonesia Kejar Mimpi Piala Dunia
Ringkasan
Lionel Messi tampil memukau dalam laga persahabatan antara Argentina dan Puerto Riko yang berakhir dengan skor 6-0. Messi mencetak dua assist dan secara aktif terlibat dalam terciptanya gol-gol lainnya. Pelatih Lionel Scaloni mengungkapkan kebahagiaannya atas kembalinya Messi ke lapangan setelah absen di pertandingan sebelumnya.
Alexis Mac Allister juga tampil menonjol dengan mencetak dua gol dalam kemenangan telak tersebut. Pertandingan ini menjadi bagian dari persiapan Argentina menuju Piala Dunia 2026. Laga persahabatan ini sempat dipindahkan dari Chicago ke Miami karena berbagai alasan, termasuk rendahnya penjualan tiket dan isu imigrasi.
