JAKARTA — Suasana tak biasa menyelimuti kemenangan telak Tim Nasional Inggris atas Latvia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa. Alih-alih merayakan gol bertubi-tubi, sang pelatih, Thomas Tuchel, justru menjadi sasaran ejekan bernada gurauan dari suporter The Three Lions. Namun, Tuchel menanggapinya dengan sikap tenang dan penuh humor, menganggapnya sebagai bagian dari dinamika sepak bola dan ekspresi humor khas Inggris. Pertandingan yang berakhir 5-0 untuk Inggris ini berlangsung pada Rabu (15/10/2025) dini hari WIB, memastikan langkah mereka ke putaran final.
Sebelumnya, pelatih asal Jerman itu sempat menjadi buah bibir usai melayangkan kritik kepada suporter Inggris. Momen tersebut terjadi saat laga persahabatan melawan Wales di Stadion Wembley, di mana Inggris menang 3-0. Tuchel kala itu merasa para pendukung belum memberikan dukungan yang cukup lantang, sebuah komentar yang rupanya masih teringat jelas di benak para penggemar.
Namun, pemandangan berbeda tersaji di Riga. Ribuan pendukung yang hadir justru menunjukkan dukungan riuh, diiringi sorak-sorai dan ejekan yang jelas bernada guyonan kepada pelatih berusia 52 tahun itu. Salah satu momen paling menghibur adalah ketika suporter melantunkan chant, “Apakah kami cukup berisik bagi kamu?” sebagai balasan langsung atas komentar Tuchel sebelumnya. Respons sang pelatih? Sebuah senyuman lebar yang membalas gurauan tersebut.
“Saya mendapat sedikit kritikan hari ini di babak pertama, jadi wajar saja. Saya menerimanya dengan senang hati, dengan selera humor yang baik,” ujar Thomas Tuchel selepas pertandingan. Ia menafsirkan candaan para suporter sebagai bentuk ekspresi khas publik sepak bola Inggris. Menurutnya, ejekan itu sama sekali tidak perlu ditanggapi secara berlebihan, justru menunjukkan hubungan yang hidup dan penuh interaksi antara pelatih dengan para pendukung setia Timnas Inggris.
Tuchel juga menjelaskan bahwa komentar yang ia lontarkan di Wembley sebelumnya sama sekali tidak bermaksud menyinggung siapa pun. Sebaliknya, hal itu ia maksudkan sebagai dorongan agar dukungan di lapangan lebih terasa membakar semangat para pemain. Ia bahkan menyebut atmosfer yang tercipta di Riga sebagai respons positif yang menunjukkan betapa kreatifnya para pendukung. “Saya merasa itu cukup kreatif. Itu membuat saya tersenyum dan memang seharusnya begitu. Itu humor Inggris dan saya pasti bisa menerimanya,” tambahnya dengan senyum.
Dengan kemenangan telak ini, Inggris secara meyakinkan mengamankan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026 yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Tuchel menegaskan bahwa dukungan publik akan menjadi elemen krusial dan tak tergantikan bagi performa tim pada turnamen akbar nanti. “Dukungan hari ini sangat brilian, dan kami sangat yakin dukungan di Amerika akan sama hebatnya. Kami membutuhkannya,” tutur Tuchel, menunjukkan keyakinan penuh pada peran suporter.
Kemenangan di Riga juga sekaligus mengukuhkan tren positif Inggris di bawah asuhan Tuchel. Sejak ditunjuk menggantikan Gareth Southgate, ia telah membukukan enam kemenangan dari tujuh laga kompetitif, sebuah rekor impresif. Timnas Inggris menutup laga dengan performa yang sangat dominan, mencetak lima gol tanpa balas meskipun harus bertanding dalam kondisi cuaca yang kurang bersahabat, menegaskan superioritas mereka di kualifikasi Piala Dunia 2026 ini.