Pesan Menyentuh Pemain Timnas Indonesia Usai Mimpi Piala Dunia 2026 Kandas

Posted on

Kekalahan menyakitkan dari Irak telah mengubur impian Timnas Indonesia untuk melaju ke Piala Dunia 2026. Setelah pertandingan krusial di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, pada Ahad dini hari, 12 Oktober 2025, yang berakhir dengan skor 0-1, para pemain Garuda beramai-ramai menyampaikan ungkapan hati mereka kepada para penggemar, menggambarkan pahitnya kegagalan namun juga membangkitkan semangat kebersamaan dan janji untuk bangkit.

Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny, menjadi salah satu yang pertama meluapkan emosinya. Melalui akun Instagram-nya, @oleromeny, pesepak bola berusia 25 tahun yang kini membela Oxford United itu menuliskan pesan penuh kepedihan pada Ahad, 12 Oktober 2025, sekitar pukul 11 siang Waktu Indonesia Barat. “Sulit untuk menggambarkan rasa sakit yang saya rasakan saat ini. Harapan kita semua untuk mencapai impian…. Semua penggemar yang datang menonton di stadion, orang-orang yang menonton di rumah, anak-anak yang bermain di jalan, dan semua orang di Indonesia yang telah mendukung kami. Terima kasih,” ungkapnya dengan nada pilu.

Meski demikian, Romeny juga menyuarakan rasa bangganya terhadap tim. “Kami telah melakukan yang terbaik untuk mewakili Indonesia di panggung terbesar. Meskipun demikian, saya sangat bangga menjadi bagian dari tim dan keluarga ini. Kami selalu menjaga kepala tetap tegak dan kami PASTI akan kembali, itu pasti! Saya mencintai kalian semua,” lanjutnya, memberikan secercah harapan di tengah kekecewaan mendalam.

Sentimen serupa turut digaungkan oleh kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, yang meluapkan perasaannya melalui enam paragraf tulisan di akun Instagram pribadinya, @jayidzes. Dengan nada yang sarat kekecewaan setelah takluk dari tim asuhan Graham Arnold, bek Sassuolo, klub Seri A Italia, itu memulai pesannya pada Senin, 12 Oktober, sekitar pukul 19.25 WIB dengan kalimat, “Saya tidak tahu harus memulai dari mana….”

Jay Idzes secara terbuka mengakui, “Mimpi kami untuk bermain di panggung terbesar dunia telah berakhir. Sulit untuk menggambarkan perasaan saya saat ini dengan kata-kata. Pahit rasanya ketika kita telah bekerja keras untuk sesuatu yang lama, namun akhirnya gagal.” Ia merenungkan kegagalan tersebut sebagai bagian dari perjalanan: “Tapi mungkin saatnya belum tiba bagi kami, mungkin ada rencana lain yang lebih baik untuk kami, mungkin kami membutuhkan pengalaman ini untuk belajar dan menjadi lebih baik.”

Namun, di balik kekalahan, Idzes menemukan kekuatan. “Meskipun kami kalah, perjalanan kami sejauh ini tidak terasa seperti kekalahan. Sejak saya tiba di Timnas, saya bisa merasakan ada koneksi khusus di antara kami semua. Antara suporter dan pemain, juga di dalam grup. Ada ikatan tak terucapkan yang kami semua bagikan, dan saya bersyukur menjadi bagian dari itu. Saya tahu bahwa dengan tim ini dan dukungan yang kami terima, kami dapat melakukan banyak hal indah bersama,” tulisnya, menyoroti ikatan kuat yang terbentuk.

Visi masa depan menjadi inti pesan Jay Idzes selanjutnya. “Sekarang saatnya untuk membangun kembali dan kembali lebih kuat dari sebelumnya. Saya paham bahwa semua orang ingin kami segera sukses, dan kami juga menginginkan itu, tapi kami sedang membangun sesuatu bukan hanya untuk kami, tapi untuk generasi berikutnya yang akan datang setelah kami,” jelasnya. Ia menegaskan, tujuan utama mereka adalah mengangkat harkat sepak bola Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi, serta membantu pemain muda berkembang untuk masa depan, karena “ini lebih besar dari kita semua.”

Sebagai penutup, Idzes menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada semua pihak: “Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu tim, dari belakang layar hingga di lapangan. Saya ingin berterima kasih kepada rekan-rekan tim yang selalu memberikan segalanya untuk saudara, keluarga, dan negara. Dan tentu saja, saya ingin berterima kasih kepada semua yang telah mendukung kami melalui suka dan duka. Perjalanan ini telah menjadi rollercoaster, tapi kalian selalu ada di samping kami untuk mendukung kami. Untuk itu, saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus.” Ia juga menyerukan persatuan: “Tanpa kalian semua, kami tidak akan berada di posisi ini. Saya meminta semua orang untuk menghormati dan mendukung semua pemain dan staf. Siapa lagi kita jika kita mulai berpaling pada satu sama lain di saat kesulitan? Itu bukan kami, itu bukan Indonesia. Kami selalu bersatu, tidak peduli apa yang terjadi. Ini bukan akhir untuk kami, ini hanya awal. Kita Garuda.”

Sebelum unggahan Jay Idzes, sekitar dua jam sebelumnya, bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho, juga mencurahkan perasaannya. Melalui akun Instagram @rizkyridhoramadhani pada pukul 18.30 WIB, pemain Persija Jakarta ini mengungkapkan kecemasan setelah tersingkir dari babak keempat Kualifikasi Piala Dunia. “Perjalanan yang sangat panjang ini harus berhenti, tidak sesuai dengan harapan dan mimpi kita semua, sampai di titik ini tidaklah mudah, tetapi kami selalu berusaha memberikan semuanya untuk negara ini. Terima kasih atas doa dan dukungan yang selalu diberikan kapan pun dan di mana pun. Mohon maaf, kami belum bisa mewujudkan mimpi kalian semua,” tulisnya, mencerminkan kerendahan hati dan penyesalan.

Sementara itu, pemain sayap Malut United, Yakob Sayuri, juga menyampaikan pesan maaf dan permintaan. Di akun @yassa_sayuri22, sekitar pukul 17.30 WIB pada Senin, 12 Oktober 2025, ia menuliskan, “Kritik, saran, dan masukan kalian saya terima dan saya akan banyak belajar ke depannya untuk menjadi jauh lebih baik dari sekarang. Terima kasih untuk semuanya yang selalu mendukung, support dan berdoa. Saya tetap bangga bisa bermain membela negara saya,” menunjukkan sikap kesatria dan kesediaan untuk terus berkembang.

Dengan tersingkirnya Timnas Indonesia, fokus kini beralih ke laga penentuan di Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Iran dan Arab Saudi, yang sama-sama mencatat kemenangan atas Indonesia, dijadwalkan bertanding di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Rabu dini hari WIB, 15 Oktober 2025. Tim pemenang akan otomatis menjadi juara grup dan lolos ke putaran final, sementara tim yang kalah akan melanjutkan perjuangan di putaran kelima atau babak playoff.

Pilihan Editor: Patrick Kluivert Tak Berencana Mundur dari Timnas Indonesia Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026

Ringkasan

Timnas Indonesia gagal melaju ke Piala Dunia 2026 setelah kalah dari Irak. Para pemain, seperti Ole Romeny dan Jay Idzes, mengungkapkan rasa sakit dan kekecewaan mereka melalui media sosial. Meskipun sedih, mereka juga menyampaikan rasa bangga terhadap tim dan berjanji akan bangkit kembali.

Jay Idzes menekankan pentingnya membangun kembali tim untuk masa depan sepak bola Indonesia, termasuk mengembangkan pemain muda. Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan dan mengajak semua pihak untuk tetap bersatu. Pemain lain, seperti Rizky Ridho dan Yakob Sayuri, juga menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan terus belajar dan berkembang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *