mellydia.co.id – Gelandang muda andalan Timnas Indonesia, Beckham Putra Nugraha, merespons secara terbuka di media sosial setelah performanya dalam laga pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 menuai kritik tajam. Pertandingan krusial tersebut mempertemukan Skuad Garuda melawan Arab Saudi pada Kamis (9/10) lalu.
Dalam laga yang digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor tipis 3-2. Kekalahan ini sontak memicu beragam reaksi dari publik sepak bola Tanah Air.
Melalui akun Instagram pribadinya, pemain yang juga merupakan pilar penting Persib Bandung itu menulis pesan reflektif yang sekaligus menjadi bentuk tanggapan atas kekecewaan para penggemar. Unggahan tersebut diunggah pada Sabtu (11/10), di tengah derasnya kritik yang menerpa Timnas Indonesia.
“Saya tahu banyak yang kecewa dan saya pun merasakannya. Tapi satu hal yang pasti, saya selalu berjuang dengan apapun yang saya punya,” tulis Beckham Putra, menunjukkan kesadarannya akan ekspektasi dan kekecewaan publik.
Ia melanjutkan, “Saya menerima kritik, dan saya memahami kekecewaan. Karena saya tahu, menjadi bagian dari tim ini bukan hanya soal bermain, tapi soal belajar menjadi manusia yang lebih tangguh.” Pernyataan ini menegaskan kematangan mental sang pemain dalam menghadapi tekanan.
Rekor Buruk Timnas Indonesia Saat Bertemu Irak: 8 Pertandingan Terakhir Tak Pernah Menang
Kritik yang dialamatkan kepada Beckham Putra tidak terlepas dari performa Timnas Indonesia yang kesulitan mengembangkan permainan di lini tengah. Sepanjang laga melawan Arab Saudi, Skuad Garuda jarang mampu mengancam gawang lawan, dan Beckham, yang tampil sejak menit awal, menjadi sorotan karena dinilai belum maksimal dalam memberikan kreativitas serta kestabilan permainan tim.
Namun, dalam unggahannya, Beckham Putra juga menegaskan komitmen kuatnya untuk terus berjuang dan mengambil pelajaran dari pengalaman berharga tersebut. “Untuk merah putih, saya tidak akan berhenti berjuang. Karena selama saya masih diberi kesempatan berdiri di lapangan ini, seluruh kemampuan dan kerja keras akan selalu saya tunjukkan,” ujarnya, membuktikan dedikasi penuhnya kepada negara.
Respons publik di kolom komentar Instagram sangat beragam. Sejumlah pendukung setia memberikan dukungan moral, mengingatkan pentingnya memberikan kesempatan bagi pemain muda untuk membuktikan diri. Sementara sebagian lain menuntut Beckham dan Timnas Indonesia untuk segera menunjukkan peningkatan performa, mengingat peluang terakhir kelolosan akan ditentukan pada pertandingan selanjutnya melawan Irak.
Irak vs Indonesia: Timnas Pastikan Pakai Jersey Warna Merah, Rekor Kekalahan Menghantui Patrick Kluivert
Meski menghadapi kritik tajam, Beckham Putra justru menuai banyak pujian berkat sikap dewasa dan keterbukaannya dalam merespons. Banyak warganet menilai bahwa respons tersebut menunjukkan kematangan mental yang luar biasa dari pemain berusia 23 tahun itu. Langkahnya ini dinilai krusial di tengah tekanan besar yang kini dihadapi oleh generasi muda Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia sendiri akan melanjutkan perjuangan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan menghadapi Irak dini hari esok (12/10). Laga ini menjadi penentu bagi skuad asuhan Patrick Kluivert.
Dengan catatan satu kekalahan dari Arab Saudi, Timnas Indonesia dituntut untuk segera bangkit dan meraih poin penting agar tetap menjaga peluang otomatis lolos ke Piala Dunia atau setidaknya meraih posisi runner-up grup untuk melaju ke fase selanjutnya.
Rekor Buruk Timnas Indonesia Saat Bertemu Irak: 8 Pertandingan Terakhir Tak Pernah Menang
Ringkasan
Gelandang Timnas Indonesia, Beckham Putra, menanggapi kritik terhadap performanya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 usai kekalahan 3-2 dari Arab Saudi. Melalui media sosial, ia menyatakan menerima kritik dan kekecewaan publik, namun menegaskan komitmennya untuk terus berjuang dan belajar dari pengalaman tersebut demi Merah Putih.
Beckham juga mendapat pujian atas sikap dewasanya dalam merespons kritik. Timnas Indonesia akan melanjutkan perjuangan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan menghadapi Irak, di mana kemenangan menjadi krusial untuk menjaga asa lolos ke fase berikutnya.
