Gelandang muda Manchester United, Kobbie Mainoo, dikabarkan tengah serius mempertimbangkan opsi peminjaman pada jendela transfer Januari 2026. Keputusan ini diambil demi mengamankan waktu bermain yang lebih konsisten, sebuah hal krusial bagi pengembangan kariernya.
Menurut laporan eksklusif dari TEAMtalk, tiga klub papan atas Premier League telah menunjukkan minat mendalam untuk merekrut pemain berusia 20 tahun tersebut. Nama-nama besar ini siap menampung Mainoo jika ia benar-benar dilepas oleh Setan Merah.
Sumber terpercaya yang dekat dengan sang pemain mengungkapkan bahwa Mainoo mulai merasakan kecemasan serius terkait peluangnya untuk tampil di Piala Dunia 2026. Kekhawatirannya meningkat jika menit bermainnya di bawah asuhan pelatih baru, Ruben Amorim, terus terbatas. Minimnya kesempatan bermain dianggap bisa mengancam posisinya dalam skuad Timnas Inggris racikan Thomas Tuchel.
Mainoo sebenarnya sempat menjadi sorotan publik pada musim 2023/24, ketika penampilannya begitu gemilang di tengah badai cedera yang melanda Manchester United. Namun, musim ini, menit bermainnya justru menurun drastis. Persaingan ketat di lini tengah yang dihuni oleh nama-nama besar seperti Casemiro, Bruno Fernandes, dan Mason Mount, telah membuatnya kesulitan menembus tim utama.
Meskipun demikian, loyalitas sang pemain terhadap klub masih sangat kuat. “Dia sangat berkomitmen kepada United, tapi Piala Dunia adalah kesempatan sekali seumur hidup,” ungkap salah satu sumber yang dikutip oleh TEAMtalk. “Tanpa menit bermain reguler, ia berisiko tersingkir dari skuad Inggris, apalagi dengan munculnya talenta muda berbakat seperti Adam Wharton dan Morgan Rogers,” tambahnya, menegaskan betapa krusialnya situasi ini bagi Mainoo.
Kendati aspirasi Kobbie Mainoo untuk dipinjamkan semakin kuat, peluangnya untuk benar-benar meninggalkan Old Trafford pada Januari nanti masih bergantung penuh pada keputusan klub. Dengan kondisi lini tengah Manchester United yang belum sepenuhnya stabil akibat cedera pemain, Ruben Amorim diyakini tidak akan mudah melepasnya, meskipun frustrasi sang pemain mulai terlihat jelas. Melepas seorang gelandang muda berpotensi besar di tengah badai cedera tentu merupakan risiko yang tidak kecil.
Di sisi lain, sejumlah klub papan atas Premier League telah siap memanfaatkan situasi pelik ini. Newcastle United, misalnya, sangat tertarik menjadikan Mainoo bagian integral dari proyek mereka untuk kembali berkompetisi di Eropa. Sementara itu, Tottenham Hotspur di bawah arahan Thomas Frank menilai Kobbie Mainoo sangat cocok dengan gaya permainan dinamis yang mereka terapkan.
Namun, yang paling mengejutkan adalah masuknya Manchester City dalam daftar peminat. Pelatih kelas dunia, Pep Guardiola, dikabarkan mengagumi kemampuan teknis dan kecerdasan taktik Mainoo. Guardiola memandang peminjaman sebagai langkah ideal untuk mengintegrasikan sang pemain ke dalam sistem mereka tanpa tekanan besar.
Jika kesepakatan peminjaman ini tercapai, langkah tersebut bisa menjadi peluang emas bagi Kobbie Mainoo untuk menghidupkan kembali kansnya membela Timnas Inggris di Piala Dunia 2026. Namun, bagi Manchester United, melepasnya—bahkan hanya sementara—bisa menimbulkan risiko signifikan terhadap kedalaman skuad mereka yang sudah tipis. Menjelang dibukanya jendela transfer musim dingin, semua sorotan kini tertuju ke Old Trafford. Akankah permintaan Mainoo untuk mendapatkan menit bermain dipenuhi, atau justru diabaikan demi kepentingan stabilitas tim?
Sementara itu, kabar lain dari Old Trafford menyebutkan bahwa bek kiri Tyrell Malacia dipastikan akan meninggalkan Manchester United di akhir musim 2025/2026 setelah kontraknya habis. Sang pemain diklaim tetap menunjukkan profesionalisme tinggi dalam sesi latihan, namun ia gagal meyakinkan Ruben Amorim setelah tampil mengecewakan selama masa peminjaman di PSV Eindhoven musim lalu.
Dalam menyikapi kepergian Malacia dan kebutuhan tim, United dikabarkan akan mengincar bek sayap baru pada bursa transfer berikutnya. Fokus utama pencarian diyakini tertuju pada posisi wing-back kanan, dengan pendekatan yang lebih menyerang sesuai filosofi yang diusung oleh Ruben Amorim. Hal ini menunjukkan arah strategi transfer Manchester United yang ingin memperkuat sektor pertahanan sekaligus meningkatkan daya gempur dari sisi sayap.
