Shin Tae-yong, mantan pelatih Timnas Indonesia, kembali menjadi sorotan utama setelah secara resmi diberhentikan dari posisinya sebagai pelatih klub asal Korea Selatan, Ulsan HD. Keputusan mengejutkan ini, yang diumumkan pada Kamis, 9 Oktober 2025, disebut-sebut berakar pada masalah komunikasi internal.
Tak butuh waktu lama bagi Ulsan HD untuk mengambil tindakan. Shin Tae-yong, yang baru saja ditunjuk pada awal Agustus 2025, hanya memimpin timnya dalam serangkaian pertandingan yang kurang memuaskan. Setelah meraih satu-satunya kemenangan tipis 1-0 atas Jesu SK pada 9 Agustus 2025, perjalanan berikutnya justru terjal.
Tujuh pertandingan beruntun tanpa kemenangan menjadi catatan buruk Shin Tae-yong, dengan rincian tiga hasil imbang dan empat kekalahan. Performa ini membuat Ulsan HD terjerembap di posisi ke-10 dari 12 tim K-League, hanya selangkah dari zona degradasi. Kondisi genting ini mendorong manajemen klub untuk mengambil langkah drastis, meyakini bahwa pergantian pelatih adalah satu-satunya solusi untuk menyelamatkan tim.
Media Korea Selatan, Chosun, secara eksklusif mengungkap biang keladi di balik pemecatan ini: masalah komunikasi Shin Tae-yong di ruang ganti. Laporan tersebut menyebutkan adanya ketidakharmonisan yang timbul akibat gaya kepemimpinan sang pelatih. Ini bukan kali pertama isu komunikasi mencuat. Sebelumnya, masalah serupa juga menjadi salah satu faktor yang disorot saat PSSI memutuskan kerja sama dengan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia.
“Kepemimpinan Shin Tae-yong akhirnya runtuk dimakan waktu. Mengelola tim nasional dan klub membutuhkan pendekatan yang berbeda terutama dalam hal komunikasi dengan pemain,” tulis Chosun sebagaimana dikutip BolaSport.com. “Namun, Shin dinilai terjebak di masa lalu, menggunakan gaya komunikasi yang usang, yang justru menimbulkan ketidakharmonisan di ruang ganti.” Masalah komunikasi inilah yang dianggap memicu munculnya gosip dan rumor tak sedap di internal tim, menggerogoti kohesi tim dari dalam.
Menanggapi pemecatan mendadak ini, Shin Tae-yong akhirnya buka suara. Mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu mengaku terkejut dengan keputusan tersebut, namun ia tak punya pilihan lain selain menerimanya. “Ini memang terjadi secara mendadak, tapi saya tidak punya pilihan selain menerima keputusan klub,” ujarnya, seperti yang dikutip BolaSport.com dari Chosun pada Jumat (10/10/2025).
Ia menambahkan bahwa sejak bergabung dengan Ulsan HD dalam situasi yang tiba-tiba, dirinya telah berusaha semaksimal mungkin di tengah tekanan yang besar. “Saya bergabung dengan Ulsan secara tiba-tiba dan sudah berusaha sebaik mungkin, tapi ada banyak situasi yang penuh tekanan,” ungkapnya. Meskipun telah berjuang keras untuk mengubah tim di masa sulit, Shin Tae-yong mengakui bahwa banyak tantangan tak terduga muncul, membuatnya sangat kecewa karena gagal membawa Ulsan HD meraih hasil terbaik. “Saya berusaha mengubah tim di masa sulit Ulsan, tapi banyak tantangan yang muncul. Saya benar-benar merasa kecewa,” tutupnya dengan nada pasrah.
Ringkasan
Shin Tae-yong diberhentikan dari posisinya sebagai pelatih Ulsan HD karena masalah komunikasi internal. Setelah serangkaian hasil buruk, termasuk tujuh pertandingan tanpa kemenangan, Ulsan HD terjerembap di posisi ke-10 K-League, memicu keputusan untuk mengganti pelatih. Media Korea Selatan menyoroti ketidakharmonisan akibat gaya kepemimpinan Shin Tae-yong yang dianggap usang dan menimbulkan gosip di internal tim.
Shin Tae-yong mengaku terkejut namun menerima keputusan klub, menyatakan telah berusaha semaksimal mungkin di tengah tekanan yang besar sejak bergabung dengan Ulsan HD. Ia menambahkan bahwa banyak tantangan tak terduga muncul selama masa jabatannya, membuatnya kecewa karena gagal membawa Ulsan HD meraih hasil yang optimal.