Lorenzo Bandingkan Marquez dengan Schumacher? Sindiran Pedas atau Pujian?

Posted on

mellydia.co.id Jorge Lorenzo, sang juara dunia MotoGP tiga kali, membuka kembali lembaran kenangan saat dirinya tersadarkan akan kehebatan luar biasa seorang Marc Marquez. Momen itu mengukir dalam ingatannya bahwa Marquez bukanlah pembalap biasa di lintasan balap roda dua paling bergengsi di dunia.

Keberhasilan Marc Marquez, yang sering dijuluki “Si Alien,” bersama tim pabrikan Ducati bahkan untuk musim 2025, seolah tak terbantahkan, meski ia sempat meraih hasil minor di Grand Prix Indonesia. Artikel ini juga menyoroti bahwa Marquez sudah mengunci gelar juara dunia “musim ini” sebelum kedatangannya ke Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, sebuah periode yang disebut berujung cedera. Kesuksesan Marquez, baik yang telah terjadi maupun yang diantisipasi, tak lepas dari perjuangan kerasnya yang tetap menjaga mental juara di tengah masa-masa krisis ketika masih membela tim Honda. Kini, ia telah berhasil menyamai rekor legendaris Valentino Rossi, dengan sama-sama mengoleksi tujuh trofi juara dunia MotoGP.

Kehebatan pembalap berusia 32 tahun itu telah diakui luas oleh banyak pihak, termasuk oleh mantan rekan setimnya di Honda, Jorge Lorenzo. Bagi “Por Fuera,” sapaan akrab Lorenzo, tidak ada penyesalan berarti dalam perjalanan kariernya yang sempat berhadapan dengan para rider hebat seperti Marquez. Namun, Lorenzo mengungkapkan keyakinannya bahwa ia sejatinya bisa meraih setidaknya satu gelar juara dunia lagi jika diberi kesempatan untuk menjalani satu musim penuh bersama Ducati, terutama jika kala itu Marc Marquez terhalang cedera.

“Saya tidak menyesali apa pun tentang karier olahraga saya karena kita tidak bisa mengubah masa lalu,” ujar Lorenzo, seperti dikutip dari Motosan. “Namun, saya bisa saja melanjutkan karier di Ducati dan memenangkan setidaknya satu Kejuaraan Dunia lagi, juga berkat cedera yang menghentikan Marc Marquez. Itulah keyakinan saya, mungkin saya salah,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Lorenzo telah mencium bakat istimewa yang dimiliki Marquez sejak ia naik ke kelas tertinggi MotoGP pada tahun 2013. Dalam musim debutnya itu, Marquez langsung menjadi fenomena dengan berhasil keluar sebagai yang terbaik, meraih gelar juara dunia. “Saya berjuang sebagai rival dan langsung menyadari bahwa saya menghadapi sebuah fenomena,” ucap Lorenzo. “Ketika seorang pembalap menjadi juara pada debutnya di MotoGP, itu berarti ia memiliki bakat istimewa,” tuturnya menambahkan.

Lorenzo juga menyoroti pasang surut yang dialami sosok identik dengan nomor 93 tersebut, terutama sejak mengalami kecelakaan fatal pada musim 2020. Menurut Lorenzo, efek dari cedera lengannya pada musim tersebut belum sepenuhnya hilang dari tubuh Marquez, bahkan hingga musim ini. “Saya rasa setelah kecelakaan lengannya di tahun 2020, ia belum pulih sepenuhnya, saya yakin kondisi fisiknya belum 100 persen,” ucap Lorenzo.

Kondisi fisik yang belum sempurna ini, menurut Lorenzo, dapat ditutupi dengan kehebatan Marquez dari segi bakat alamiahnya yang dikombinasikan dengan motor Ducati yang tangguh. Perpaduan ini menciptakan sebuah dominasi kuat yang sulit ditandingi. Tak ayal, Lorenzo pun lantas teringat pada sosok legenda MotoGP seperti Mick Doohan yang begitu perkasa di Honda, dan Michael Schumacher, legenda F1, saat ia membalap di Ferrari.

“Meskipun begitu, Marquez tetap yang terbaik, dia tampaknya jauh tertinggal dari pembalap lain,” ucap Lorenzo. “Sebagian karena Ducati dan sebagian lagi karena kemampuannya sendiri. Ketika pembalap terbaik mengendarai motor terbaik, hal itu terjadi, hal itu terjadi dengan Doohan di Honda dan dengan Schumacher di Ferrari,” imbuhnya, menegaskan posisi Marc Marquez sebagai salah satu ikon balap yang tak lekang oleh waktu.

Ringkasan

Jorge Lorenzo, juara dunia MotoGP tiga kali, mengenang saat menyadari kehebatan Marc Marquez yang langsung menjadi fenomena di debut MotoGP-nya. Lorenzo meyakini dirinya bisa meraih gelar juara dunia lagi bersama Ducati jika Marquez tidak cedera. Dia juga menyoroti bahwa Marquez telah menyamai rekor Valentino Rossi dengan tujuh gelar juara dunia MotoGP.

Lorenzo juga menyoroti pasang surut Marquez sejak kecelakaan fatal tahun 2020, dan meyakini kondisi fisiknya belum pulih sepenuhnya. Meskipun begitu, perpaduan bakat alamiah Marquez dengan motor Ducati yang tangguh membuatnya tetap dominan, mengingatkan Lorenzo pada era Mick Doohan di Honda dan Michael Schumacher di Ferrari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *