Kemarahan pembalap Prima Pramac Yamaha, Jack Miller, meledak usai insiden di MotoGP Indonesia 2025. Ia tak bisa menahan diri untuk meluapkan amarahnya terhadap Franco Morbidelli, pembalap Pertamina Enduro VR46, yang disebutnya kembali membawa petaka melalui manuver berbahaya, pemicu kecelakaan fatal di Sirkuit Mandalika.
Perjalanan Jack Miller di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dalam seri MotoGP Indonesia 2025, berakhir dengan kekecewaan mendalam dan hasil yang sangat menjengkelkan baginya.
Betapa tidak, pembalap berjuluk ‘JackAss’ itu nyaris meraih finis di posisi 10 besar pada balapan utama hari Minggu, 5 Oktober 2025. Namun, dengan hanya empat lap tersisa, mimpinya sirna ketika sebuah insiden tak terduga terjadi.
Miller, pembalap asal Australia, terjatuh setelah disalip oleh Franco Morbidelli (Pertamina Enduro VR46). Ia sangat yakin kecelakaan ini murni akibat manuver ceroboh dan berisiko tinggi dari Morbidelli.
Pengamat MotoGP Tak Bisa Bayangkan jika Marc Marquez yang Tabrak Marco Bezzecchi di Mandalika
Kronologi kecelakaan menunjukkan bahwa insiden bermula saat Morbidelli mencoba melakukan manuver agresif di antara Tikungan 11 dan Tikungan 12, berusaha menyalip Jack Miller dari sisi dalam. Manuver ini terlalu berisiko, memaksa Miller melebar dari lintasan balapnya.
Meskipun sempat berusaha keras untuk tetap seimbang, “JackAss” akhirnya terjatuh saat mencoba mengembalikan motornya ke sisi kiri jalur, menutup peluangnya untuk finis di posisi terbaik.
Miller mengungkapkan kekesalannya, seperti dikutip Bolasport dari Speedweek. “Dengan empat putaran tersisa, Morbidelli datang di antara tikungan 11 dan 12 untuk menyalip saya,” jelas Miller.
“Kami sebenarnya berhasil menghindari tabrakan langsung, karena ketika saya sedang menarik gas, saya mendengar sebuah motor datang dari dalam. Saya sedikit keluar jalur, dan Diggia (Fabio Di Giannantonio) juga lolos dari insiden tersebut.”
“Namun,” lanjutnya dengan nada kecewa, “Ketika saya memindahkan motor ke sisi kiri, saya terjatuh.”
Beruntungnya, Miller masih mampu mendorong motornya kembali ke lintasan dan menuntaskan sisa balapan, meskipun dengan hati yang hancur. Ia memang berhasil finis, namun harus rela menempati posisi terakhir, terlempar dari ambisi 10 besar yang sudah di depan mata.
Pembalap berusia 30 tahun itu finis terpaut 55,540 detik di belakang pemenang MotoGP Indonesia 2025, Fermin Aldeguer dari Gresini.
Kekecewaan Miller semakin mendalam karena insiden ini menggagalkan kesempatannya untuk sekali lagi membuktikan kepada timnya bahwa ia masih pantas bersaing di panggung MotoGP. Padahal, finis di 10 besar akan menjadi pengulangan prestasi yang terakhir ia raih di GP Portugal beberapa bulan lalu.
“Kami menunjukkan potensi yang baik dan mampu bertahan di grup depan. Senang rasanya bisa bersaing dengan mereka sepanjang balapan,” kata Miller, berusaha mengambil sisi positif dari performanya.
“Hanya saja saya sangat kecewa dengan kecelakaan itu, dan saya turut prihatin terhadap tim atas hasil yang tidak sesuai harapan,” imbuh pembalap berusia 30 tahun tersebut.
Insiden ini menambah daftar panjang catatan Franco Morbidelli yang kerap melakukan manuver ambisius, namun justru berujung mencelakai pembalap lain. Pola ini sudah bukan “lagu lama” di kalangan paddock MotoGP.
Bahkan, rekan setimnya sendiri, Fabio Di Giannantonio atau akrab disapa “Diggia”, pernah dibuat emosi oleh ulah Morbidelli. Sehari sebelum balapan utama, pada sesi sprint race hari Sabtu, Diggia terang-terangan frustrasi dengan gaya balapan Morbidelli yang terus menghalanginya dengan manuver berbahaya.
“Kami sebenarnya cukup cepat untuk finis lebih jauh,” keluh Di Giannantonio usai menuntaskan sprint race di posisi kedelapan.
“Namun sayangnya, rekan setim saya kembali merusak balapan saya dengan melakukan manuver menyalip yang bodoh. Ini sangat mengganggu.”
“Kami adalah rekan satu tim. Jadi, tim pasti akan memastikan kami saling berbicara untuk menyelesaikan masalah ini,” tambahnya, menunjukkan adanya ketegangan internal.
2 Rider Masuk Opsi Gantikan Marc Marquez pada 2 Balapan, Ada Pembalap Paling Ditakuti Alien dan Murid Rossi
Ringkasan
Jack Miller sangat marah setelah insiden yang melibatkan Franco Morbidelli di MotoGP Mandalika 2025. Miller merasa Morbidelli melakukan manuver berbahaya yang menyebabkannya terjatuh saat balapan menyisakan empat lap lagi, menggagalkan peluangnya untuk finis di posisi 10 besar. Miller menyayangkan manuver Morbidelli yang dianggap ceroboh dan berisiko tinggi.
Kekecewaan Miller semakin besar karena insiden ini menggagalkan kesempatannya membuktikan diri kepada tim. Selain itu, manuver ambisius Morbidelli kerap mencelakai pembalap lain, bahkan rekan setimnya, Fabio Di Giannantonio, juga pernah merasa frustrasi dengan gaya balap Morbidelli yang dinilai berbahaya.