Calvin Verdonk Absen Lawan PSG: Nyeri Leher Jadi Penyebab?

Posted on

Misteri di balik absennya Calvin Verdonk dari daftar skuad Lille yang akan menghadapi raksasa Paris Saint-Germain (PSG) di laga lanjutan Ligue 1 akhirnya terkuak. Meskipun dipastikan bukan karena cedera serius, sang bek sendiri mengungkap adanya ‘sedikit rasa sakit di leher’ yang diduga turut mempengaruhi keputusan tim pelatih.

Konfirmasi ini datang dari media Prancis, Le Petit Lillois, yang secara tegas menyebut pencoretan Calvin Verdonk tidak disebabkan oleh cedera parah. Sebaliknya, keputusan tersebut murni lahir dari pertimbangan taktis yang strategis oleh sang pelatih, Bruno Genesio. Laporan tersebut juga merinci bahwa hanya tiga pemain Lille, yakni Marc-Aurele Caillard, Ousmane Toure, dan Alexsandro, yang absen karena masalah cedera. Verdonk, bersama beberapa nama lain, secara eksplisit masuk dalam daftar pemain yang dikesampingkan berdasarkan ‘pilihan teknis’ tim pelatih.

7 Shio yang Selalu Bahagia dan Jauh dari Sial, Hidupnya Dipenuhi Hoki dan Keberuntungan Tanpa Henti

Situasi ini sebenarnya bukan hal baru bagi Verdonk. Sebelumnya, ia sempat menjadi starter reguler di posisi bek kiri ketika pemain inti Lille, Romain Perraud, menepi karena cedera. Namun, seiring dengan pulihnya Perraud, kini posisi Verdonk di tim utama kembali tergeser. Bukti kuat bahwa absennya bukan karena cedera berat semakin diperjelas dalam daftar absensi Lille untuk pertandingan krusial melawan PSG, di mana nama-nama yang cedera dipisahkan dari mereka yang absen karena ‘pilihan pelatih’, seperti Marius Broholm, Calvin Verdonk, Andre Gomes, dan Maxima Goffi.

Dalam konferensi pers menjelang duel sengit Lille kontra PSG, pelatih Bruno Genesio memilih untuk tidak memberikan jawaban spesifik mengenai absennya Verdonk. Ia hanya menegaskan bahwa seluruh pemain dipersiapkan secara matang dan tim memiliki ambisi besar untuk memenangkan pertandingan. Pernyataan Genesio ini secara tersirat mengindikasikan bahwa pencoretan Calvin Verdonk lebih condong pada alasan strategis dan taktis ketimbang masalah medis. Namun, di balik itu, rasa penasaran publik dan media terkait latar belakang keputusan ini tetap membara.

Gaji ASN dan Non ASN DKI Jakarta Dihitung Ulang, Imbas Pemotongan Dana Transfer Pemerintah Pusat

Namun, sisi lain dari cerita ini muncul dari mulut Calvin Verdonk sendiri. Dalam sebuah wawancara eksklusif di kanal YouTube Bung Harpa, ia secara terbuka mengungkapkan adanya ‘sedikit rasa sakit di leher saya’. Ungkapan ini menjadi petunjuk penting bahwa kondisi fisik minor, meski tidak serius, mungkin turut menjadi pertimbangan dalam keputusan taktis tim pelatih. “Saya memiliki sedikit rasa sakit di leher saya. Jadi mari kita lihat bagaimana kelanjutannya,” ujar Calvin Verdonk, seperti dikutip dari kanal YouTube Bung Harpa pada Selasa (7/10/2025). Pernyataan ini sontak memicu spekulasi bahwa pelatih Genesio mungkin lebih memilih pemain yang berada dalam kondisi 100% fit, bebas dari risiko sekecil apa pun.

Terlepas dari alasan di balik pencoretan tersebut, keputusan Genesio untuk mengesampingkan Verdonk secara otomatis membuka ruang bagi skema taktis yang lebih fleksibel bagi Lille dalam menghadapi kekuatan PSG. Tanpa Verdonk, tim memiliki opsi untuk kembali mengandalkan Romain Perraud di posisi bek kiri, atau bahkan menjajal alternatif lain yang dinilai lebih ideal untuk pertandingan seberat itu.

Haaland Kembali Menyelamatkan Manchester City, Guardiola Mulai Geram dengan Lini Sayap yang Mandul

Menariknya, di mata publik Indonesia, pencoretan Calvin Verdonk justru dilihat sebagai ‘berkah terselubung’ yang menguntungkan Timnas Indonesia. Menjelang laga krusial di Kualifikasi Piala Dunia 2026, absennya Verdonk dari komitmen klub membuka peluang baginya untuk bergabung lebih awal dengan skuad Garuda. Ini adalah kesempatan emas baginya untuk semakin mengukuhkan posisinya di tim nasional. Dengan kondisi fisik yang relatif stabil, meskipun ada sedikit keluhan di leher, Verdonk diharapkan dapat tampil maksimal di bawah komando Patrick Kluivert dalam laga kontra Arab Saudi (8 Oktober) dan Irak (11 Oktober).

Paparkan Laporan PoR ke-35, Total Aset Tervalidasi Capai USD 33,7 Miliar

Dalam dinamika dunia sepak bola profesional, kerap kali detail kecil, seperti ketidaknyamanan fisik ringan, dapat menjadi pertimbangan penting untuk mendukung keputusan taktis tanpa terkesan egois. Tak menutup kemungkinan, Verdonk sengaja dicoret demi menjaga fleksibilitas rotasi skuad Lille menjelang jadwal padat dan duel-duel berat. Namun, terlepas dari berbagai spekulasi, fakta bahwa Verdonk sendiri mengakui adanya keluhan fisik, yang diimbangi dengan penekanan media bahwa itu bukan cedera serius, menjadikan narasi ini lebih kompleks dan manusiawi. Inti dari persoalan ini tetaplah pencoretan karena ‘pilihan teknis’. Kini, sorotan tidak hanya tertuju pada laga Lille vs PSG di mata penggemar Ligue 1, tetapi juga pada nasib Verdonk di mata publik Indonesia. Ke depannya, Calvin Verdonk dihadapkan pada tantangan untuk membuktikan bahwa kondisi fisiknya bukanlah penghambat. Jika ia mampu menunjukkan performa gemilang bersama Timnas Indonesia, keputusan pencoretan ini bisa jadi momentum kebangkitan kembali kariernya.

Ringkasan

Calvin Verdonk absen dalam laga Lille melawan PSG bukan karena cedera serius, melainkan karena ‘sedikit rasa sakit di leher’ dan pertimbangan taktis pelatih Bruno Genesio. Media Prancis, Le Petit Lillois, mengonfirmasi bahwa absennya Verdonk murni keputusan teknis pelatih, bukan karena cedera seperti beberapa pemain Lille lainnya. Sebelumnya, Verdonk sempat menjadi starter karena pemain inti cedera, namun posisinya kembali tergeser setelah pemain tersebut pulih.

Verdonk sendiri mengakui adanya sedikit rasa sakit di leher yang mungkin mempengaruhi keputusan pelatih. Absennya Verdonk dianggap sebagai ‘berkah terselubung’ bagi Timnas Indonesia, karena ia bisa bergabung lebih awal menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Diharapkan dengan kondisi fisik yang relatif stabil, Verdonk dapat tampil maksimal bersama Timnas Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *