Emas Terbang Tinggi! UBS Ramal Harga Tembus US$4.200 Tahun Ini

Posted on

mellydia.co.id Harga emas dunia mencetak sejarah baru pada perdagangan Senin (6/10/2025), melesat ke level rekor tertinggi sepanjang masa, menembus angka krusial di atas US$3.900 per ons troi. Kenaikan dramatis ini dipicu oleh gelombang optimisme pasar terkait potensi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, The Fed, pada bulan ini. Sentimen positif ini diperkuat oleh bayangan ketidakpastian politik dan ekonomi yang membayangi sejumlah kekuatan global, termasuk Amerika Serikat, Prancis, dan Jepang.

Data terkini dari Refinitiv menunjukkan, harga emas spot melonjak 1,8% hingga mencapai US$3.956,42 per ons troi pada pukul 11.04 waktu New York. Bahkan, dalam sesi perdagangan intraday, harganya sempat menyentuh puncak lebih tinggi di US$3.958,57. Tak ketinggalan, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember 2025 turut menunjukkan penguatan signifikan, menanjak 1,8% ke level US$3.979,80 per ons troi.

Edward Meir, seorang analis terkemuka dari Marex, dalam pernyataannya yang dikutip Reuters, menegaskan bahwa serangkaian faktor geopolitik dan ekonomi global secara kolektif mendorong reli emas ini. “Krisis politik yang mendalam di Prancis, lonjakan imbal hasil obligasi Jepang yang dipicu kekhawatiran inflasi, serta berlarutnya penutupan pemerintahan Amerika Serikat, semuanya menjadi kontributor utama terhadap kenaikan harga emas,” jelas Meir.

Di Prancis, krisis politik mencapai titik didih dengan pengunduran diri Perdana Menteri Sebastien Lecornu beserta kabinetnya, hanya berselang beberapa jam setelah dilantik. Situasi ini menciptakan gejolak politik yang intens. Sementara itu, di Jepang, mata uang yen kembali di bawah tekanan setelah partai berkuasa memilih Sanae Takaichi, seorang figur dengan pandangan fiskal dan moneter yang longgar, sebagai pemimpin mereka. Kebijakan ini berpotensi memicu kekhawatiran pasar akan inflasi dan tekanan lebih lanjut pada yen.

Tak kalah genting, penutupan pemerintahan di Amerika Serikat kini telah memasuki hari keenam, mengancam stabilitas ekonomi dan sosial negara tersebut. Gedung Putih bahkan telah mengeluarkan peringatan tegas mengenai potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal bagi ribuan pegawai federal, menambah lapisan ketidakpastian di pasar global.

Secara kumulatif, harga emas telah menunjukkan performa luar biasa sepanjang tahun ini, melonjak hingga 48%. Kinerja impresif ini didukung oleh sejumlah pendorong utama: mulai dari antisipasi pemangkasan suku bunga The Fed yang terus menguat, pembelian masif emas oleh bank sentral di seluruh dunia, hingga peningkatan permintaan akan emas sebagai aset lindung nilai di tengah volatilitas pasar, serta pelemahan berkelanjutan mata uang dolar AS. Emas spot sendiri telah menunjukkan tren kenaikan yang stabil, berhasil menembus US$3.000 per ons troi pada Maret dan kemudian US$3.800 per ons troi di akhir September.

Edward Meir menambahkan, “Fakta bahwa harga emas kini sudah mendekati US$4.000 per ons troi mengindikasikan adanya pergerakan dana besar yang berupaya mendorong komoditas ini melampaui level psikologis tersebut.” Ini sejalan dengan sifat emas sebagai aset yang tidak menghasilkan imbal hasil, yang cenderung bersinar dalam periode suku bunga rendah dan tingginya ketidakpastian ekonomi. Pelaku pasar kini secara luas mengantisipasi bahwa The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan ini, diikuti pemangkasan serupa pada Desember. Lebih jauh, lembaga keuangan global UBS dalam catatannya memproyeksikan bahwa harga emas memiliki potensi untuk mencapai US$4.200 per ons troi hingga akhir tahun 2025, menggarisbawahi prospek bullish yang kuat.

Tak hanya emas, momentum penguatan juga merambat ke pasar logam mulia lainnya. Harga perak spot melesat 1,6% mencapai US$48,72 per ons troi, menorehkan rekor tertinggi dalam lebih dari 14 tahun terakhir. Sementara itu, platina juga menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 2,2% menjadi US$1.639,59, dan palladium melonjak tajam 4% ke level US$1.311,43 per ons troi, menggarisbawahi sentimen positif yang menyeluruh di sektor logam berharga.

Ringkasan

Harga emas dunia mencetak rekor tertinggi, menembus US$3.900 per ons troi, didorong optimisme pemangkasan suku bunga The Fed serta ketidakpastian politik dan ekonomi global di Amerika Serikat, Prancis, dan Jepang. Data Refinitiv menunjukkan emas spot melonjak 1,8% ke US$3.956,42 per ons troi, sementara kontrak berjangka emas AS naik 1,8% ke US$3.979,80 per ons troi.

Krisis politik di Prancis, kekhawatiran inflasi di Jepang, dan penutupan pemerintahan di Amerika Serikat menjadi pendorong utama kenaikan harga emas. Secara kumulatif, harga emas telah melonjak 48% tahun ini. UBS memproyeksikan harga emas berpotensi mencapai US$4.200 per ons troi hingga akhir tahun 2025. Logam mulia lainnya seperti perak, platina, dan palladium juga mengalami kenaikan signifikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *