mellydia.co.id – Akhir pekan yang buruk di garasi tim Ducati Lenovo pada seri balap ke-18 MotoGP Indonesia 2025 menjadi sorotan.
Performa mengecewakan menghampiri skuad pabrikan Ducati Lenovo di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dua pembalap andalan mereka, Marc Marquez dan Francesco Bagnaia, hanya mampu mengumpulkan total empat poin saja dari dua balapan yang berlangsung dramatis.
Empat poin tersebut berhasil diraih oleh Marc Marquez setelah ia finis di posisi ketujuh dalam sesi balapan Sprint. Berbeda jauh dengan Bagnaia, juara dunia dua kali itu harus pulang dari MotoGP Indonesia 2025 dengan tangan hampa. Bagnaia finis di urutan ke-14 dalam balapan Sprint, sementara pada balapan utama, baik Marquez maupun Bagnaia sama-sama gagal mencapai finis setelah keduanya terjatuh. Sebuah bencana yang tak terduga bagi tim sekuat Ducati.
Hasil tragis ini kontras dengan pesta kemenangan yang baru saja mereka raih seminggu sebelumnya di MotoGP Jepang. Kala itu, Ducati Lenovo berhasil mencetak kemenangan sensasional 1-2 baik pada balapan Sprint maupun balapan utama di Sirkuit Motegi. Marc Marquez bahkan disebut-sebut sukses mengunci gelar juara dunia ketujuhnya di kelas MotoGP, sementara Francesco Bagnaia berhasil menyapu bersih dua balapan penting di Jepang. Manajer Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, sempat menyampaikan kepuasannya kepada Sky Sport setelah MotoGP Jepang, “Kemenangan Pecco hanya kalah dari gelar Juara Dunia Marc. Kepuasan melihat Pecco kompetitif lagi adalah kebahagiaan semua orang di Ducati.”
Namun, roda keberuntungan berputar begitu cepat. Hanya dalam rentang waktu tujuh hari, kedua pembalap pabrikan Ducati itu benar-benar terpuruk di Sirkuit Mandalika, Indonesia. Kondisi Marc Marquez bahkan diperparah dengan cedera yang cukup serius usai ditubruk Marco Bezzecchi dari Aprilia Racing.
Manajer tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya yang mendalam. “Kekecewaan ini sangat besar. Dari akhir pekan yang dominan hanya tujuh hari yang lalu menjadi akhir pekan yang bencana seperti ini di Mandalika,” ujarnya kepada SkySport MotoGP, seperti dilansir via Corsedimoto. “Akan ada banyak hal yang harus dipikirkan minggu ini. Kami percaya pada Pecco dan terus percaya padanya. Analisis yang harus dilakukan Dall’Igna dan para insinyur di Bologna sangat mendalam, karena kami belum memahami alasan mengapa dia tidak berhasil tampil baik,” tambah Tardozzi, menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh.
Tardozzi lebih lanjut menjelaskan kondisi emosional Bagnaia setelah dua balapan yang mengecewakan di Sirkuit Mandalika. Pecco, yang musim lalu berhasil memenangkan balapan Sprint dan finis ketiga pada balapan utama MotoGP Indonesia 2024, kini merasa sangat terpukul. “Saat ini Pecco sedang hancur, baik sebagai pribadi maupun sebagai pembalap,” kata Tardozzi. “Kami ingin melindunginya dan perasaannya. Jika dia datang ke sini dengan mata berlinang, itu tidak bisa dihindari, karena dia adalah pemuda yang sangat sensitif, selain juga pembalap yang cepat. Kami merasa lebih baik membiarkannya tenang. Kami berusaha bekerja untuk membantunya tampil optimal di Phillip Island,” janjinya.
Sang manajer juga menegaskan bahwa hubungan antara Francesco Bagnaia dan Ducati tetap sangat kuat dan tidak tergoyahkan. “Pecco sudah mengenal kami dengan baik selama 7 tahun, baik secara teknis maupun secara pribadi. Saya rasa dia tidak pernah meragukan bahwa kami melakukan yang terbaik untuk membantunya,” ucap Tardozzi.
Selain itu, Tardozzi turut membantah keras rumor yang menyebutkan bahwa Bagnaia menggunakan mesin GP24 pada MotoGP Jepang. “Mesin GP24 dan GP25 memiliki homologasi yang berbeda,” jelas Tardozzi. “Jika kami balapan dengan mesin 2024, kami akan melanggar peraturan, yang tidak dilakukan Ducati. Mesin yang digunakan di Jepang adalah GP25. Lalu ada pengawas yang memeriksa, tetapi kami tidak mampu menggunakan mesin GP24,” pungkasnya, menutup spekulasi yang beredar.
Ringkasan
Tim Ducati Lenovo mengalami akhir pekan yang mengecewakan di MotoGP Indonesia 2025, dengan Marc Marquez dan Francesco Bagnaia hanya meraih total empat poin. Marquez finis ketujuh di Sprint Race, sementara Bagnaia gagal meraih poin dan keduanya gagal finis di balapan utama, sebuah kontras tajam dengan kemenangan mereka di MotoGP Jepang seminggu sebelumnya.
Davide Tardozzi, Manajer Tim Ducati Lenovo, menyatakan kekecewaannya atas hasil ini dan mengakui perlunya evaluasi mendalam. Tardozzi juga membantah rumor penggunaan mesin GP24 oleh Bagnaia di MotoGP Jepang dan menegaskan dukungan tim kepada Bagnaia yang sedang terpukul setelah hasil buruk di Mandalika.