Rupiah Melemah ke Rp 16.598 per Dolar AS Senin (6/10) Siang, Berikut Proyeksi Analis

Posted on

mellydia.co.id – JAKARTA. Pada perdagangan Senin (6/10) siang, nilai tukar rupiah terpantau melemah signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Menurut data Bloomberg pukul 12.10 WIB, rupiah spot berada pada level Rp 16.598 per dolar AS, menunjukkan pelemahan sebesar 0,21% dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu yang tercatat di Rp 16.563 per dolar AS.

Kontras dengan pergerakan hari ini, pada penutupan perdagangan Jumat (3/10) lalu, kurs rupiah di pasar spot justru menunjukkan penguatan sebesar 0,21% dan berhasil mencapai level Rp 16.563 per dolar AS. Tidak hanya itu, kurs rupiah Jisdor pun terpantau menguat tipis 0,01%, menembus angka Rp 16.611 per dolar AS.

Menurut pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, fluktuasi pergerakan rupiah saat ini tidak lepas dari pengaruh kondisi inflasi. Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2025 tetap berada dalam kisaran sasaran 2,5% plus minus 1%. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) lebih lanjut menunjukkan bahwa IHK September 2025 tercatat inflasi bulanan sebesar 0,21% (mtm), yang membawa laju inflasi tahunan IHK menjadi 2,65% (yoy).

Keberhasilan menjaga tingkat inflasi ini merupakan buah dari konsistensi kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia, ditambah dengan sinergi kuat antara BI dan pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. Kolaborasi ini terwujud dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang masif di berbagai wilayah. Dengan upaya berkelanjutan ini, prospek inflasi diyakini akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5% plus minus 1% untuk tahun 2025 dan 2026.

Di sisi lain, inflasi inti pada September 2025 tercatat sebesar 0,18% (mtm), menunjukkan kenaikan dari realisasi bulan sebelumnya yang hanya 0,06% (mtm). Ibrahim Assuaibi menjelaskan pada Jumat (3/10) lalu, bahwa peningkatan realisasi inflasi inti tersebut utamanya disumbang oleh kenaikan harga emas perhiasan serta peningkatan biaya kuliah di akademi dan perguruan tinggi.

Mengakhiri analisisnya, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan bahwa rupiah akan bergerak fluktuatif sepanjang Senin (6/10). Namun, ia optimis nilai tukar rupiah berpotensi ditutup menguat, diperkirakan bergerak dalam rentang Rp 16.520 hingga Rp 16.560 per dolar AS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *