Fermin Aldeguer, pembalap muda berbakat dari tim Gresini, berhasil mengukir sejarah sebagai Juara MotoGP Indonesia 2025. Dalam balapan yang penuh drama di Sirkuit Mandalika pada Minggu, 5 Oktober 2025, Aldeguer tampil memukau, melesat dari posisi kedua menuju podium tertinggi. Kemenangan ini menjadikannya pembalap termuda kedua yang menjuarai kelas premier, di usia 20 tahun 183 hari, hanya kalah dari rekor Marc Marquez yang memenangkan GP Austin pada 2013 di usia 20 tahun 63 hari.
Pembalap asal Spanyol ini memang dikenal dengan performa gemilangnya di Kejuaraan Dunia Moto2, dan kini ia membuktikan kapasitasnya di panggung MotoGP. Penampilan menjanjikan Aldeguer di Sirkuit Mandalika sudah terlihat sejak sesi kualifikasi, di mana ia menjadi penunggang Ducati terbaik di tengah performa yang kurang memuaskan dari pembalap pabrikan seperti Marc Marquez dan Francesco Bagnaia. Sehari sebelumnya, dalam sprint race, Aldeguer harus menelan pil pahit ketika Marco Bezzecchi (Aprilia) berhasil mencuri kemenangan darinya di lap terakhir, meninggalkan harapan yang sempat membumbung tinggi. Namun, takdir berkata lain pada hari Minggu. Tanpa kehadiran Bezzecchi yang terpaksa mundur akibat insiden dengan Marc Marquez, Aldeguer menjelma menjadi favorit kuat untuk meraih kemenangan.
Memulai balapan dari posisi ketiga, Aldeguer langsung menunjukkan agresivitasnya. Ia dengan cepat menyalip Luca Marini (Honda HRC Castrol) sebelum kemudian membidik Pedro Acosta (Red Bull KTM) yang telah mengambil alih pimpinan balapan. Setelah beberapa putaran terlibat dalam duel sengit, Aldeguer berhasil menemukan celah dan memimpin lomba dengan cemerlang.
Setelah berhasil memimpin, Aldeguer seolah tak terkejar. Ia melesat dengan kecepatan tak tertandingi, menciptakan jarak hingga 10 detik dari pembalap di belakangnya. Meskipun selisih tersebut sedikit berkurang menjadi 7 detik di garis finis akibat selebrasi penuh sukacita, kemenangannya tetap tak terbantahkan. Ini adalah kemenangan perdananya di kelas premier, sebuah momen yang pasti akan selalu ia kenang.
Dalam konferensi pers, Aldeguer mengungkapkan strateginya yang lugas. “Balapan yang hebat, persis seperti yang saya suka. Dulu di Moto2, saya suka keluar, punya ide yang jelas, dan memacu,” ujarnya. Ia mengakui sempat kesulitan menemukan celah untuk menyalip di awal, namun setelah berhasil melewati Marini dan kemudian Pedro Acosta, ia langsung tancap gas. “Saya langsung mulai membalap di putaran tercepat 1 menit 30 detik-an rendah dan menengah. Saya merasa sangat nyaman dengan kecepatan itu. Jadi, balapannya luar biasa,” tambahnya, menunjukkan betapa ia menikmati setiap momen di lintasan.
Pembalap Gresini Racing itu juga mengaku balapan terasa sangat panjang, namun ia merasa dalam kondisi prima sejak awal. “Saya menunggu respons Marco Bezzecchi, saya tidak tahu apa yang terjadi,” kata Aldeguer. Ia juga menegaskan bahwa timnya, “Kami tidak merasa seperti pendatang baru dan kami melakukan pekerjaan yang hebat,” mencerminkan kepercayaan diri tinggi yang ia miliki terhadap tim dan strateginya. Uniknya, Aldeguer juga mengungkapkan bahwa ia sering memikirkan hal-hal lain di tengah balapan, seperti wawancara dalam bahasa Inggris, untuk mengalihkan fokus dari tekanan menjadi pemenang. “Itu cara untuk berada di dunia saya sendiri. Itu membantu saya menghindari kesalahan,” jelasnya, sebuah metode konsentrasi yang tak biasa namun efektif bagi dirinya.
Dengan kemenangan perdana di tangan, Fermin Aldeguer kini mengalihkan pandangannya ke GP Australia di Phillip Island, sirkuit yang menjadi salah satu favoritnya. “Phillip Island adalah trek yang sangat saya sukai,” ucapnya penuh semangat. Ia berharap bisa kembali kompetitif di sana, meneruskan momentum positif yang ia raih di Mandalika. Lebih jauh lagi, Aldeguer juga telah menyatakan ambisinya untuk menjadi pembalap pabrikan Ducati pada tahun 2027, bertepatan dengan berakhirnya kontrak Marc Marquez dan Francesco Bagnaia pada akhir 2026.
Asia Talent Cup 2025 – Terlibat Insiden dengan Rekan Sendiri, Davino Britani Ingin Tiru Comeback Marc Marquez
Asia Talent Cup 2025 – Pembalap Binaan Astra Honda Catat Kemajuan meski Belum Raih Podium