mellydia.co.id JAKARTA. Mata uang rupiah membuka perdagangan awal pekan ini, Senin (6/10/2025), dengan tren pelemahan. Pada pukul 09.05 WIB, rupiah spot terpantau berada di level Rp 16.568 per dolar Amerika Serikat (AS). Angka ini mencerminkan pelemahan tipis sebesar 0,03% dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu yang ada di Rp 16.563 per dolar AS. Pelemahan ini menandai dimulainya pekan perdagangan yang cukup menantang bagi mata uang Garuda.
Pergerakan rupiah sejalan dengan sentimen negatif yang mendominasi sebagian besar mata uang Asia terhadap dolar AS pagi ini. Yen Jepang mencatat kinerja terburuk di antara rekan-rekannya dengan pelemahan signifikan sebesar 1,54%. Diikuti oleh dolar Taiwan dan peso Filipina yang sama-sama tertekan 0,34%, serta won Korea yang merosot 0,24%. Selanjutnya, dolar Singapura melemah 0,17%, ringgit Malaysia 0,10%, dan baht Thailand 0,07%. Dalam deretan pelemahan ini, rupiah termasuk dalam jajaran mata uang yang mengalami koreksi paling minim di wilayah Asia.
Rupiah Berpotensi Lanjut Menguat Senin (6/10), Cermati Ramalannya
Di tengah dominasi pelemahan, dolar Hong Kong menjadi satu-satunya pengecualian yang berhasil menguat terhadap dolar AS pagi ini, mencatatkan kenaikan tipis 0,004%. Sementara itu, kekuatan dolar AS secara global tergambar jelas dari pergerakan indeks dolar. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia ini melonjak ke angka 98,04, naik signifikan dari level penutupan akhir pekan lalu di 97,72. Kenaikan indeks dolar ini menjadi indikator kuat tekanan yang dirasakan oleh mata uang-mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah.
