mellydia.co.id Pembalap Honda HRC Castrol, Joan Mir, harus menerima kenyataan pahit setelah gagal meraih poin pada balapan MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika, Minggu (5/10/2025). Juara Dunia 2020 itu terjatuh di tikungan 4 pada lap pertama, mengakhiri ambisinya yang besar.
Insiden nahas ini terjadi tak lama setelah rekan senegaranya, Marc Marquez (Ducati), terlibat senggolan dengan Marco Bezzecchi (Aprilia) di tikungan 7. Padahal, pekan sebelumnya Mir baru saja menunjukkan performa impresif dengan meraih podium di MotoGP Jepang 2025 bersama Marquez, sebuah indikasi kuat kemajuan signifikan pada motor Hondanya.
Mir sendiri mengakui bahwa ia telah menunjukkan kecepatan yang menjanjikan dengan motornya sehari sebelumnya di Mandalika. Bahkan, ia merasa yakin mampu bersaing untuk setidaknya finis di posisi lima besar pada balapan utama. Namun, sebuah kecelakaan tiba-tiba melenyapkan semua peluang tersebut. Meski demikian, pembalap Spanyol itu tetap berupaya melihat sisi positif, menggarisbawahi peningkatan kompetitif yang telah ditunjukkan Honda di Motegi dan kemajuan yang terus terlihat.
“Seperti yang bisa Anda bayangkan, saya sangat marah. Hari ini kami benar-benar kehilangan kesempatan untuk memperebutkan podium lagi,” ungkap Mir kepada media, termasuk BolaSport.com, dengan nada kecewa.
Ia melanjutkan, “Tapi terkadang memang begini. Kami perlu memahami apa yang terjadi pada dua lap pertama dengan ban belakang karena motornya benar-benar tidak bisa dikendarai. Kami perlu menganalisis ini, kami perlu melakukan sesuatu yang berbeda.”
Mir menjelaskan lebih lanjut kendala yang dihadapinya sejak awal balapan. “Saya bahkan tidak bisa memacu motor, saat itu saya hanya mencoba memanaskan ban dan setiap kali mengerem saya melaju terlalu jauh. Saya marah tentang itu, kami harus memahami apa yang terjadi dan mencari tahu apa yang harus dilakukan di masa mendatang karena hari ini secara objektif kami melewatkan sesuatu dari sudut pandang teknis,” paparnya, menunjukkan frustrasi terhadap masalah teknis yang tidak terduga.
Selain masalah pada motor, Mir juga mengungkapkan keanehan dan tantangan yang dihadirkan oleh Sirkuit Mandalika. “Trek ini aneh. Sebenarnya, trek ini telah menjadi mimpi buruk bagi semua orang, dan faktanya hari ini Anda melihat banyak pembalap di depan yang tidak selalu berada di posisi teratas,” ujarnya.
“Itulah yang terjadi ketika ada kondisi khusus. Balapan sebenarnya sangat lambat dalam hal kecepatan, Anda hanya perlu mengendalikan segalanya, tidak ada yang benar-benar mampu memacu dengan keras kecuali Fermin Aldeguer yang balapannya hebat,” tambahnya, mengakui performa luar biasa Fermin Aldeguer di tengah kondisi sulit. “Saya jarang mengalami balapan seaneh ini sebelumnya, hari ini siapa pun bisa finis di podium. Di satu sisi, ini bagus, di sisi lain kita harus memahami apa yang terjadi. Hal ini juga karena ketika ada masalah seperti ini sekarang, konsekuensinya lebih besar daripada sebelumnya.”
Mir kemudian menceritakan pengalamannya menjadi saksi mata kecelakaan yang melibatkan Marquez dan Bezzecchi. “Saya tepat di belakang Marco dan Marc saat kecelakaan itu terjadi. Tidak ada yang jatuh pada saat itu akhir pekan ini, kecuali mereka yang melakukan highside,” aku Mir.
“Pada saat itu, menurut saya situasinya berbahaya. Saya khawatir untuk Marc karena saya melihat kerasnya kecelakaan yang ia alami saat tabrakan,” ujarnya, menunjukkan keprihatinan. “Dan saya tahu bahwa sesuatu mungkin telah dilakukan, tetapi saya bahkan lebih khawatir untuk Bezzecchi. Ketika ia keluar lintasan, ia menabrak semacam pijakan di tepi lintasan dan masuk ke gravel dengan sangat cepat.”
Mir mengkritisi desain lintasan terkait insiden tersebut. “Saya tidak mengerti mengapa ada gravel di sana. Jika hanya ada aspal, akan lebih aman bagi kami. Tidak ada yang menginginkan hal-hal ini terjadi, tidak ada yang ingin mengalami situasi seperti ini. Mungkin Marco tidak menduga kecepatan Marc dan menabraknya, hal-hal seperti ini memang terjadi, tetapi kali ini benar-benar berbahaya.”
MotoGP Indonesia 2025 – Ancaman Aldeguer Kian Nyata, Sudah Samai Marc Marquez Setelah Incar Posisi di Pabrikan Ducati
Asia Talent Cup 2025 – Terlibat Insiden dengan Rekan Sendiri, Davino Britani Ingin Tiru Comeback Marc Marquez
Ringkasan
Joan Mir gagal meraih poin di MotoGP Indonesia 2025 setelah terjatuh di lap pertama, sebuah insiden yang terjadi tak lama setelah Marc Marquez dan Marco Bezzecchi terlibat senggolan. Mir mengakui kekecewaannya karena merasa memiliki kecepatan untuk bersaing di posisi lima besar, namun masalah teknis pada ban belakang membuatnya kesulitan mengendalikan motor sejak awal balapan. Ia juga menyoroti keanehan dan tantangan yang dihadirkan Sirkuit Mandalika, menyebutnya sebagai “mimpi buruk” bagi banyak pembalap.
Selain mengalami masalah sendiri, Mir juga menjadi saksi mata kecelakaan antara Marquez dan Bezzecchi, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kedua pembalap tersebut. Ia mengkritik desain lintasan, khususnya keberadaan gravel di area tempat Bezzecchi keluar lintasan, yang dianggapnya berbahaya. Meskipun kecewa dengan hasil balapan, Mir tetap optimis dengan kemajuan yang ditunjukkan Honda, terutama setelah meraih podium di MotoGP Jepang sebelumnya.