PERTAMINA Patra Niaga menegaskan kesiapannya untuk menyerap dan menggunakan seluruh 100 ribu barel bahan bakar minyak (BBM) impor yang telah dialokasikan, seandainya badan usaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta menolak pembeliannya. Komitmen ini menunjukkan langkah proaktif Pertamina dalam menjamin ketersediaan energi nasional.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, melalui pesan teks pada Ahad, 5 Oktober 2025. Menurut Roberth, kargo BBM ini merupakan bagian dari pengadaan reguler yang telah direncanakan Pertamina guna memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Mengetahui adanya kekosongan pasokan di beberapa SPBU swasta, Pertamina kemudian berinisiatif menawarkan penyaluran BBM impor ini melalui skema business to business (B2B).
Roberth menegaskan bahwa jika pihak swasta memang tidak berminat, perusahaan akan tetap memanfaatkan seluruh ketersediaan BBM impor ini untuk menjaga stabilitas pasokan energi di seluruh penjuru Tanah Air. Ia menekankan peran Pertamina yang tidak hanya beroperasi di kota-kota besar atau Pulau Jawa, tetapi juga menjangkau wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Oleh karena itu, penolakan dari badan usaha swasta tidak akan menjadi kendala berarti bagi operasional Pertamina.
Sebelumnya, sejumlah badan usaha SPBU swasta memang telah menyatakan pembatalan penyerapan BBM base fuel yang diimpor Pertamina. Alasan krusial di balik pembatalan ini adalah temuan kandungan etanol sebesar 3,5 persen dalam base fuel yang disediakan tersebut. Isu ini sempat menimbulkan pertanyaan di kalangan pelaku usaha mengenai kesesuaian produk.
Menanggapi alasan pembatalan tersebut, Roberth menjelaskan bahwa keengganan SPBU swasta lebih disebabkan oleh persoalan teknis, bukan karena ketidaksesuaian produk. Ia menegaskan bahwa seluruh BBM impor Pertamina telah memenuhi standar dan mutu minyak dan gas yang berlaku. “Informasi yang beredar terkait kandungan etanol dan hal lainnya, saya pikir, adalah disinformasi yang sudah kami luruskan,” ujarnya, memastikan kualitas pasokan BBM yang ditawarkan.
Pilihan Editor: Mengapa BBM Shell Langka
Ringkasan
Pertamina Patra Niaga siap menyerap seluruh 100 ribu barel BBM impor jika SPBU swasta menolak. Roberth MV Dumatubun menyatakan kargo BBM ini adalah bagian dari pengadaan reguler Pertamina untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, dan ditawarkan ke SPBU swasta melalui skema B2B karena kekosongan pasokan.
Jika SPBU swasta menolak, Pertamina akan tetap memanfaatkan BBM impor tersebut untuk menjaga stabilitas pasokan energi di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T. Penolakan SPBU swasta disebabkan oleh isu kandungan etanol dalam base fuel, namun Pertamina menegaskan bahwa seluruh BBM impor telah memenuhi standar mutu dan isu tersebut adalah disinformasi.