Ducati Keok! Bezzecchi Terpukau Mandalika di MotoGP Indonesia 2025

Posted on

Sirkuit Mandalika, Lombok – Kejutan besar mewarnai sesi latihan bebas pertama (FP1) MotoGP Indonesia 2025 saat dominasi Ducati secara tak terduga dipatahkan oleh seluruh pabrikan lain. Ini menjadi catatan langka yang langsung menarik perhatian di awal pekan balap di tanah air.

Sang “Banteng dari Cervera”, Marc Marquez, yang kini menjadi ujung tombak Ducati, gagal menorehkan waktu tercepat pada sesi pembuka di Sirkuit Mandalika, Lombok, Jumat (3/10/2025) pagi.

Meskipun sempat memimpin di awal run pertamanya, pembalap berjuluk ‘The Baby Alien’ itu harus puas tergeser ke posisi kelima. Sebuah hasil yang mengejutkan, mengingat performa superior Ducati di banyak sirkuit. Bahkan, raksasa Italia itu harus mengakui keunggulan empat pabrikan pesaing lainnya.

Pembalap berstatus Juara Dunia itu dikalahkan oleh masing-masing satu wakil dari skuad kuat seperti Honda, KTM, Aprilia, dan Yamaha, menunjukkan betapa ketatnya persaingan di awal musim MotoGP Indonesia 2025 ini.

Nama Luca Marini dari tim Honda HRC Castrol tampil memukau dengan merebut posisi teratas sebagai yang tercepat di sesi pembuka yang krusial ini. Mengikuti di belakangnya adalah talenta muda Pedro Acosta (Red Bull KTM) di urutan kedua, Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) di posisi ketiga, dan Alex Rins (Monster Energy Yamaha) yang melengkapi posisi empat besar.

Di sisi lain, rekan setim Marquez, Francesco Bagnaia, yang baru saja menemukan kembali kepercayaan dirinya, justru kembali menemui kesulitan serius pada FP1 MotoGP Indonesia 2025 kali ini.

Pembalap berjuluk Pecco itu terdampar di urutan ke-17, tertinggal 1,091 detik dari pembalap tercepat, sebuah indikasi bahwa ia masih mencari pengaturan terbaik untuk motornya di sirkuit menantang ini.

Hasil FP1 MotoGP Indonesia 2025 – Marini Melejit dengan Honda, Awal Positif Marquez Menghilang di Menit Terakhir

Dengan hasil yang tidak terduga ini, para pembalap non-Ducati terlihat memiliki peluang emas untuk mengukir performa lebih impresif pada sesi-sesi selanjutnya, hingga mencapai puncak performa di balapan utama.

Salah satu yang menunjukkan potensi besar adalah Marco Bezzecchi. Pembalap Aprilia Racing ini secara terang-terangan mengakui bahwa lintasan sepanjang 4,3 kilometer di Mandalika adalah “fantastis” dan sangat ia nikmati.

Mandalika bukanlah sirkuit asing bagi Bezzecchi. Ia memiliki kenangan manis di sini, pernah finis ketiga pada balapan Sprint MotoGP Indonesia 2023.

Kala itu, pembalap asal Rimini, Italia, ini masih menunggangi motor Ducati Desmosedici GP22 yang perkasa dan membela panji tim VR46. Sebuah pengalaman yang kini menjadi bekal berharga.

Namun, musim ini menjadi kali pertama Bezzecchi menggeber motor Aprilia RS-GP di lintasan Mandalika, menambah tantangan sekaligus ekspektasi baru baginya.

Dalam sesi media scrum pada Kamis (2/10/2025) yang dilansir dari Corsedimoto, Bezzecchi mengungkapkan kegembiraannya. “Sirkuitnya fantastis, saya sangat menyukainya. Saya tidak tahu apa yang harus diharapkan,” tuturnya dengan jujur.

Ia melanjutkan, “Seperti biasa, ini adalah kali pertama saya mengendarai motor ini di semua sirkuit,” menyoroti periode adaptasi yang masih terus berjalan dengan tunggangan barunya.

“Ini adalah sirkuit di mana kondisi berubah drastis dari hari ke hari karena daya cengkeram,” jelasnya, mengindikasikan bahwa adaptasi terhadap kondisi trek akan menjadi kunci.

Maka dari itu, strateginya jelas, “Jadi kita harus berusaha untuk memiliki hari Jumat yang baik, mencoba memulai dengan dasar yang kuat. Dan kita lihat saja nanti,” pungkas pembalap Italia itu.

Menariknya, Bezzecchi menunjukkan performa yang menjanjikan bahkan dengan ban lama. Ia mampu menorehkan waktu tercepatnya, 1:30,046 detik, menggunakan sepasang ban yang sudah berusia 22 lap, sebuah bukti efisiensi dan keahliannya.

Ketika diminta menjelaskan perbedaan antara Aprilia dan Ducati, Bezzecchi mengakui sulitnya perbandingan. “Tidak mungkin membandingkan kedua motor ini. Dibandingkan dengan Ducati, atau motor lain mana pun, saya benar-benar tidak tahu apa yang kurang,” ujarnya terus terang.

Namun, ia juga tak menampik adanya ruang untuk perbaikan. “Tentunya ada beberapa hal yang kurang, kami telah mengerjakannya sejak awal dan telah meningkat pesat,” tambahnya.

Menurutnya, kunci utamanya adalah, “Kami harus bersabar, mengumpulkan data, dan terus bekerja,” sebuah pendekatan yang sistematis dalam pengembangan motor.

“Terutama dalam hal elektronik, kami sedang mengerjakan banyak hal dan para insinyur melakukan pekerjaan yang luar biasa. Namun, kami menginginkan lebih,” pungkasnya, menunjukkan ambisi tim untuk terus mendorong batas performa.

Sampai ke MotoGP Indonesia 2025, Ucapan Rossi dan Marquez Cerminkan Hubungan Mereka

Ringkasan

Sesi latihan bebas pertama (FP1) MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika menghadirkan kejutan dengan dipatahkannya dominasi Ducati oleh pabrikan lain. Luca Marini dari Honda HRC Castrol menjadi yang tercepat, diikuti Pedro Acosta (KTM), Marco Bezzecchi (Aprilia), dan Alex Rins (Yamaha), sementara Marc Marquez (Ducati) hanya berada di posisi kelima.

Marco Bezzecchi dari Aprilia Racing terpukau dengan sirkuit Mandalika dan mengakui bahwa lintasan tersebut “fantastis”. Meskipun ini kali pertamanya menggeber Aprilia RS-GP di Mandalika, ia mampu menunjukkan performa menjanjikan dengan ban lama. Bezzecchi dan timnya fokus pada pengumpulan data dan pengembangan motor, terutama dalam hal elektronik, untuk terus meningkatkan performa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *