Bonek Goda Tavares ke Persebaya: Kode Keras Usai Cabut dari PSM?

Posted on

mellydia.co.id — Gelombang respons unik langsung menyelimuti media sosial setelah Bernardo Tavares resmi mengakhiri masa baktinya sebagai pelatih PSM Makassar. Para suporter setia Persebaya Surabaya, yang akrab disapa Bonek, tak membuang waktu. Mereka beramai-ramai menunjukkan “rayuan” untuk menarik pelatih asal Portugal itu agar segera bergabung dengan skuad Green Force.

Antusiasme Bonek memuncak usai Tavares mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu, 1 Oktober 2025. Kolom komentar di berbagai unggahan media sosial langsung dipenuhi dukungan, bahkan tak jarang menandai akun resmi Persebaya Surabaya dan nama-nama penting di manajemen klub.

Keyakinan Bonek terhadap kemampuan Tavares bukan tanpa alasan. Mereka percaya bahwa sosok pelatih berprestasi ini adalah kunci untuk mendongkrak kembali prestasi Persebaya Surabaya. Reputasinya sebagai peramu tim ulung yang piawai mengorbitkan pemain muda dianggap akan membuat Green Force semakin perkasa.

Berbagai usulan, mulai dari yang jenaka hingga serius, membanjiri jagat maya. Ada Bonek yang menyarankan Eduardo Perez untuk bergeser ke posisi Direktur Teknik, membuka jalan bagi Tavares sebagai pelatih utama Persebaya Surabaya. Di sisi lain, muncul pula ide agar Tavares menempati posisi Direktur Teknik, sementara Eduardo Perez tetap di kursi pelatih kepala. Kombinasi keduanya diyakini akan menciptakan fondasi tim yang kuat, baik dari segi teknis permainan maupun pembinaan talenta.

“@officialpersebaya bisa kali jadi dirtek, program pembinaannya bagus dan satu visi,” tulis salah satu Bonek penuh harap. Komentar lain yang lebih lugas berbunyi, “Come to Persebaya coach.” Desakan agar manajemen Persebaya Surabaya segera mengambil langkah konkret juga tak terbendung. Beberapa bahkan menandai nama istri Presiden Persebaya Surabaya, Ivo Ananda, berharap lampu hijau untuk mendatangkan Tavares segera menyala.

Respons masif ini muncul karena Tavares memiliki rekam jejak yang sangat mentereng di kancah sepak bola Indonesia. Ia adalah arsitek di balik kesuksesan PSM Makassar meraih gelar juara Liga 1 musim 2022/2023, sebuah penantian yang berakhir setelah 23 tahun. Selain trofi Liga 1, Tavares juga membawa PSM menembus final Piala AFC ASEAN dan menjaga konsistensi penampilan di kompetisi internasional, menjadikan Juku Eja salah satu klub Indonesia dengan performa paling menonjol di level Asia dalam tiga tahun terakhir.

Cerita Thom Haye: Roller Coaster Kehidupan Baru di Persib Bandung, Usung Misi Bersejarah Bersama Timnas Indonesia

Tak hanya prestasi tim, kemampuan Bernardo Tavares dalam mengorbitkan pemain muda juga menjadi daya tarik utama bagi Bonek. Nama-nama seperti Ramadhan Sananta, Victor Dethan, hingga Daffa Salman berhasil muncul ke permukaan dan bersinar berkat sentuhan dinginnya. Bonek melihat adanya keselarasan dengan tradisi Persebaya Surabaya yang juga dikenal kuat dalam melahirkan talenta-talenta muda. Jika dipadukan dengan gaya kepelatihan Tavares, hal ini diyakini akan menjadikan Persebaya Surabaya tim paling berbahaya di Super League.

Faktor gaji juga menjadi pertimbangan penting yang berpotensi menguntungkan Persebaya Surabaya. Berbeda dengan PSM Makassar yang kerap menghadapi kendala pembayaran, Green Force dikenal memiliki stabilitas finansial yang kokoh. Persebaya Surabaya konsisten membayar gaji pemain tepat waktu dalam beberapa musim terakhir, bahkan berani mendatangkan pemain berlabel bintang dengan dana besar. Ini bisa menjadi magnet kuat bagi Tavares, yang mundur dari PSM lantaran masalah tunggakan gaji.

Timnas Basket Putra Coret Enam Nama, Rampingkan Skuad Jelang SEA Games 2025 Thailand

Selama 3,5 tahun menukangi PSM Makassar, Tavares memang kerap berhadapan dengan kondisi keuangan yang sulit hingga akhirnya memilih angkat kaki. Dalam pernyataan resminya, Tavares menyampaikan pengunduran diri dengan penuh duka. Ia merasa tidak sanggup lagi menghadapi masalah finansial yang sama, meskipun sempat mendapat jaminan stabilitas dari manajemen PSM. Ia mengucapkan terima kasih kepada Sulawesi, para pemain, staf, dan suporter PSM yang telah menemaninya melewati masa sulit, namun menegaskan bahwa keputusan ini harus diambil demi kebaikan semua pihak.

Tavares juga mengungkapkan bahwa ia masih terikat kontrak hingga 2026, tetapi memilih untuk mengundurkan diri saat jeda internasional agar klub memiliki waktu yang cukup untuk mencari pengganti. Ia meninggalkan PSM Makassar dengan kepala tegak, meninggalkan jejak prestasi yang tak sedikit. Selama di PSM, Bernardo Tavares mampu membangun skuad yang kompetitif meskipun terbentur larangan FIFA dan harus kehilangan pemain kunci setiap musim. Juku Eja bahkan tercatat memiliki salah satu skuad termuda di liga, bukti keberaniannya dalam memberi kesempatan kepada anak-anak muda.

On Fire Bersama Borneo FC, Nadeo Argawinata Pertebal Opsi Kiper Timnas Indonesia di Putaran Empat

Kisah perjuangan itulah yang semakin membuat Bonek terkesan. Mereka melihat Tavares sebagai sosok pekerja keras yang mampu membangkitkan tim di tengah keterbatasan. Tak heran jika media sosial kini dipenuhi permintaan agar Persebaya Surabaya segera menggaetnya. “Edo out, iki ae in,” tulis salah satu Bonek dengan nada menggoda.

Kini, bola sepenuhnya ada di tangan manajemen Persebaya Surabaya. Klub asal Kota Pahlawan itu memiliki peluang besar untuk mendatangkan Bernardo Tavares demi memperkuat ambisi mengakhiri puasa gelar. Jika skenario ini terwujud, Persebaya Surabaya berpeluang besar untuk bersaing di papan atas Super League. Kombinasi finansial yang sehat, dukungan suporter yang masif, dan strategi jitu Tavares bisa menjadi modal emas untuk musim panjang ke depan.

Situasi ini menciptakan antisipasi yang tinggi di kalangan publik, menantikan langkah resmi dari Persebaya Surabaya maupun Bernardo Tavares. Akankah keduanya bersatu setelah “godaan” unik dari Bonek ramai diperbincangkan?

Timnas Basket Putra Coret Enam Nama, Rampingkan Skuad Jelang SEA Games 2025 Thailand

Ringkasan

Setelah Bernardo Tavares mengakhiri kontraknya dengan PSM Makassar, Bonek, suporter Persebaya Surabaya, ramai-ramai menggoda Tavares untuk bergabung dengan tim Green Force. Mereka meyakini Tavares adalah sosok yang tepat untuk meningkatkan prestasi Persebaya karena rekam jejaknya yang sukses membawa PSM Makassar juara Liga 1 dan piawai dalam mengembangkan pemain muda.

Bonek terkesan dengan kemampuan Tavares dalam membangun tim yang kompetitif meski dengan keterbatasan, termasuk masalah finansial yang menjadi alasan pengunduran dirinya dari PSM. Persebaya Surabaya, yang dikenal stabil secara finansial, dianggap bisa menjadi daya tarik bagi Tavares untuk melanjutkan karirnya dan mewujudkan ambisi klub meraih gelar juara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *