DIREKTUR Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Ahmad Rizal Ramdhani, secara tegas menyatakan komitmen lembaganya dalam menjaga kualitas dan kelayakan konsumsi pasokan beras Bulog. Ia memastikan bahwa seluruh proses pemeliharaan beras, mulai dari harian hingga triwulanan, dilakukan sesuai standar prosedur ketat demi menjamin keamanan dan kehigienisan untuk masyarakat. Pernyataan ini disampaikan Rizal di Jakarta pada Kamis, 2 Oktober 2025.
Tanggapan ini muncul menyusul adanya temuan kontroversial dari Komisi IV DPR RI pada 23 September 2025. Komisi IV DPR RI mendapati sekitar 1.200 ton beras Bulog yang diduga tidak layak konsumsi di Gudang Bulog Cabang Ternate, Maluku Utara. Berdasarkan video yang diunggah oleh DPR, beras tersebut diketahui telah tersimpan di gudang sejak Mei 2024, menimbulkan pertanyaan mengenai standar penyimpanan.
Menyikapi temuan tersebut, Rizal menjelaskan bahwa Bulog menerapkan prosedur teknis dan aplikasi yang komprehensif untuk pemeliharaan beras. Protokol ini mencakup perawatan rutin harian, mingguan, bulanan, bahkan sampai triwulan. Ini adalah bagian dari sistem yang telah ditetapkan untuk menjaga kualitas beras.
Tidak hanya itu, Bulog juga secara aktif melakukan pengecekan acak kualitas beras di berbagai titik secara berkala untuk memastikan setiap karung tetap memenuhi standar kesehatan dan kebersihan yang ditetapkan. Rizal menekankan bahwa Bulog menjalankan langkah-langkah berjenjang, bertahap, dan berkesinambungan untuk memastikan beras yang didistribusikan benar-benar layak dan sehat untuk dikonsumsi. Harapannya, sistem berlapis ini dapat secara konsisten menyajikan beras berkualitas kepada seluruh lapisan masyarakat.
Selain upaya preventif, Bulog juga telah menyiapkan solusi apabila ditemukan adanya beras rusak. Ada program reprocessing atau pemrosesan ulang, yang meliputi pembersihan dan pencucian kembali agar beras tersebut dapat kembali layak konsumsi. Sementara itu, untuk beras yang kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk diolah ulang, Bulog akan mengalihfungsikannya menjadi pakan ternak, sehingga tetap memberikan manfaat ekonomi dan mengurangi potensi kerugian.
Saat ini, Bulog masih terus mendalami jumlah pasti beras rusak yang ditemukan serta melakukan pemeriksaan menyeluruh ke seluruh gudang penyimpanan untuk memastikan kualitas beras secara keseluruhan tetap terjaga. “Belum tahu (lokasi gudang yang memiliki beras rusak), sedang dicek dulu,” pungkas Rizal.
Pilihan editor: Penyebab Beras Menumpuk hingga Turun Mutu di Gudang Bulog
Ringkasan
Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan komitmen Bulog dalam menjaga kualitas beras melalui proses pemeliharaan harian hingga triwulanan sesuai standar. Hal ini disampaikan menyusul temuan beras yang diduga tidak layak konsumsi di Gudang Bulog Cabang Ternate oleh Komisi IV DPR RI. Bulog menerapkan prosedur teknis dan aplikasi komprehensif untuk pemeliharaan beras, termasuk pengecekan acak kualitas beras secara berkala.
Selain upaya preventif, Bulog menyiapkan solusi untuk beras rusak, seperti reprocessing agar layak konsumsi kembali atau mengalihfungsikannya menjadi pakan ternak. Saat ini, Bulog sedang mendalami jumlah pasti beras rusak dan melakukan pemeriksaan menyeluruh ke seluruh gudang penyimpanan. Tujuannya adalah untuk memastikan kualitas beras secara keseluruhan tetap terjaga.