Stamford Bridge menjadi saksi bisu momen penting bagi Chelsea saat mereka mengukir kemenangan perdana di panggung Liga Champions musim ini. Dalam laga yang penuh tensi pada Rabu (1/10), The Blues berhasil menundukkan Benfica dengan skor tipis 1-0. Pertandingan ini tidak hanya menandai raihan tiga poin pertama bagi skuad London Biru, tetapi juga menjadi sorotan utama berkat kembalinya ikon klub, Jose Mourinho, yang kini menukangi Benfica, ke markas lamanya. Namun, harapan Mourinho untuk meraih kemenangan di kandang bekas klubnya harus pupus. Gol tunggal yang menjadi penentu kemenangan Chelsea justru tercipta melalui aksi kurang beruntung dari pemain Benfica, Richard Rios, yang mencetak gol bunuh diri.
Sebelum insiden gol bunuh diri tersebut, Benfica sebenarnya tampil agresif dan sempat menciptakan beberapa peluang emas yang nyaris mengubah papan skor. Penyerang lincah mereka, Dodi Lukebakio, melepaskan tembakan keras yang sayangnya hanya membentur tiang gawang, membuat para suporter tuan rumah menahan napas. Tak lama berselang, Richard Rios sendiri memiliki kesempatan emas dari jarak dekat, namun ketangguhan kiper Chelsea, Robert Sanchez, berhasil menepis bola dan menjaga gawangnya tetap perawan. Ironisnya, beberapa menit kemudian, nasib berkata lain bagi Rios. Dalam sebuah serangan balik cepat Chelsea, ia secara tak sengaja membelokkan umpan silang akurat dari Alejandro Garnacho ke gawangnya sendiri, memberikan keunggulan tak terduga bagi tim tuan rumah.
Dengan keunggulan satu gol, Chelsea berusaha mencari celah untuk menggandakan skor sebelum jeda. Peluang terbaik datang dari kaki Tyrique George yang mendapatkan umpan matang dari Marc Cucurella di dalam kotak penalti. Sayangnya, penyelesaian akhir George masih terlalu lemah dan mudah diantisipasi oleh penjaga gawang Benfica, Anatoliy Trubin, sehingga skor 1-0 tetap bertahan hingga peluit babak pertama dibunyikan.
Memasuki babak kedua, pertandingan berjalan dengan tempo yang lebih hati-hati dari kedua kubu. Chelsea tampak lebih nyaman bertahan dan mengandalkan serangan balik cepat, sementara Benfica kesulitan menembus rapatnya barisan pertahanan The Blues. Setiap upaya Benfica untuk menyamakan kedudukan selalu berhasil diredam. Meski demikian, Chelsea juga sempat menciptakan ancaman. Peluang terbaik di paruh kedua datang dari sundulan akrobatik Estevao setelah menerima umpan silang brilian dari Enzo Fernandez, namun lagi-lagi Trubin sigap menepis bola. Drama sempat terjadi di menit-menit akhir ketika Joao Pedro dari Benfica diganjar kartu merah, namun insiden tersebut tidak menggoyahkan keunggulan Chelsea. Anak asuh Maresca berhasil mempertahankan keunggulan tipis 1-0 hingga peluit panjang dibunyikan, mengamankan tiga poin penting di hadapan pendukung sendiri.
Kemenangan krusial ini juga menyoroti strategi cerdas pelatih Enzo Maresca. Ia menunjukkan kepercayaan penuh kepada para pemain muda dengan menurunkan Tyrique George sebagai penyerang tengah sejak menit pertama, sebuah keputusan rotasi lini depan yang berani. Lebih lanjut, susunan pemain inti Chelsea dalam laga ini mencatatkan rata-rata usia hanya 24 tahun, menjadikannya skuad termuda yang pernah mereka turunkan di Liga Champions. Keputusan Maresca untuk mengandalkan talenta muda terbukti membuahkan hasil manis, menandai era baru yang menjanjikan bagi masa depan The Blues di kompetisi elit Eropa.
Ringkasan
Chelsea meraih kemenangan 1-0 atas Benfica di Liga Champions berkat gol bunuh diri Richard Rios. Pertandingan ini juga menandai kembalinya Jose Mourinho ke Stamford Bridge sebagai pelatih Benfica. Meskipun Benfica sempat memberikan perlawanan sengit dengan peluang dari Dodi Lukebakio, gol bunuh diri Rios pada akhirnya menjadi penentu kemenangan bagi The Blues.
Di babak kedua, Chelsea lebih fokus pada pertahanan dan serangan balik. Benfica kesulitan menembus pertahanan Chelsea, meskipun sempat ada peluang dari Estevao. Kemenangan ini juga menyoroti strategi Enzo Maresca yang berani menurunkan skuad muda dengan rata-rata usia 24 tahun, menandai era baru bagi Chelsea di Liga Champions.