Tutorial Penalti Persebaya Digeruduk Bobotoh: Kok Bisa Sampai 27 Ribu Komentar?

Posted on

mellydia.co.id Persebaya Surabaya sukses menyedot perhatian jagat maya setelah mengunggah video tutorial penalti di akun Instagram resminya. Video yang dengan cepat viral itu langsung dibanjiri lebih dari 27.000 komentar, mayoritas datang dari Bobotoh, suporter setia Persib Bandung, yang merasa tersindir secara terang-terangan.

Dalam unggahan tersebut, tim berjuluk Green Force itu menampilkan momen krusial saat Bruno Moreira berhasil mencetak gol penyeimbang melalui titik putih di laga kontra Dewa United. Penalti dingin sang pemain menjadi sorotan utama, sekaligus pemicu dinamika di media sosial.

Tak hanya momennya, caption yang menyertai video tersebut pun dinilai cukup menohok. Tertulis, “Tutorial penalti ala Cak Bruno: dingin, tenang, goool,” sebuah narasi yang kemudian memicu respons berantai dari berbagai pihak.

Pertandingan yang menjadi latar belakang insiden ini berlangsung sengit di Stadion Internasional Banten pada Jumat (26/9/2025) malam. Persebaya Surabaya, yang bertindak sebagai tim tamu, berhasil mencuri satu poin berharga setelah menahan imbang Dewa United dengan skor akhir 1-1.

Pada babak pertama, kedua tim bermain cukup hati-hati, meskipun tempo pertandingan terbilang cepat dan menghibur. Berbagai peluang emas sempat tercipta di kedua kubu, namun belum ada yang berhasil dikonversi menjadi gol hingga wasit meniup peluit tanda turun minum.

Memasuki paruh kedua, Pelatih Eduardo Perez melakukan rotasi pemain strategis untuk menambah daya gedor tim. Leo Lelis dan Malik Risaldi diturunkan, menggantikan Gali Freitas dan Mihailo Perovic, dalam upaya mencari celah di pertahanan lawan.

Perubahan strategi tersebut terbukti cukup ampuh membuat Green Force tampil lebih agresif dan menekan. Bahkan, Francisco Rivera nyaris membuka keunggulan setelah menerima umpan matang dari Bruno Moreira, meski sepakannya masih sedikit melebar dari gawang.

Justru tuan rumah yang berhasil memecah kebuntuan lebih dulu. Melalui aksi gemilang Septian Bagaskara pada menit ke-69, penyerang lokal itu sukses menanduk bola ke tiang jauh, membawa Dewa United memimpin 1-0 dan membuat Persebaya tertinggal.

Tak ingin pulang dengan tangan hampa, Persebaya Surabaya segera meningkatkan intensitas serangan mereka. Beberapa kali peluang berbahaya berhasil diciptakan, termasuk sepakan first time Malik Risaldi yang sayangya masih melambung di atas mistar gawang lawan.

Drama memuncak di menit-menit akhir pertandingan ketika wasit tiba-tiba menunjuk titik putih. Momen itu terjadi setelah Catur Pamungkas dilanggar kiper Sonny Stevens di dalam kotak penalti, memberikan Green Force hadiah penalti krusial.

Bruno Moreira, yang dipercaya sebagai eksekutor, menunjukkan ketenangan luar biasa. Dengan dingin dan tanpa ragu, ia mengarahkan bola ke gawang, sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1 dan menyelamatkan timnya dari kekalahan.

Gol penalti tersebut tidak hanya menyelamatkan Persebaya Surabaya dari kekalahan pahit, tetapi juga memastikan mereka membawa pulang satu poin dari markas lawan. Skor imbang bertahan hingga peluit panjang dibunyikan, menandai akhir pertandingan yang penuh tensi.

Hasil imbang ini membuat Persebaya Surabaya masih bertahan di posisi keenam klasemen sementara Super League 2025/2026. Tim asal Surabaya itu kini mengoleksi sepuluh poin dari total tujuh laga yang telah dilakoni, menjaga asa untuk terus bersaing di papan atas.

Namun, bukan hasil pertandingan yang paling ramai diperbincangkan publik, melainkan unggahan “tutorial penalti” Persebaya di media sosial. Ribuan komentar justru membanjiri kolom komentar dari Bobotoh yang merasa sindiran itu ditujukan kepada mereka.

Konteks di balik reaksi ini cukup jelas. Di pekan yang sama, Persib Bandung harus menelan pil pahit kekalahan 2-1 dari Persita Tangerang. Yang lebih menyesakkan bagi Bobotoh, Luciano Guaycochea gagal mengeksekusi penalti krusial pada menit ke-8 laga tersebut.

Kegagalan penalti Persib Bandung tampaknya menjadi bahan perbandingan tak terhindarkan dengan keberhasilan Bruno Moreira. Tak ayal, postingan Persebaya Surabaya tersebut langsung banjir sindiran balik dari para pendukung Persib, menciptakan rivalitas panas di ranah digital.

Sejumlah komentar pedas pun membanjiri kolom unggahan, menunjukkan rasa tidak terima Bobotoh. “Tutor juara⭐⭐⭐⭐,” tulis salah satu Bobotoh dengan nada menyindir yang jelas, mempertanyakan prestasi Persebaya.

Komentar lain tak kalah menohok dan provokatif. “Kapan mau juara min lama amat????gak usah sok sok an min,” tulis akun lain, menantang Persebaya untuk meraih gelar juara sebelum membuat konten sindiran.

Ada pula yang menyindir tradisi puasa gelar yang memang kerap dialamatkan kepada Persebaya Surabaya. “Mau tutor juara ga min,, biar ga puasa muluu,” tulis seorang netizen, menyinggung panjangnya waktu tanpa gelar juara.

Sindiran bernada serupa juga muncul dari akun lain yang meminta bukti konkret. “Angkat piala dulu gasi,” tulisnya, disertai emoji tawa yang mengindikasikan ejekan terhadap kondisi Persebaya.

Tak berhenti di situ, beberapa komentar semakin frontal dan langsung pada intinya. “Tutor angkat piala dong,” tulis Bobotoh yang tampak geram dengan unggahan Green Force, menuntut prestasi nyata.

Sebenarnya, ini bukanlah kali pertama Persebaya Surabaya memantik reaksi keras dari Bobotoh melalui postingan di akun Instagram mereka. Rivalitas sengit kedua tim memang kerap berlanjut di media sosial.

Sebelumnya, saat kalah 1-0 dari Persib di Gelora Bandung Lautan Api pada pekan kelima, Green Force juga sempat mengunggah momen dari laga tersebut. Buntutnya, warganet pendukung Persib membalas di setiap postingan Persebaya Surabaya, menegaskan bahwa persaingan di lapangan berlanjut ke ranah digital.

Fenomena ini secara gamblang memperlihatkan betapa besar tensi rivalitas antara kedua kelompok suporter, Bonek (pendukung Persebaya) dan Bobotoh (pendukung Persib). Keduanya memang dikenal sebagai dua basis pendukung terbesar dan paling fanatik di Indonesia.

Setiap interaksi, baik di lapangan hijau maupun di platform media sosial, selalu berujung panas dan penuh gairah. Namun, di sisi lain, hal ini juga turut membuat atmosfer kompetisi Super League semakin hidup, ramai diperbincangkan, dan menarik perhatian publik luas.

Persebaya Surabaya mungkin hanya bermaksud mengangkat momen penalti Bruno Moreira sebagai konten hiburan dan apresiasi. Tetapi, reaksi masif dari Bobotoh membuktikan bahwa postingan yang sederhana pun bisa menjadi pemantik tensi rivalitas klasik yang tak pernah padam.

Apapun itu, unggahan “tutorial penalti” tersebut terbukti sukses mencuri perhatian publik. Persebaya Surabaya mendapatkan sorotan, sementara komentar tajam dari Bobotoh menjadikannya viral dan tak henti diperbincangkan di berbagai kanal media.

Kini, semua mata kembali menanti laga berikutnya. Akankah Persebaya Surabaya atau Persib Bandung mampu menjawab sindiran dan tuntutan dengan prestasi nyata di lapangan?

Satu hal yang pasti, kompetisi Super League 2025/2026 semakin menarik untuk diikuti. Persaingan ketat bukan hanya terjadi di atas rumput hijau, tetapi juga di jagat maya yang penuh dengan dinamika, komentar, dan perang urat saraf antar suporter.

Ringkasan

Persebaya Surabaya mengunggah video tutorial penalti di Instagram yang langsung dibanjiri komentar, terutama dari Bobotoh. Hal ini dipicu oleh caption yang dianggap menohok setelah Bruno Moreira sukses mencetak gol penalti penyeimbang saat melawan Dewa United.

Bobotoh merasa tersindir karena pada pekan yang sama, Persib Bandung mengalami kekalahan dan kegagalan penalti. Unggahan Persebaya memicu sindiran balik dan rivalitas di media sosial, memperlihatkan rivalitas sengit antara Bonek dan Bobotoh yang selalu panas baik di lapangan maupun di dunia maya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *