Coudet Syok! Alaves Terancam Sanksi FIFA Akibat Kasus Garces?

Posted on

Dunia sepak bola Spanyol dikejutkan oleh kabar tak terduga yang menimpa Deportivo Alaves. Pelatih Eduardo Coudet dibuat terkejut sekaligus terpukul dengan masalah yang mendera bek andalannya, Facundo Garces. Sang pemain kunci kini harus menerima kenyataan pahit setelah dijatuhi sanksi berat oleh FIFA, yang secara langsung membuatnya tak bisa lagi merumput di panggung La Liga.

Facundo Garces bukanlah satu-satunya. Ia menjadi bagian dari tujuh pemain naturalisasi yang terlibat dalam kontroversi di Malaysia dan kini menghadapi hukuman tegas dari FIFA. Selain Garces, daftar pemain yang ikut terseret dalam kasus ini meliputi Gabriel Felipe Arrocha, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Ketujuh pemain tersebut dijatuhi denda sebesar 2.000 franc Swiss, setara dengan sekitar Rp 42 juta. Hukuman yang lebih berat adalah larangan total dari segala aktivitas sepak bola selama 12 bulan penuh, atau satu tahun, sebuah pukulan telak bagi karier mereka.

Tak hanya para pemain, FIFA juga menjatuhkan sanksi finansial yang signifikan kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), sebagai pihak yang dianggap bertanggung jawab atas pelanggaran prosedur. FAM diwajibkan membayar denda senilai 350.000 franc Swiss, atau sekitar Rp 7,3 miliar.

Malaysia Disanksi FIFA, Nasib Serupa Pernah Dialami Timor Leste, Bolivia, dan Guinea Khatulistiwa

Keputusan sanksi ini mulai berlaku resmi sejak tanggal 26 September 2025. Artinya, Garces langsung tidak dapat memperkuat Alaves saat timnya bertandang ke markas Mallorca dalam lanjutan LaLiga Spanyol musim 2025/2026. Absennya Garces segera terasa dampaknya.

Kehilangan Facundo Garces terasa sangat berat bagi lini pertahanan Alaves yang sejatinya sedang membutuhkan soliditas ekstra. Terbukti, tim asuhan Coudet harus tumbang 0-1 dari Mallorca di Stadion Son Moix pada Sabtu (27/9/2025). Gol tunggal Mallorca dicetak oleh penyerang Jepang, Takuma Asano, pada menit ke-37, membuat Alaves gagal membawa pulang poin penting dari lawatan ke Palma de Mallorca.

Coudet tidak menampik bahwa absennya Garces menjadi faktor besar dalam kekalahan tersebut. Meskipun demikian, ia enggan menjadikan absensi sang bek sebagai satu-satunya kambing hitam atas hasil buruk timnya.

“Saya tidak akan mengatakan bahwa situasi Garces menjadi pemicu pertandingan,” ujar Coudet seperti dikutip dari Marca. “Tapi tentu saja kehilangan dia jadi pukulan bagi kami.”

Efek Domino Sanksi FIFA ke Timnas Malaysia! Facundo Garces Tak Bisa Bela Deportivo Alaves di La Liga

Coudet mengakui peran vital Garces di lini belakang Alaves, terutama dalam mengantisipasi duel udara yang menjadi salah satu senjata utama Mallorca saat bermain di kandang. “Dia bagian dari rencana, terutama terkait permainan udara Mallorca. Itu akan penting, tetapi yang terpenting adalah masalah ini terselesaikan,” kata pelatih asal Argentina itu.

Menurut Coudet, kabar mengenai sanksi FIFA ini datang secara tiba-tiba tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Situasi mendadak ini memaksanya untuk memutar otak mencari pengganti Facundo Garces dalam waktu yang sangat singkat. “Masalah Facu muncul secara tak terduga, dan saya harap ini diselesaikan dengan cara terbaik,” ungkapnya. “Kami semua tidak menyangka masalah ini datang di saat penting seperti sekarang.”

Di tengah badai masalah ini, Garces disebut Coudet tetap menunjukkan ketenangan dalam menghadapi kondisi sulit tersebut. Sikap tenang inilah yang membuat sang pelatih merasa yakin bahwa bek andalannya bisa melewati masa-masa sulit ini. “Saya sudah berbicara dengannya, dan pendekatannya yang tenang dalam menyelesaikan masalah ini meyakinkan saya,” tutur Coudet. “Dia tampak sangat tenang meski situasi ini berat.”

Sejak awal musim LaLiga 2025/2026, Facundo Garces selalu menjadi pilihan utama Eduardo Coudet. Dalam enam pertandingan, ia selalu tampil penuh tanpa pernah ditarik keluar. Performa konsisten itu membuat absensinya langsung terasa dampaknya bagi Alaves. Tanpa Garces, pertahanan tim terlihat goyah dan lebih mudah ditembus lawan.

Imbas Sanksi FIFA ke Malaysia, Netizen Filipina Ikut Soroti Keaslian Empat Pemain Berpaspor Filipina di Johor Darul Takzim

Sementara itu, skandal naturalisasi ilegal yang menyeret tujuh pemain ini menjadi sorotan besar di kancah sepak bola Asia. Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dianggap melakukan kesalahan prosedur serius, sehingga FIFA tak segan-segan turun tangan memberikan sanksi tegas. Kasus ini tak hanya berdampak pada timnas Malaysia, tetapi juga merugikan klub-klub Eropa yang diperkuat para pemain tersebut, karena mereka harus kehilangan pilar pentingnya.

Bagi Alaves, hukuman ini jelas merupakan kerugian ganda karena Facundo Garces adalah sosok tak tergantikan di lini belakang. Eduardo Coudet kini dituntut untuk mencari solusi cepat agar performa tim tidak terus merosot. Kekalahan dari Mallorca memperlihatkan betapa kehilangan satu pemain kunci bisa berpengaruh besar terhadap hasil pertandingan. Terlebih, La Liga musim ini berlangsung sangat ketat, dan setiap poin memiliki nilai yang sangat penting.

Kasus Pemain Naturalisasi Malaysia, Akankah Bernasib Seperti Byron Castillo di Timnas Ekuador?

Kini, Alaves harus bergerak cepat menambal lubang di sektor pertahanan mereka. Coudet pun berharap masalah Garces bisa segera menemukan jalan keluar terbaik demi kepentingan semua pihak. Meskipun sanksi berlaku selama setahun penuh, ada kemungkinan proses banding akan diajukan oleh pihak terkait. Harapan masih ada agar hukuman bisa diperingan atau setidaknya memperjelas status para pemain.

Selama menunggu kejelasan, Alaves harus merancang strategi bertahan tanpa kehadiran Garces. Situasi ini menjadi ujian besar bagi Eduardo Coudet dalam mempertahankan stabilitas tim di tengah badai masalah yang menerpa. Kasus ini sekaligus menjadi pengingat tegas bahwa prosedur naturalisasi pemain tidak boleh dilakukan sembarangan. FIFA tidak akan ragu memberikan hukuman keras bagi federasi maupun individu yang melanggar aturan.

Eduardo Coudet kini fokus menjaga mental tim agar tidak goyah meski diterpa masalah besar. Ia menegaskan prioritas utamanya adalah menyelesaikan situasi Garcés dengan cara yang terbaik. Bagi Alaves, kehilangan satu pemain penting memang berat, namun perjuangan di La Liga harus tetap berlanjut dengan segala keterbatasan yang ada.

Dengan jadwal padat di depan mata, Coudet berharap seluruh pemain bisa tampil lebih maksimal. Ia menekankan pentingnya kebersamaan tim untuk melewati periode sulit ini. Facundo Garces sendiri memilih tetap bersikap tenang, menunjukkan keteguhannya meskipun harus absen panjang. Sikap ini diharapkan dapat memberi inspirasi kepada rekan setimnya agar tetap fokus bertarung di lapangan.

Skandal Dokumen Palsu 7 Pemain Naturalisasi Guncang Sepak Bola Malaysia: FIFA Jatuhkan Denda Miliaran Rupiah!

Kasus ini masih akan terus menjadi sorotan hingga ada kepastian lebih lanjut dari FIFA. Alaves, FAM, dan para pemain kini menunggu keputusan lanjutan dari proses hukum yang mungkin berjalan. Bagi publik sepak bola, drama sanksi FIFA ini menjadi salah satu kisah paling mengejutkan di awal musim 2025/2026. Dan, bagi Eduardo Coudet, ini adalah cobaan berat yang harus ia hadapi bersama Deportivo Alaves.

Ringkasan

Deportivo Alaves dan pelatih Eduardo Coudet dikejutkan oleh sanksi FIFA terhadap bek Facundo Garces terkait kontroversi pemain naturalisasi di Malaysia. Selain Garces, enam pemain lain juga terkena sanksi berupa denda dan larangan beraktivitas di sepak bola selama 12 bulan, sementara Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) didenda sejumlah besar uang.

Absennya Garces langsung berdampak pada performa Alaves, yang kalah dari Mallorca setelah Garces tidak bisa bermain. Coudet mengakui kehilangan Garces menjadi pukulan, namun ia enggan menjadikannya kambing hitam atas kekalahan. Alaves kini harus mencari solusi untuk mengatasi masalah ini dan mempertahankan stabilitas tim di La Liga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *