mellydia.co.id – Gelaran MotoGP Jepang 2025 menjadi panggung yang menarik perhatian, khususnya dengan sorotan tajam kepada pembalap andalan Ducati Lenovo Team, Marc Marquez. Dengan segala rekor yang telah diukirnya, MM93 kini berpeluang memecahkan rekor prestisius yang sebelumnya dicetak oleh pembalap legendaris sekaligus perintis Ducati.
Pencarian siapa yang akan merebut status Pole Position MotoGP Jepang 2025 akan terjawab setelah sesi Kualifikasi yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 27 September 2025, mulai pukul 08.50 WIB. Seluruh mata akan tertuju ke Sirkuit Motegi, menantikan aksi para pembalap.
Beberapa nama besar dijagokan menjadi kandidat terkuat untuk posisi start terdepan di MotoGP Jepang 2025, termasuk Marc Marquez sendiri, Fabio Quartararo, Alex Marquez, dan Marco Bezzecchi. Tidak ketinggalan, rekan setim Marc Marquez, Francesco ‘Pecco’ Bagnaia, patut diperhitungkan. Meskipun performanya di MotoGP 2025 dinilai kurang konsisten, pembalap asal Turin, Italia, ini adalah juara bertahan MotoGP Jepang 2024.
Fokus utama memang tertuju pada Marc Marquez. Pembalap berjuluk The Baby Alien ini hanya membutuhkan tambahan selisih tiga poin atas Alex Marquez setelah balapan utama seri Jepang untuk dapat mengunci gelar juara dunia MotoGP 2025. Start dari posisi terdepan tentu akan memperbesar peluang Marc Marquez mengukir hasil gemilang, yang pada akhirnya akan membawanya menggenggam gelar juara dunia MotoGP ketujuhnya.
Kian menarik, MM93 juga menyandang status sebagai pembalap aktif dengan jumlah kemenangan terbanyak di Grand Prix Jepang. Saat ini, ia berbagi puncak dengan Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo, yang masing-masing berhasil finis terdepan sebanyak tiga kali di Motegi.
Sejak Sirkuit Motegi mulai rutin menggelar ajang balap MotoGP di era modern sejak tahun 2004, hanya segelintir pembalap yang mampu meraih kemenangan saat memulai balapan dari posisi Pole Position. Mereka termasuk Makoto Tamada (2004), Loris Capirossi (2005-2006), Jorge Lorenzo (2013), Marc Marquez (2019), serta Jorge Martin (2023).
Merujuk pada data resmi MotoGP, Marc Marquez kini berkesempatan besar untuk memecahkan rekor yang dipegang oleh Loris Capirossi. Rekor tersebut adalah meraih kemenangan di Motegi saat start dari posisi Pole Position lebih dari satu kali. Marc Marquez sendiri pernah merasakan sensasi tersebut sekali, tepatnya pada MotoGP Jepang 2019.
Loris Capirossi, legenda MotoGP asal Italia yang lahir pada 4 April 1973, memang layak disebut sebagai pembalap perintis bagi Ducati. Loyalitasnya terhadap pabrikan asal Bologna ini terbukti dari kiprahnya sebagai pembalap tim tersebut dari tahun 2003 hingga 2007. Capirex, demikian julukannya, adalah sosok yang mempersembahkan kemenangan pertama bagi Ducati di ajang MotoGP, sebuah kesuksesan yang ia raih di MotoGP Catalunya 2003. Tidak hanya itu, Capirossi juga mengukir catatan prestisius pada MotoGP Jepang edisi 2005, di mana ia menjadi pembalap pertama yang memenangkan balapan di seri tersebut dengan motor non-Jepang, yakni Ducati. Oleh karena itu, predikat pembalap perintis bagi Ducati sangat melekat pada Loris Capirex.
Di sisi lain, persiapan Marc Marquez menuju Kualifikasi MotoGP Jepang tidak berjalan mulus. Ia merasakan kebingungan yang cukup signifikan setelah menjalani sesi Latihan Bebas Pertama (FP1) dan Practice pada Jumat, 26 September. Khususnya di sesi Practice, Marquez harus berjuang keras untuk menembus posisi 10 besar dalam waktu 60 menit di Sirkuit Motegi.
“Hari ini (kemarin-red) terasa aneh dan rumit, karena sensasi yang saya rasakan tidak sesuai dengan yang saya harapkan,” ungkap Marquez, seperti dikutip dari laman Paddock-GP. “Kami sedikit kebingungan, terutama pada sesi siang hari. Kami terlalu cepat ingin menemukan perasaan yang tepat. Keinginan kami yang berlebihan telah membawa kami pada kesalahan,” tambah pembalap asal Cervera, Spanyol, itu.
Disinggung mengenai perburuan gelar juara dunia, MM93 menegaskan keinginannya untuk segera mengamankannya. Pengalaman kurang menyenangkan di Mandalika menjadi pelajaran berharga baginya. “Jika harus memilih, saya lebih memilih menjadi juara di Jepang dengan finis keempat daripada menunggu di Indonesia untuk mencoba memenangkan balapan,” terang pembalap berusia 32 tahun tersebut. “Pada hari Senin, tidak ada yang mengingat pemenang balapannya. Saya ingin mengamankan gelar sesegera mungkin. Perjuangan saya akhir pekan ini bukan untuk balapan, melainkan untuk gelar juara. Hidup adalah tentang prioritas, dan prioritas saya saat ini adalah kejuaraan,” pungkas Marquez, mempertegas fokus utamanya.
Berikut adalah kilas balik Pole Position dan Pemenang MotoGP Jepang dalam beberapa tahun terakhir:
Daftar Pole Position dan Pemenang MotoGP Jepang
2004 – Makoto Tamada – Makoto Tamada
2005 – Loris Capirossi – Loris Capirossi
2006 – Loris Capirossi – Loris Capirossi
2007 – Dani Pedrosa – Loris Capirossi
2008 – Jorge Lorenzo – Valentino Rossi
2009 – Valentino Rossi – Jorge Lorenzo
2010 – Andrea Dovizioso – Casey Stoner
2011 – Casey Stoner – Dani Pedrosa
2012 – Jorge Lorenzo – Dani Pedrosa
2013 – Jorge Lorenzo – Jorge Lorenzo
2014 – Andrea Dovizioso – Jorge Lorenzo
2015 – Jorge Lorenzo – Dani Pedrosa
2016 – Valentino Rossi – Marc Marquez
2017 – Johann Zarco – Andrea Dovizioso
2018 – Andrea Dovizioso – Marc Marquez
2019 – Marc Marquez – Marc Marquez
2020 – Covid-19
2021 – Covid-19
2022 – Marc Marquez – Jack Miller
2023 – Jorge Martin – Jorge Martin
2024 – Pedro Acosta – Francesco Bagnaia
2025 – ???? – ????
Noted: Tahun – Pole Position – Pemenang
(Tribunnews.com/Giri)
Ringkasan
MotoGP Jepang 2025 menyoroti peluang Marc Marquez, pembalap Ducati Lenovo Team, untuk memecahkan rekor prestisius. Sesi kualifikasi akan menentukan siapa yang merebut pole position di Sirkuit Motegi, dengan Marquez menjadi salah satu kandidat terkuat bersama Quartararo, Alex Marquez, Bezzecchi, dan Bagnaia. Kemenangan akan memperbesar peluang Marquez meraih gelar juara dunia MotoGP ketujuhnya.
Marquez, yang memiliki jumlah kemenangan terbanyak di Grand Prix Jepang bersama Pedrosa dan Lorenzo, berpeluang memecahkan rekor Loris Capirossi dengan meraih kemenangan di Motegi dari pole position lebih dari satu kali. Meskipun persiapannya sempat terhambat, Marquez lebih fokus mengamankan gelar juara dunia daripada memenangkan balapan di Jepang.