Pertandingan sengit La Liga antara Villarreal dan Sevilla di Estadio Ramón Sánchez Pizjuán pada Rabu, 24 September 2025, bukan sekadar laga biasa. Alih-alih hanya drama di lapangan hijau, pertandingan ini diwarnai ketegangan dan isu politik yang mencuat, meninggalkan cerita yang jauh lebih panas di luar hasil akhir.
Fokus utama ketegangan ini adalah Manor Solomon, pemain sayap anyar Villarreal berpaspor Israel yang dipinjam dari Tottenham Hotspur. Sejak awal kehadirannya, Solomon langsung menjadi sasaran sorakan keras, umpatan, dan yang paling mencolok, aksi pengibaran bendera Palestina dari tribun suporter tuan rumah Sevilla.
Ketegangan mencapai puncaknya saat Solomon dimasukkan sebagai pemain pengganti pada menit ke-83. Begitu kakinya menginjak rumput stadion, gelombang suara lantang yang menentangnya langsung membahana di seluruh penjuru tribun. Tidak hanya siulan dan ejekan, puluhan bendera Palestina terlihat berkibar, menjadi simbol protes nyata dari fans Sevilla terhadap sikap politik Solomon.
Latar Belakang Kontroversi Manor Solomon
Gejolak kemarahan suporter ini berakar dari rekam jejak Solomon di media sosial. Winger berusia 26 tahun tersebut pernah secara terbuka menyatakan dukungan terhadap tindakan militer Israel, yang oleh banyak pihak dianggap sebagai bentuk genosida terhadap Palestina. Pernyataan kontroversial ini memicu sentimen negatif yang meluas.
Sikap politik Manor Solomon tersebut tidak hanya memicu kecaman luas di kalangan penggemar sepak bola Eropa, tetapi juga menimbulkan kekecewaan di antara para pendukung Villarreal sendiri. Banyak yang mengecam manajemen klub atas keputusan merekrut pemain dengan latar belakang kontroversial seperti dirinya.
Insiden di Sevilla ini menjadi panggung nyata yang menggarisbawahi bagaimana pandangan politik seorang pemain dapat secara langsung memengaruhi atmosfer pertandingan. Kehadiran Solomon mengubah dinamika laga, dari sekadar fokus pada performa di lapangan menjadi arena emosional yang sarat makna di stadion.
Drama Lapangan dan Kemenangan Manis untuk Villarreal
Terlepas dari situasi yang memanas di tribun, jalannya pertandingan itu sendiri berlangsung cukup menarik. Sevilla, yang bermain di hadapan publiknya sendiri, menunjukkan dominasi sejak peluit awal dibunyikan, berupaya keras mengamankan poin di kandang.
Namun, justru tim tamu Villarreal yang berhasil memecah kebuntuan lebih dulu. Pada menit ke-17, T. Oluwaseyi sukses mencetak gol pembuka, membawa keunggulan sementara bagi Kapal Selam Kuning.
Sevilla, yang tidak ingin kehilangan muka di kandang, menunjukkan mentalitas pantang menyerah. Di awal babak kedua, tepatnya menit ke-51, mereka berhasil menyamakan kedudukan lewat gol yang dicetak oleh D. Sow, membuat skor kembali imbang dan pertandingan semakin sengit.
Di tengah prediksi bahwa laga akan berakhir imbang, pelatih Villarreal, M. Garcia Toral, membuat keputusan berani dengan memasukkan Manor Solomon pada menit ke-83. Keputusan ini sontak menuai reaksi keras dan sorakan bernada protes dari tribun, namun secara mengejutkan, justru menjadi titik balik krusial bagi kemenangan Villarreal.
Hanya dua menit setelah menginjakkan kaki di lapangan, pada menit ke-86, Manor Solomon secara mengejutkan tampil sebagai pahlawan. Menerima umpan terukur dari lini tengah, ia dengan tenang mengeksekusi peluang, mengubah skor menjadi 2-1 untuk Villarreal. Gol tersebut tidak hanya mengamankan tiga poin berharga, tetapi juga berhasil membungkam sorakan dan cacian yang tiada henti ditujukan kepadanya sejak awal.
Reaksi Pascapertandingan: Ketenangan Solomon dan Protes yang Berlanjut
Meski sepanjang penampilannya dihujani caci maki, Manor Solomon menunjukkan profesionalisme dan ketenangan luar biasa pasca-pertandingan. Ia hanya merayakan gol penentu kemenangan bersama rekan-rekan setimnya, tanpa melakukan selebrasi berlebihan yang bisa memprovokasi suporter tuan rumah.
Setelah laga usai, Manor Solomon mengabadikan momen tersebut di akun Instagram pribadinya, @manorsolomon. Ia memposting sebuah foto dengan keterangan: “Malam tak terlupakan, Shana Tova semuanya, ayo @villarrealcf,” sebuah pesan yang merefleksikan kegembiraan pribadinya atas kemenangan tersebut.
Di sisi lain, sebagian besar pendukung Sevilla tetap teguh dengan sikap mereka. Bendera Palestina masih terlihat berkibar di tribun, bahkan setelah peluit panjang dibunyikan, menegaskan simbol protes politik mereka. Situasi ini sekali lagi membuktikan bahwa sepak bola seringkali menjadi panggung vital untuk menyuarakan solidaritas terhadap isu-isu global, melampaui sekadar kompetisi olahraga.
Sepak Bola dan Politik: Pesan di Balik Kontroversi Solomon
Peristiwa dramatis di Estadio Ramón Sánchez Pizjuán ini menjadi penanda kuat bahwa dunia sepak bola tidak bisa sepenuhnya terlepas dari konteks sosial dan politik internasional. Kehadiran seorang pemain dengan latar belakang kontroversial berpotensi memicu reaksi keras, terutama di tengah isu kemanusiaan yang sangat sensitif seperti ini.
Namun, dari sudut pandang performa, Manor Solomon berhasil menunjukkan profesionalisme tertinggi dengan menjadi pembeda di lapangan. Gol penentu kemenangannya secara tidak langsung membuka ruang diskusi yang mendalam: apakah seorang pemain harus selalu dihakimi berdasarkan sikap politiknya, ataukah cukup dinilai berdasarkan kontribusinya dan performanya di atas lapangan hijau?
Pada akhirnya, pertandingan Villarreal vs Sevilla memang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tim tamu. Namun, yang jauh lebih membekas dari sekadar hasil akhir adalah kombinasi drama yang sulit dilupakan: sorakan suporter, kibaran bendera Palestina, dan gol penentu kemenangan dari Manor Solomon.
Bagi Villarreal, tiga poin krusial ini menjadi modal berharga untuk terus memperbaiki posisi mereka di klasemen La Liga. Sementara itu, bagi Manor Solomon, laga ini akan dikenang sebagai sebuah pernyataan profesionalisme, di mana ia berhasil menjawab cacian dan tekanan dengan performa gemilang di lapangan, meskipun kontroversi di luar sepak bola tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanannya.
Ringkasan
Pertandingan La Liga antara Villarreal dan Sevilla diwarnai ketegangan politik karena kehadiran Manor Solomon, pemain Israel yang mendapat sorakan dan umpatan dari suporter Sevilla. Pengibaran bendera Palestina menjadi simbol protes atas dukungan Solomon terhadap tindakan militer Israel yang dianggap sebagai genosida terhadap Palestina.
Meski mendapat tekanan, Solomon menunjukkan performa gemilang dengan mencetak gol penentu kemenangan bagi Villarreal pada menit ke-86 setelah masuk sebagai pemain pengganti. Kemenangan 2-1 untuk Villarreal ini membungkam sorakan dan cacian terhadap Solomon, sekaligus memicu diskusi tentang apakah seorang pemain harus dihakimi berdasarkan sikap politiknya atau kontribusinya di lapangan.