mellydia.co.id Jagoan kelas menengah, Khamzat Chimaev bahas taktik yang akan dia gunakan pada UFC 319 kontra Dricus Du Plessis.
Pertarungan yang dinanti-nantikan antara jagoan kelas menengah, Khamzat Chimaev, dan juara bertahan Dricus Du Plessis di UFC 319 pada 17 Agustus mendatang semakin memanas. Jelang bentrokan krusial ini, Chimaev telah buka suara mengenai taktik spesifik yang akan ia terapkan untuk menghadapi sang lawan tangguh.
Du Plessis sendiri kerap diprediksi akan memberikan perlawanan yang merepotkan. Salah satu sumber kekuatan utama juara kelas menengah ini terletak pada jurus pukulan dan tendangannya yang mematikan. Selain itu, Du Plessis juga dikenal unggul dalam daya tahan fisik atau kardio, menjadikannya lawan yang patut diwaspadai di dalam oktagon.
Namun, Chimaev menyambut pertarungan perebutan gelar ini dengan penuh keyakinan. Ia menegaskan bahwa kemampuan cekikannya akan menjadi momok bagi lawan manapun, tanpa memandang gaya bertarung yang dianut. “Saat Anda sudah di matras, maka Anda akan melihat betapa kikuk Anda dalam pertarungan bawah,” ujarnya, seperti dilansir Juara.net dari Championat.com.
“Ground and pound, hingga cekikan, mereka takkan peduli gaya bertarung apa yang Anda gunakan,” lanjut Chimaev. Ia menambahkan, “Kami tak sabar menantikan apa yang dia bawa ke oktagon. Yang kami pikirkan adalah kami akan bertarung dengan dia, bergulat, dan melakukan grappling. Saya ingin melihat seberapa hebat dia dalam hal itu.” Ungkapan ini menunjukkan ambisi Chimaev untuk menguji kemampuan Du Plessis dalam pertarungan bawah.
Setelah Dricus Du Plessis, Khamzat Chimaev Sesumbar Tantang Magomed Ankalaev hingga Islam Makhachev
Kemenangan atas Du Plessis akan menjadi kunci bagi Khamzat Chimaev untuk membawa pulang sabuk juara kelas menengah, sebuah pencapaian yang akan mengukuhkan posisinya di puncak divisi.
Di luar persiapan pertarungan, perjalanan hidup dan status kewarganegaraan Khamzat Chimaev juga menjadi sorotan. Lahir di Rusia, ‘Si Serigala’ pindah ke Swedia pada tahun 2018. Meskipun demikian, ia tetap mempertahankan kewarganegaraan Rusia sebelum akhirnya beralih ke Uni Emirat Arab karena kendala visa.
Pelatihnya, Alan Nascimento, mengklarifikasi situasi tersebut, seperti dilansir Juara.net dari Sporskeeda.com. “Satu hal yang perlu saya luruskan adalah Khamzat tidak pernah punya paspor Swedia,” ungkap Nascimento. “Secara administratif, dia bukan warga Swedia. Dia belum pernah mendaftarkannya. Dia masih memegang paspor Rusia.”
“Dengan situasi itu, perang, orang berpaspor Rusia akan sulit berkelana ke penjuru dunia. Khususnya, saat dia berasal dari Chechnya,” jelas Nascimento. “Saya tak mau membahas detailnya, tetapi orang-orang yang mengikuti pasti tahu bahwa Rusia coba dipojokkan dengan sanksi. Dia harus mengatasi hal ini, oleh karena itu dia pindah dari Swedia,” sambung Nascimento, memberikan konteks lebih lanjut mengenai keputusan Chimaev.
Bak Melawan Semesta, Peremuk Ramalan Manny Pacquiao Muskil Kalahkan Canelo Alvarez
Meskipun telah berganti kewarganegaraan, Chimaev tetap menunjukkan loyalitasnya yang mendalam kepada Rusia. “Saya tumbuh di sana, keluarga saya juga masih di sana,” bebernya. Ia bahkan berjanji, “Tentu saja saya akan membawa sabuk juara itu ke Rusia” jika berhasil mengalahkan Du Plessis, menegaskan keinginan kuatnya untuk membagikan kemenangan bersejarahnya dengan tanah kelahirannya, Chechnya.
Ringkasan
Khamzat Chimaev akan bertarung melawan Dricus Du Plessis di UFC 319, dan Chimaev berencana menggunakan kemampuan cekikannya. Ia yakin kemampuan ground and pound serta cekikannya akan menjadi ancaman bagi lawan, tanpa memandang gaya bertarungnya. Chimaev ingin menguji kemampuan Du Plessis dalam pertarungan bawah dan berambisi membawa pulang sabuk juara kelas menengah.
Selain persiapan pertarungan, kewarganegaraan Chimaev juga menjadi sorotan. Lahir di Rusia dan kemudian pindah ke Swedia, ia kini beralih menjadi warga Uni Emirat Arab karena masalah visa. Meskipun demikian, Chimaev menyatakan loyalitasnya kepada Rusia dan berjanji akan membawa sabuk juara ke sana jika berhasil menang.