Artis senior berdarah blasteran Jerman, Ira Wibowo, baru-baru ini kembali membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Di usianya yang telah melampaui setengah abad, Ira berhasil menuntaskan tantangan besar dengan menjadi finisher di ajang maraton dunia Berlin Marathon 2025, yang digelar pada Minggu, 21 September lalu. Keikutsertaannya dalam maraton ini terasa makin istimewa lantaran digelar di kota kelahirannya, Berlin, sekaligus menjadi momen berharga untuk bertemu kembali dengan sang mama yang telah lama menetap di Jerman. Kehadiran ibunda di pinggir lintasan, menyemangati bersama puluhan ribu pelari lainnya, tak pelak menambah spirit Ira. Sebuah pencapaian yang mengagumkan, mengingat Ira Wibowo, yang awalnya tidak menyukai olahraga lari, kini sukses menaklukkan rute lebih dari 42 km di kancah global.
1. Persiapan Matang di Tanah Air: Jauh sebelum mencapai garis finish di Berlin Marathon 2025, Ira Wibowo telah menjalani serangkaian latihan intensif di Indonesia. Ibu tiga anak ini bahkan mempersiapkan diri hingga detail terkecil, termasuk memastikan kuku-kuku cantiknya tampil sempurna agar siap tampil maksimal.
2. Perjalanan Penuh Tantangan Menuju Berlin: Bukan hal mudah bagi Ira untuk bisa berpartisipasi dalam Berlin Marathon ini. Untuk mendapatkan slot di tahun 2025, Ira Wibowo diketahui telah mencoba peruntungannya melalui sistem undian sejak tahun 2022.
3. Kesempatan Emas di Kota Kelahiran: Setelah beberapa kali mengalami kegagalan dan bahkan sempat terlambat mendaftar, Ira Wibowo akhirnya mendapatkan tawaran istimewa untuk mengikuti maraton di negara kelahirannya, Jerman, bergabung dengan puluhan ribu pelari dari seluruh dunia.
4. Latihan Intensif dalam Empat Bulan: Ira Wibowo benar-benar mempersiapkan diri secara serius untuk Berlin Marathon, meskipun waktu latihannya tergolong mepet, hanya sekitar empat bulan intensif. Ia giat berlari di bawah terik matahari, selalu berusaha menjaga semangat positif dan kegembiraan di setiap sesi latihan.
5. Dukungan Hangat dari Sang Mama, Sibylle: Di hari H, terlihat sang mama, Sibylle, juga hadir dengan penuh semangat untuk mendukung Ira. Ia bahkan menyiapkan telepon genggamnya untuk berswafoto sambil dengan bangga memegang bendera Indonesia di tepi lintasan.
6. Impian Maraton Sekali Seumur Hidup: Ira menyebutkan bahwa ia memang mendambakan pengalaman maraton sekali seumur hidup di Berlin, kota kelahirannya. Inilah yang mendorongnya untuk gencar mencari segala cara agar bisa ikut serta dalam Berlin World Marathon (BWM).
7. Momen Pulang Kampung yang Berkesan: Keikutsertaan di Berlin World Marathon (BWM) tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga momen pulang kampung yang sangat berkesan bagi Ira Wibowo. Kebahagiaannya terlihat jelas bisa berjumpa dan berkumpul dengan keluarga di Berlin.
8. Medali Kebanggaan Berkat Dukungan Mama: Berkat dukungan penuh dari sang mama, Ira Wibowo akhirnya berhasil menuntaskan BWM dengan jarak tempuh 42,195 km. Momen penuh kebanggaan terlihat saat ia menunjukkan medali finisher-nya langsung di hadapan Mama Sibylle.
9. Kesan Pertama Maraton Dunia: Lelah yang Berujung Canda: Mengikuti maraton dunia untuk pertama kalinya, Ira merasakan tingkat kelelahan yang luar biasa. Namun, ia menutupnya dengan canda manis, “Saat tidur dengan selimut Berlin Marathon, rasanya jadi segar kembali, hehehe.”
Dengan persiapan yang terbilang mepet, hanya empat bulan, Ira Wibowo sukses mewujudkan impiannya untuk merasakan pengalaman maraton dunia di kota kelahirannya sendiri. Keberhasilan menaklukkan rute lebih dari 42 km ini tak lepas dari semangat dan dukungan tiada henti dari sang mama yang setia melihat dan menyemangati Ira Wibowo langsung di sepanjang lintasan.
10 Potret Ira Wibowo Jalan-jalan ke Madiun, Ziarah ke Makam Keluarga
7 Potret Ira Wibowo Berjumpa dengan sang Mama di Jerman, Bahagia!
Ringkasan
Ira Wibowo berhasil menuntaskan Berlin Marathon 2025 di kota kelahirannya, Berlin. Keikutsertaannya terasa istimewa karena menjadi momen bertemu kembali dengan sang mama yang lama menetap di Jerman. Dukungan ibunda di pinggir lintasan menambah semangat Ira dalam menaklukkan rute maraton.
Ira mempersiapkan diri dengan latihan intensif selama empat bulan sebelum maraton. Keberhasilan Ira meraih medali finisher merupakan wujud dari impiannya mengikuti maraton di kota kelahirannya serta dukungan penuh dari sang mama, Sibylle.