Hwang Ui-Jo Dihukum KFA, Dilarang Main dan Melatih Sepakbola Korea Selatan Selama 20 Tahun

Posted on

mellydia.co.id -Striker timnas Korea Selatan, Hwang Ui-Jo, telah menerima sanksi berat dari Asosiasi Sepakbola Korea Selatan (KFA). Pemain berusia 33 tahun ini kini dilarang untuk beraktivitas sebagai pemain maupun pelatih di seluruh kompetisi sepak bola domestik Korea Selatan selama dua dekade mendatang.

Keputusan tegas KFA ini diumumkan setelah selesainya investigasi mendalam terkait kasus video asusila yang menyeret nama Hwang. Otoritas tertinggi sepak bola Korea itu secara gamblang menilai tindakan sang pemain masuk dalam kategori pelanggaran serius yang terkait dengan kejahatan seksual, mencoreng citra olahraga.

Dengan adanya hukuman ini, peluang Hwang untuk kembali mengenakan seragam kebanggaan Taeguk Warriors, julukan timnas Korea Selatan, praktis tertutup rapat. KFA menegaskan bahwa sanksi tersebut secara otomatis membuatnya tidak lagi memenuhi syarat, terlepas dari konsistensi performanya di level klub.

Hwang terakhir kali membela timnas pada tahun 2023. Sejak debutnya bersama timnas Korea Selatan pada tahun 2015, ia telah menorehkan 62 caps dan mencetak 19 gol. Perannya seringkali menjadi tumpuan di lini serang dalam berbagai ajang penting seperti Asian Games, Piala Asia, dan Olimpiade.

Meski pintu karier di tanah kelahirannya tertutup, Hwang masih dapat melanjutkan perjalanan sepak bolanya di luar negeri. Sejak Januari 2024, ia bergabung dengan klub Turki, Alanyaspor. Bersama tim barunya, ia telah tampil sebanyak 33 pertandingan dan mengoleksi 8 gol hingga saat ini, menunjukkan bahwa bakatnya masih diakui di panggung internasional.

Lahir di Seongnam pada 28 Agustus 1992, Hwang dikenal sebagai penyerang yang memiliki pergerakan lincah dan naluri gol yang tajam. Namun, insiden yang menimpanya kini secara drastis menghentikan langkah panjang kariernya di kancah sepak bola domestik negaranya sendiri.

Reaksi Publik dan Masa Depan Hwang

Kasus yang menimpa Hwang Ui-Jo sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan publik Korea Selatan. Sebagian besar warganet menyatakan kekecewaan mendalam terhadap tindakan sang pemain yang pada akhirnya berimbas fatal pada perjalanan kariernya.

Tak sedikit pula yang melihat hukuman ini sebagai langkah disipliner yang sangat tegas dari KFA untuk menjaga integritas dan citra sepak bola Korea. Kendati demikian, masa depan Hwang di ranah sepak bola internasional masih menyisakan tanda tanya.

Selama klub-klub di luar negeri tetap memberikan dukungan, ia masih memiliki kesempatan untuk melanjutkan karier profesionalnya. Namun, peluang untuk kembali berlaga di liga Korea Selatan atau bahkan terjun ke dunia kepelatihan di negaranya sendiri kini sudah musnah.

Sebelum mencuatnya kasus ini, Hwang dikenal sebagai salah satu striker Korea Selatan yang paling menonjol di kancah Eropa. Ia pernah memperkuat klub raksasa Prancis, Bordeaux, sebelum kemudian dipinjamkan ke beberapa klub lain dan akhirnya berlabuh di Turki. Kontribusinya untuk timnas juga tak bisa dipandang sebelah mata; dengan 19 gol internasional, Hwang adalah bagian integral dari barisan penyerang Korea bersama nama-nama besar seperti Son Heung-min.

Namun kini, seluruh catatan karier apik tersebut harus dibayangi oleh hukuman panjang yang akan menghambat partisipasinya di sepak bola domestik Korea Selatan. Sanksi 20 tahun dari KFA terhadap Hwang Ui-Jo merupakan salah satu hukuman paling keras yang pernah tercatat dalam sejarah sepak bola Korea Selatan. Kasus ini menjadi pengingat yang gamblang bahwa tindakan di luar lapangan dapat memiliki konsekuensi besar terhadap karier profesional seorang atlet.

Hwang sendiri masih memiliki jalur di level klub internasional. Akan tetapi, di tanah kelahirannya, namanya akan absen dari panggung sepak bola setidaknya hingga dua dekade mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *