Dani Pedrosa: Rivalitas Sengit dengan Jorge Lorenzo Bikin Muak!

Posted on

mellydia.co.id Persaingan Dani Pedrosa melawan Jorge Lorenzo telah lama dikenal sebagai salah satu rivalitas terpanas di pentas MotoGP. Adu gengsi antara dua pembalap fenomenal ini memang menyimpan daya tarik tersendiri, terutama karena keduanya berasal dari negara yang sama, Spanyol.

Menurut Pedrosa, benih-benih persaingan mereka sudah tumbuh sejak masih berkompetisi di level junior. Seiring berjalannya waktu, berbagai faktor kian memperkeruh suasana dan meningkatkan tensi permusuhan di antara keduanya. Perbedaan sifat pribadi yang mencolok, ditambah dengan persaingan sengit antar manajer dan sponsor masing-masing, menjadi pemicu utama memanasnya rivalitas tersebut. Bahkan, pada masa itu, Pedrosa mengaku sampai tidak ingin melihat wajah Lorenzo.

“Dengan dia, ceritanya agak berbeda,” ungkap Pedrosa, seperti dilansir Juara.net dari Motosan.es. “Sejak masih bocil, saya dan dia sudah bersaing di kejuaraan Spanyol. Ada rivalitas yang besar antara manajer dia dan manajer saya. Bahkan, sponsor kami juga terus berlawanan, seperti yin dan yang. Ditambah lagi, secara personal kami juga pribadi yang sangat berbeda. Oleh karena itu perselisihan semakin membesar dan saya bahkan sampai tidak mau melihat wajahnya. Kemudian ada juga di konferensi pers,” tambahnya, menggambarkan kedalaman konflik di masa lampau.

Reaksi Veda dan Ramadhipa usai Berjuang Keras di JuniorGP Misano 2025

Pedrosa masih mengingat dengan jelas momen-momen krusial saat ia dan Lorenzo saling beradu kecepatan di kelas 250cc. Saking kuatnya keinginan untuk tidak kalah dari Lorenzo, ‘The Little Samurai’ bahkan mengaku lebih memilih melihat Casey Stoner yang memenangkan balapan, ketimbang rival senegaranya tersebut. Persaingan yang begitu intens ini pun kemudian terbawa hingga ke puncak karier mereka di MotoGP.

Lorenzo sendiri di mata Pedrosa adalah pembalap dengan bakat luar biasa. “Dia punya kecepatan yang luar biasa… Cara mengeremnya juga sangat agresif. Saat dia sedang dalam posisi seperti itu, dia sulit untuk ditaklukkan,” tutur Pedrosa, menguraikan keunggulan Lorenzo yang membuatnya begitu sulit dikalahkan.

Menariknya, perseteruan yang sempat membara tersebut kini telah mereda sepenuhnya. Rasa benci yang dahulu menguasai hati kedua legenda MotoGP ini telah bergeser menjadi rasa saling menghormati yang mendalam. Meski jarang bertemu karena kesibukan masing-masing, komunikasi yang terjalin di antara mereka terbilang baik setiap kali ada kesempatan.

Hasil ETC Misano 2025 – Tersalip di Lap Terakhir, Kiandra Ramadhipa Finish di Posisi Ini

“Kami jarang bertemu karena kami punya kehidupan masing-masing. Tetapi, saat kami bertemu, kami berkomunikasi dengan baik,” sambung Pedrosa. “Tentu saja, kami saling menghormati. Karena saya pikir, dia dan saya cukup mirip. Kami selalu berusaha berusaha sampai batasan. Kemudian, semua yang antagonis berubah menjadi respek,” pungkasnya, menegaskan bahwa perjalanan panjang dari permusuhan ke penghargaan telah mempertemukan mereka pada titik saling menghargai.

Ringkasan

Artikel ini membahas rivalitas sengit antara Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo di MotoGP. Persaingan ini berakar sejak mereka masih berkompetisi di level junior, diperburuk oleh perbedaan kepribadian, persaingan antar manajer dan sponsor, hingga membuat Pedrosa enggan melihat Lorenzo.

Intensitas persaingan membuat Pedrosa lebih memilih Casey Stoner menang daripada Lorenzo. Meskipun dulu bermusuhan, kini keduanya saling menghormati dan berkomunikasi baik ketika bertemu, menandakan perubahan dari permusuhan menjadi penghargaan atas perjuangan masing-masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *