Etzaz Hussain: Dulu Tolak, Kini Bela Pakistan Berkat Solano!

Posted on

mellydia.co.id – Kabar menggembirakan datang dari ranah sepak bola Pakistan. Setelah penantian panjang dan penolakan di masa lalu, gelandang sarat pengalaman Etzaz Hussain akhirnya resmi menerima panggilan untuk memperkuat timnas Pakistan. Keputusan pemain kelahiran Norwegia ini tak lepas dari angin segar yang berembus di tubuh Federasi Sepak Bola Pakistan, serta kehadiran sosok pelatih kepala kenamaan asal Peru, Nolberto Solano.

Hussain, yang lahir di Oslo pada 27 Januari 1993, sempat menolak tawaran serupa beberapa tahun silam. Penolakannya didasari oleh adanya figur-figur yang dinilai problematik dalam struktur federasi. Namun, kali ini, ia melihat adanya perubahan signifikan dan optimisme baru di lingkungan tim. Peran Nolberto Solano, legenda timnas Peru dan mantan bintang Liga Inggris yang pernah bersinar bersama Newcastle United serta West Ham, menjadi daya tarik kuat yang akhirnya meluluhkan hati Hussain untuk membela negara asal orang tuanya.

Akar Keluarga dari Pakistan

Meski menghabiskan seluruh masa kecil dan remajanya di Norwegia, ikatan darah dengan Pakistan sangat kental dalam diri Etzaz Hussain. Ayahnya berasal dari kota Khairan, sementara ibunya lahir di Gujrat. Hubungan emosional yang mendalam dengan tanah leluhur inilah yang menjadi faktor penentu, memperkuat pilihannya setelah lama berkarier di Eropa.

Dalam perjalanan karier internasionalnya, Hussain tercatat pernah membela timnas junior Norwegia dari level U-16 hingga U-23. Namun, kesempatan untuk menembus skuad senior Norwegia tidak pernah datang. Kondisi ini kemudian membuka pintu bagi gelandang energik tersebut untuk menjawab panggilan dari Pakistan, sebuah kesempatan yang ia sebut sebagai “panggilan hati” untuk membela tanah warisan keluarganya.

Perjalanan Panjang Karier Klub

Karier sepak bola Hussain dimulai dari tim junior Langhus pada tahun 2009. Bakatnya yang menonjol dengan cepat menarik perhatian raksasa Inggris, Manchester United, yang merekrutnya untuk tim akademi mereka pada periode 2009–2011. Setelah itu, ia kembali ke Norwegia dan bergabung dengan Valerenga sebelum melakoni debut seniornya pada tahun 2011 bersama Fredrikstad, di mana ia mencatatkan 32 penampilan dan lima gol.

Performa solidnya di Fredrikstad mengantarkannya ke salah satu klub papan atas Liga Norwegia, Molde FK. Bersama Molde pada periode pertamanya (2012–2015), Hussain benar-benar menemukan performa terbaiknya, tampil 78 kali dengan sumbangan enam gol. Petualangan internasionalnya sempat berlanjut ke Turki bersama Sivasspor pada tahun 2016, lalu ke Kroasia dengan NK Rudes. Namun, kedua petualangan ini tak berjalan panjang.

Pada tahun 2017, Etzaz Hussain kembali ke Molde dan menjalani periode yang lebih panjang serta impresif hingga tahun 2023, mencatatkan 124 laga dan 22 gol. Sempat dipinjamkan ke ODD pada tahun yang sama, ia kemudian mencoba peruntungan di luar negeri lagi dengan bergabung ke Liga Siprus bersama Apollon Limassol pada musim 2023–2024, tampil sebanyak tujuh kali. Kini, sejak awal tahun 2024, ia kembali memperkuat ODD di Norwegia, di mana ia telah mencatat 38 penampilan.

Rekam jejak Etzaz Hussain bukan sekadar perjalanan klub yang panjang, melainkan juga dihiasi dengan segudang prestasi. Ia tercatat mengoleksi empat gelar juara Liga Norwegia bersama Molde pada musim 2012, 2014, 2019, dan 2022. Selain itu, ia juga membantu klubnya meraih trofi Norwegian Cup sebanyak tiga kali, yakni pada edisi 2013, 2014, serta 2021–2022. Pengalaman dan mental juara yang dimiliki Hussain inilah yang kini menjadi harapan besar bagi Timnas Pakistan.

Harapan Baru Timnas Pakistan

Saat ini, sepak bola Pakistan tengah berupaya keras untuk bangkit dan bersaing lebih kompetitif di kancah internasional. Dengan bergabungnya pemain-pemain diaspora berkualitas seperti Hussain, diharapkan tim mampu menunjukkan performa yang lebih baik, terutama dalam ajang kualifikasi regional. Ini bukan hanya tentang penambahan kekuatan di lini tengah, tetapi juga tentang suntikan motivasi dan pengalaman juara yang sangat dibutuhkan.

Bagi Etzaz Hussain sendiri, kesempatan ini jauh lebih dari sekadar bermain sepak bola. Ini adalah realisasi dari “panggilan hati” untuk membela tanah leluhurnya dan membawa kebanggaan bagi bangsa Pakistan. Dengan kehadiran sang gelandang berpengalaman di bawah arahan Nolberto Solano, publik sepak bola Pakistan kini menanti-nantikan bagaimana duet ini akan membawa perubahan positif dan mengangkat martabat tim di pentas global.

Ringkasan

Gelandang berpengalaman Etzaz Hussain akhirnya menerima panggilan untuk membela timnas Pakistan, setelah sebelumnya menolak tawaran serupa. Keputusan ini dipengaruhi oleh perubahan positif di Federasi Sepak Bola Pakistan dan kehadiran pelatih Nolberto Solano, legenda sepak bola Peru. Hussain, yang lahir dan besar di Norwegia, memiliki ikatan kuat dengan Pakistan karena kedua orang tuanya berasal dari sana.

Meskipun pernah membela timnas junior Norwegia, Hussain tidak pernah menembus tim senior dan kini memilih membela Pakistan sebagai “panggilan hati”. Kariernya yang panjang mencakup pengalaman di Manchester United, liga Norwegia, Turki, Kroasia, dan Siprus, serta banyak gelar juara. Kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan performa timnas Pakistan di kancah internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *