mellydia.co.id Mantan rival sengit di lintasan MotoGP, Andrea Dovizioso, akhirnya berbagi pandangannya mengenai sosok Marc Marquez setelah bertahun-tahun lamanya menjalani persaingan ketat di kelas premier.
Dovizioso memiliki kesan tersendiri terhadap Marquez, mengingat keduanya sempat menjadi lawan tangguh dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP. Bersama pembalap yang kini membela Ducati itu, Dovizioso menjalani rivalitas yang panjang dan intens selama tiga musim berturut-turut.
Dari tahun 2017 hingga 2019, pembalap Italia yang kala itu masih memperkuat tim pabrikan Ducati harus mengakui keunggulan Marquez, yang tampil melejit bersama Repsol Honda. Dengan riwayat persaingan yang mendalam tersebut, Dovizioso kini mampu memberikan analisis dan cerita mengenai betapa dahsyatnya Marquez sebagai pembalap di kancah MotoGP.
Melihat “Si Alien” yang tampil dominan sepanjang musim MotoGP 2025 ini bukanlah hal yang mengejutkan bagi Dovizioso, terutama karena Marquez berada dalam momentum yang sempurna. Bakat hebat Marquez kini berada di jalur yang tepat setelah ia berlabuh ke tim pabrikan Ducati, yang diakui memiliki motor terbaik di grid saat ini.
Kedatangan pembalap berusia 32 tahun itu telah mengubah wajah tim Borgo Panigale sepenuhnya, yang sebelumnya sangat mengandalkan Francesco Bagnaia. Ironisnya, murid kebanggaan Valentino Rossi tersebut kini justru sedang mengalami musim yang berat dengan rentetan hasil mengecewakan, walau mengendarai motor setipe dengan Marquez.
Berkaca dari apa yang ia rasakan di masa lalu, Dovizioso merasa penurunan performa Bagnaia bukan semata-mata disebabkan oleh masalah teknis saja. Lebih dari itu, Dovizioso meyakini bahwa sisi psikologis Bagnaia telah terguncang seiring dengan rentetan kemenangan impresif yang didapatkan Marquez selaku rekrutan baru Ducati.
“Saya banyak mendengar tentang Bagnaia, terlepas dari aspek teknisnya, yang hanya mereka yang tahu,” ucap Dovizioso. “Secara psikologis, sangat menghancurkan ketika seseorang berada di situasi Anda dan berhasil melakukan hal-hal tertentu. Bagi seorang pebalap yang egonya pasti sangat tinggi, hal itu menjadi kontraproduktif,” imbuhnya, dilansir dari laman Motosan.
Lebih lanjut, Dovizioso secara gamblang menyebut peraih enam gelar juara dunia itu memang memiliki kekuatan dalam segala aspek balap. Marquez dipandang sebagai pembalap yang selalu berani mengambil risiko yang lebih besar dibandingkan pesaing lainnya. Selain itu, Marquez juga memiliki kemahiran dalam membuat rival-rivalnya merasa gugup dan tertekan saat bersaing melawannya.
Hal inilah yang disinyalir menjadi penyebab utama merosotnya performa Bagnaia, lantaran adanya tekanan psikologis yang kuat, meskipun ia berstatus rekan setim Marquez.
“Dia (Marquez) kuat dalam segala hal, itulah kesulitannya; selain lebih kuat di beberapa area, dia kuat dalam segala hal,” kata Dovizioso. “Sisi negatifnya adalah dia tidak bisa menahan diri, seperti yang dia katakan, dan itu berbahaya. Dia sering jatuh dan beruntung hanya mengalami sedikit cedera, dia bagus dalam hal persiapan fisik dan mentalitas yang tepat, tetapi Anda juga butuh keberuntungan.”
“Saya tidak melihat Valentino selama tahun-tahun dominasinya, jadi saya hanya bisa bicara tentang Marquez. Marquez membuat semua orang gugup, semakin Anda melihat apa yang dia lakukan, semakin Anda putus asa,” pungkasnya, menggambarkan betapa menakutkannya kehadiran Marquez di lintasan.
Live Streaming JuniorGP Misano 2025 – Veda Buru Podium Perdana, Tonton Gratis Mulai Pukul 16:00 WIB
JuniorGP Misano 2025 – Ada yang Aneh dengan Veda saat Tembus 5 Besar Kualifikasi, Ramadhipa Asapi Murid Rossi
Ringkasan
Andrea Dovizioso, mantan rival Marc Marquez di MotoGP, mengungkapkan pandangannya tentang dampak kehadiran Marquez di Ducati. Dovizioso menyoroti bagaimana Marquez, dengan bakat dan motor terbaik, telah mengubah dinamika tim dan performa Francesco Bagnaia.
Dovizioso meyakini bahwa penurunan performa Bagnaia bukan hanya masalah teknis, tetapi juga psikologis. Tekanan akibat kemenangan impresif Marquez dan kemampuannya membuat rival gugup telah mengguncang mental Bagnaia, yang berdampak pada performanya di lintasan.