mellydia.co.id – Liverpool secara resmi mengumumkan keberhasilan merekrut Alexander Isak dari Newcastle United pada bursa transfer musim panas 2025. Kedatangan penyerang asal Swedia ini memecahkan rekor transfer klub, dengan nilai yang diperkirakan mendekati angka fantastis Rp 3 Triliun. Proses kepindahan Isak sendiri berlangsung sangat alot dan penuh drama, bahkan sempat diwarnai ketegangan ketika sang pemain menolak tampil untuk Newcastle di penghujung saga transfer.
Di balik gemerlapnya keberhasilan transfer ini, beragam reaksi muncul dari internal kedua tim. Alexis Mac Allister, gelandang andalan Liverpool, secara terbuka mengakui bahwa ia dan rekan-rekan setimnya sempat merasa jenuh mengikuti perkembangan transfer yang berlarut-larut tersebut.
Florian Wirtz di Mata Arne Slot: Seniman Kreatif dengan Mental Baja di Liverpool
“Pada awalnya, ini adalah hal besar yang kami nantikan, namun setelah beberapa waktu, kami sedikit lelah karena prosesnya yang terlalu lama. Tapi kami semua tahu persis kualitas pemain seperti apa dia. Alexander Isak akan menjadi sangat, sangat penting bagi kami, dan kami sangat senang dia kini berada di sini,” ujar Mac Allister, seperti dikutip dari laman The Mirror, Sabtu (20/9).
Mac Allister menambahkan, “Mungkin klub lain tidak senang, tapi begitulah cara kerja sepak bola. Mereka telah membayar sejumlah uang yang sangat besar, jadi saya pikir ini baik untuk kedua klub. Ini juga baik untuk Isak karena inilah yang dia inginkan. Kami sangat bahagia menyambutnya karena kami tahu kualitasnya sebagai pemain dan kami sendiri sempat beberapa kali kesulitan saat menghadapinya di lapangan.”
Sementara itu, dari kubu Newcastle United, suasana di ruang ganti juga tak kalah penuh nuansa. Bek senior Dan Burn mengungkapkan perasaan campur aduk yang dirasakan tim, mengingat Alexander Isak adalah seorang teman sekaligus sosok penting di lini serang mereka.
“Saya lega saga ini akhirnya selesai. Kami memang ingin bursa transfer ditutup untuk mendapatkan kejelasan dan fokus penuh,” tutur Burn, juga dikutip dari laman The Mirror, Sabtu (20/9).
Burn melanjutkan, “Saya sudah cukup lama berkecimpung di dunia sepak bola untuk memahami bahwa bagi seorang pemain, karier itu sangat singkat. Bagi saya pribadi, ini adalah situasi yang sulit karena Alex adalah teman baik. Tentu saja, Anda ingin dia tetap di sini membantu tim, tapi saya tidak punya apa-apa selain harapan terbaik untuk Alex.” Pernyataan ini merefleksikan kedewasaan dan pemahaman atas dinamika karier pesepak bola profesional.
Setelah tiba di Anfield, kondisi fisik Alexander Isak menjadi salah satu perhatian utama. Pelatih baru Liverpool, Arne Slot, menegaskan bahwa penyerang Swedia itu membutuhkan waktu untuk mencapai kebugaran penuh, mengingat periode ketidakaktifan akibat tarik ulur transfer yang panjang. Di sisi lain, kehadiran Isak dipastikan akan semakin mempertajam dan menambah sengitnya persaingan di lini depan Liverpool, yang kini juga dihuni oleh talenta muda menjanjikan seperti Hugo Ekitike.
Setelah Trent Alexander-Arnold dan Ibrahima Konate, Real Madrid Bidik Ryan Gravenberch dari Liverpool
Kepindahan Alexander Isak ini tak pelak tercatat sebagai salah satu transfer terbesar dalam sejarah Liga Inggris. Reaksi yang muncul dari ruang ganti kedua klub secara gamblang menunjukkan bahwa saga transfer yang berlarut-larut tidak hanya berdampak pada manajemen dan keuangan klub, tetapi juga secara langsung dirasakan oleh para pemain yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari tim.