Davide Tardozzi Ungkap Rasa Kecewa Respons Penonton pada Marquez hingga Bicara Kemenangan Sang Pembalap

Posted on

Manajer tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Bukan karena performa timnya, melainkan atas respons tak etis sejumlah penonton di sesi sprint race MotoGP San Marino yang berlangsung di sirkuit Misano.

Sementara Ducati merayakan kemenangan manis di balapan utama, sesi sprint race hari Sabtu justru menyisakan pengalaman pahit. Insiden mengejutkan terjadi ketika Marc Marquez, sang pembalap yang kerap mendominasi, mengalami kecelakaan saat tengah memimpin barisan. Yang lebih menyakitkan bagi pihak tim adalah reaksi sebagian penonton yang, alih-alih bersimpati, justru terlihat bersorak gembira menyaksikan Marquez terjatuh.

Fenomena ini tidak terlepas dari sejarah rivalitas sengit antara Marc Marquez dengan legenda MotoGP Italia, Valentino Rossi, yang membuatnya kurang populer di mata sebagian penggemar di sana. Namun, saat ini Marquez berkompetisi membela tim asal Italia, Ducati. Ini berarti, kecelakaan yang menimpa Marquez secara langsung merugikan tim Italia tersebut, sebuah fakta yang membuat Tardozzi merasa sangat tidak nyaman dengan sorakan kegembiraan para penonton.

Kesuksesan Gresini Racing Bukan Kebetulan, Begini Kata Adik Marc Marquez

Tardozzi secara terang-terangan mengakui bahwa perilaku penonton tersebut sangat mengganggunya. Ia menegaskan, kemenangan di Misano menjadi cara penting untuk memberikan respons yang adil terhadap apa yang terjadi di hari Sabtu. “Itu adalah hal yang benar-benar mengganggu saya, karena perilaku seperti itu tidak mencerminkan apa yang seharusnya menjadi inti dari olahraga ini,” ujar Tardozzi, dengan nada prihatin. Ia menambahkan, “Lebih baik tidak membuang waktu untuk orang-orang seperti itu dan sebaliknya mengucapkan selamat kepada Bezzecchi atas balapan yang dia jalani. Mengejar kecepatan Marc hari ini hampir tidak mungkin, dan dia berhasil melakukannya. Marco benar-benar luar biasa.” Pernyataan ini disampaikan Tardozzi di area pit lane, menunjukkan fokusnya pada semangat kompetisi yang sejati.

Namun, kegagalan di sesi sprint race tidak menghentikan Marc Marquez. Sang pembalap bangkit dan tampil gemilang di sesi balapan utama pada hari Minggu, mengukuhkan dominasinya dengan meraih kemenangan mutlak. Momen paling mencolok adalah selebrasinya yang unik: Marquez dengan bangga memamerkan wearpack-nya. Aksi ini tampaknya terinspirasi dari selebrasi ikonik Lionel Messi saat memamerkan jerseynya di kandang Real Madrid, Stadion Santiago Bernabeu, beberapa waktu lalu.

Davide Tardozzi melihat selebrasi Marquez sebagai gestur yang sangat simbolis, sebuah pernyataan tanpa kata yang menegaskan posisinya sebagai pemenang. “Saya pikir gestur Marc sangat simbolis. Mengakui dia sebagai juara sudah cukup. Dia tidak perlu mengatakan apa-apa lagi,” tutur Tardozzi. Manajer tim Ducati Lenovo itu juga menafsirkan aksi Marquez sebagai respons elegan terhadap sorakan negatif yang sempat diterimanya. Menurut Tardozzi, Marc Marquez adalah tipikal pembalap yang selalu membalas kritik dan sorakan dengan pembuktian nyata di lintasan. “Marquez menanggapi sorakan dengan kemenangan ke-25-nya,” ujar Tardozzi, seraya menambahkan, “Marc selalu menanggapi dengan tindakan. Dia melakukannya dengan hasil dan dengan gestur luar biasa yang penuh kelas. Ia tidak hanya bicara, dia mengekspresikan dirinya di lintasan, di situlah yang penting.” Penjelasan ini menggarisbawahi karakter Marquez yang lebih suka berbicara melalui performanya di trek.

Di luar berbagai komentar Tardozzi, perjalanan Marc Marquez di musim ini semakin mendekati puncaknya. Ia kini hanya tinggal selangkah lagi untuk mengunci gelar juara dunia. Banyak pihak memprediksi bahwa Marquez akan merayakan kemenangannya di MotoGP Jepang, sebuah lokasi yang ironisnya merupakan kandang bagi Honda, tim lamanya yang pernah bersamanya meraih kejayaan di masa lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *