Timnas Indonesia berhasil mengukir sejarah gemilang dengan lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pencapaian ini menandai momen bersejarah bagi sepak bola Indonesia, di mana Skuad Garuda belum pernah sedekat ini dengan tiket utama menuju turnamen akbar Piala Dunia sebagai negara merdeka. Lebih istimewa lagi, Indonesia tercatat sebagai satu-satunya tim yang sukses melewati semua fase kualifikasi di zona Asia, sebuah rekor yang menunjukkan konsistensi dan determinasi luar biasa.
Kesuksesan monumental ini tak lepas dari kontribusi signifikan para pemain naturalisasi yang kini memperkuat Skuad Garuda. Kehadiran mereka telah membawa dimensi baru dalam kekuatan dan strategi tim, mengangkat level permainan Timnas Indonesia hingga mampu bersaing di panggung Asia.
Jelang Bentrok di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Penyerang Timnas Indonesia Pamer Keakraban dengan Pemain Irak
Perjalanan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 masih menantang. Kini, ambisi untuk meraih tiket tersebut bergantung pada keberhasilan menjadi juara Grup B di putaran keempat. Namun, perjuangan skuad asuhan Patrick Kluivert ini diprediksi tidak akan mudah, mengingat mereka harus bersaing ketat dengan dua raksasa sepak bola Timur Tengah, yaitu Arab Saudi dan Irak, yang dikenal memiliki kekuatan tim yang mumpuni.
Sementara itu, proyek naturalisasi yang digalakkan oleh PSSI akan dianggap mencapai puncaknya jika Indonesia berhasil lolos ke Piala Dunia 2026. Sebaliknya, kegagalan dalam mencapai tujuan tersebut berpotensi menimbulkan tanda tanya besar terhadap kelangsungan proyek ini di masa depan.
Kariernya Berjalan Mulus di Thailand, Pratama Arhan Harap Bisa Rebut Posisi Inti di Timnas Indonesia
Namun, optimisme datang dari pakar sepak bola asal Vietnam, Quang Huy, yang meyakini bahwa proyek naturalisasi di Indonesia akan tetap berlanjut. Menurut Quang Huy, stabilitas ekonomi Indonesia dan peran sentral Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjadi faktor penentu.
“Saya rasa tidak (berhenti) karena ekonomi mereka stabil dan mereka memiliki Erick Thohir, yang sangat berdedikasi dan juga kompeten,” ujar Quang Huy. Ia menambahkan, “Beliau saat ini adalah anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC). Beliau juga pernah menjadi presiden Inter Milan. Artinya, beliau memiliki esensi manajemen sepak bola dari Eropa. Saya pikir Erick, meskipun tidak mencapai tujuannya, akan terus berada di jalur ini untuk membantu Indonesia dengan segala cara.” Pandangan ini menyoroti kepemimpinan Erick Thohir yang visioner dan berpengalaman di kancah internasional.
Quang Huy juga menyoroti keuntungan lain yang dimiliki Indonesia, yaitu banyaknya pemain keturunan (diaspora) yang berbakat di sepak bola. Ia membandingkan dengan Timnas Malaysia, di mana pemain naturalisasi Indonesia disebut memiliki “akar” atau koneksi yang jelas dengan negara asalnya.
“Mereka memiliki keuntungan karena kekuatan diaspora sangat besar dan banyak dari mereka jago sepak bola. Jadi, jika tidak berhasil, mereka akan terus melakukannya. Sebenarnya, Indonesia juga punya strategi lain, bukan hanya itu. Semua pemain naturalisasi mereka memiliki akar, tidak seperti Malaysia,” kata Quang Huy, menunjukkan potensi sumber daya pemain yang melimpah bagi Indonesia.
Melihat semua faktor tersebut, Quang Huy memproyeksikan bahwa Timnas Indonesia akan dihuni lebih banyak pemain naturalisasi di masa mendatang. Tak hanya itu, ia juga mengingatkan agar tidak meremehkan potensi pemain muda lokal Indonesia. “Saya pikir sepak bola mereka masih berkembang pesat,” pungkas Quang Huy, yang dikutip SuperBall.id dari Soha. Ia menambahkan, “Ke depannya, pasti akan ada lebih banyak pemain naturalisasi dan sepak bola muda mereka masih diurus, kita tidak boleh meremehkan pemain muda Indonesia.” Ini menggarisbawahi harapan besar terhadap perkembangan sepak bola Indonesia secara menyeluruh, baik melalui naturalisasi maupun pembinaan pemain muda.
Ringkasan
Timnas Indonesia mencatatkan sejarah dengan lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, sebuah pencapaian yang tak lepas dari kontribusi pemain naturalisasi. Kesuksesan ini mengantarkan Indonesia sebagai satu-satunya tim yang melewati semua fase kualifikasi di zona Asia, menunjukkan konsistensi dan determinasi yang luar biasa.
Pakar sepak bola Vietnam, Quang Huy, meyakini proyek naturalisasi Indonesia akan terus berlanjut karena stabilitas ekonomi dan peran Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI. Quang Huy juga menyoroti keuntungan Indonesia karena memiliki banyak pemain diaspora berbakat dengan “akar” yang jelas dengan negara asalnya, berbeda dengan Malaysia, serta potensi pemain muda lokal yang terus berkembang.